Bab 19 Bidadari itu Bernama Riana

Mahasiswa KKN itu rencananya akan mengadakan penyuluhan seputar kesehatan, dan akan diadakannya cek kesehatan gratis untuk warga yang datang nanti, mereka pun mempersiapkan tempatnya di pendopo desa, kedelapan mahadiswa itu kini sedang sibuk membersihkan pedopo sebagian ada yang mempersiapkan konsumsi untuk para warga yang datang, dan ada yang akan datang kerumah-rumah warga untuk mengundang mereka. Para mahasiswa itu berinisiatif untuk membagikan sembako untuk warga yang mau bersedia datanng ke pendopo. Fandi dan Bayu ditemani Pak Kades yang akan kerumah warga.

Sebagian besar mereka sangat antusias dengan diadakannya penyuluhan itu karna akan ada pembagian sembakonya. Bahkan mereka mencatat semua anggota keluarganya yang akan datang agar semua mendapatkan sembako.

"Pak, anak sama suami saya nanti dapat juga kan sembakonya ?"

"Pak, emak saya sakit dirumah, jadi nanti sembakonya diwakilkan saya ya !"

Dan masih banyak lagi, mereka tak mementingkan penyuluhan itu, mereka tertarik datang karena sembako yang nantinya akan dibagikan.

"Harap dimaklum ya adek-adek, warga sini memang begitu, pemikirannya gak sama dengan orang kota yang rata-rata berpendidikan tinggi !"

Ujar Pak kades kepada Fandi dan Bayu.

"Tidak masalah pak, saya paham, yang penting nanti mereka hadir "

Sampai disebuah rumah, terlihat sangat sedehana, namun terlihat bersih dan rapi. Pak kades mulai menhetuk rumah itu sambil mengucap salam.

'Tok tok tok'

"Assalamualaikum !"

Seru Pak kades, agak lama namun tiba-tiba pintu dibuka oleh seseorang dari dalam.

'Krek'

Bidadari !

Itu kata-kata pertama yang terlintas dihati Fandi. Seorang gadis cantik yang dia temui kemarin, ternyata dia disini , apakah ini rumahnya, pikir Fandi. Walu cukup sederhana rumah itu dibanding rumah para waga yang lain, tapi sangat bersih dan rapi hingga membuat siapa saja betah berada disana, apalagi ada bidadari cantik yang menghuni rumah itu, bagai berada dikhayangan saja. Bayu hingga lupa untuk berkedip, mulutnya sedikit terbuka, bahkan lupa untuk mengucap salm.

"Pak kades !"

Ucap bidadari itu, suaranya lembut nyaris tanpa serak.

"Bapak ada Na ?"

"Ada didalam, mari masuk pak !"

Mereka pun masuk dan duduk dikursi kayu. tak lama kemudian seorang lelaki tua muncul dari dalam.

"Eh, pak kades, ada apa pak ?"

Ujar lelaki tua itu.

"Begini Pak Rusdi, para adek-adek KKN ini mau mengadakan penyuluhan seputar kesehatan, dimohon untuk hadir ya pak !"

"Jam berapa pak, soalnya saya masih mau cari rumput untuk sapinya Haji Salim !"

"Kira-kira jam tiga sore nanti pak, dipendopo desa "

"Kalau saya tidak bisa hadir bagaimana ?"

Tak lama kemudian muncul bidadari itu sambil membawa baki dengan empat cangkir kopi diatasnya.

"Bagaimana kalau kamu saja yang hadir Riana !"

Ujar Pak kades.

Ternyata bidadari cantik itu bernama Riana.

sedangkan Riana sendiri hanya tersennyum sambil meletakkan kopi di atas meja.

"Bagaimana Pak Rusdi, saya minta ijin Riana sebagai wakilnya bapak !"

"Tidak masalah Pak kades, kalau Riana mau ya monggo !"

"Ya sudah nanti Riana datang ke pendopo jam tiga sore ya, nanti juga akan ada cek kesehatan geratis dan pembagian sembako gaeratis juga!"

Kata Pak kades menjelaskan.

"Iya pak, insya allah Riana pasti datang !"

"Yasudah dek Fandi, ditulis nanti yang datang Riana !"

Fandipun mencatat nama Riana di buku undangan warga.

...****************...

Acara penyuluhan pun sudah dimulai, banyak sekali warga yang datang hingga sangat sesak. Warga yang datang langsung mengisi absen yang nantinya akan dicocokkan dengan nama yang ada di buku undangan, dan setelah absen mereka langsung mendapatkan konsumsi berupa air minum dan kue, sedangkan untuk pembagian sembakonya akan dibagikan nanti setelah acara selesai.

Fandi berada di depan pendopo, mengabsen warga yang datang, seluruh warga yang dia datangi kemarin hampir seluruhnya sudah hadir, hanya Riana yang belum datang. Fandi mulai gelisah menunggu Riana, karena dia benar-benar berharap Riana untuk datang.

Tak lama kemudian seorang wanita datang mengagetkan Fandi yang sedikit melamun.

"Permisi kak, apa acara sudah dimulai ?"

Tanya wanita itu, keringat memenuhi wajahnya,.

"Maaf, Riana terlambat !"

"Oh, tidak apa-apa, acara penyuluhannya baru dimulai kok, oh iya ini buat kamu !"

Fandi menyodorkan konsumsi untuk Riana.

"Terimakasih kak !"

"Oh iya, kenalkan, aku Fandi !"

Sambil mengulurkan tangannya.

"Kak Fandi, terimakasih !"

Rianapun menerima uluran tangan Fandi.

Riana pun berlalu pergi ke pendopo.

Hadirnya Riana membuat para mahasiswa cowok tak berhenti untuk tak memandangnya, bahkan mereka berebut untuk mengecek kesehatan Riana.

"Gak bisa coy, dia cewe, berarti yang ngecek gue !"

Kata Fika sambil menarik tangan Riana.

"Tau nih, cowok-cowok pada kampungan, kaya gak pernah liat cewek aja !"

Sungut Andin, tidak suka dengan kelakuan teman-temannya yang begitu norak itu.

Akhirnya acara pun selesai dengan pembagian sembako sebagai acara terakhir, para warga begitu senang dengan sembako yang mereka dapatkan.

Bersambung....

Jangan lupa !!!

Like

Koment

Subcribe

Kasih gift juga ya !!

Makasiii 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Andini Andana

Andini Andana

Andin disini antagonis ya thor? 😁🙊🙈

2023-03-23

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!