Bab 7. Surau di Tengah Kebun Kopi

Setelah menaiki motor, Pak Samsul bertanya pada Riana sambil memakai hlmnya. "Setelah ini mau kemana ??" tanpa menoleh pada Riana.

"Saya mau kerumah paman saya!" nadanya dingin seperti menahan amarah dan suaranya tak selembut tadi, mungkin karna Pak Samsul menolak untuk digandeng barusan, entahlah Pak Samsul mulai merasa ada yang tidak beres dengan gadis benama Riana ini.

Motorpun terus melaju, melewati jalana gelap yang di pinggir kanan kirinya adalah pohon bambu yang sangat rimbun, suasana semakin mencekam manakala suara burung hantu bersahutan dengan tokek, seketika bau anyir menyengat, namun Pak Samsul hanya tenang saja sambil terus fokus mengendarai motor di jalanan yang sangat gelap itu, tengkuknya mulai merasa berat dan sedikit merinding, hawa panas juga mulai terasa, kalau menurut sebagian orang itu tanda-tanda ada makhluk halus didekat kita, namun Pak Samsul sama sekali tidak takut dengan hal itu, bukan berarti dia tak percaya dengan adanya makhluk gaib seperti Setan dan Jin, tapi karna derajat manusia itu lebih tinggi dari Setan ataupun Jin.

Tiba-tiba seperti ada yang mencengkram bahunya, cengkraman itu semakin kuat, Pak Samsul yang merasa aneh seketika menghentikan motornya. "Ada apa... !!" sedikit kesal dan tanpa menoleh kepada Riana, Riana pun menghentikan cengkramannya. "Maaf pak, kita sudah sampai !" nadanya masih dingin dan terus menunduk, Pak Samsul kebingungan karna tak menemukan tanda-tanda ada rumah di sekeliling sana, yang ada hanya pohon bambu yang sangat rimbun di sebelah kanan jalan, dan hamparan sawah disebelah kiri jalan, ada kebun kopi juga di tengah sawah itu, namun ada sedikit remang cahaya Pak Samsul melihat di dalam kebun kopi itu, seperti ada penerangan tanda-tanda adanya kehidupan disana walau sedikit aneh ada orang yang membuat rumah ditengah kebun kopinyang rimbun, tapi Pak Samsul bertanya pada Riana untuk memastikan hal itu "Apa disana rumah paman kamu ?" tanya Pak Samsul sedikit ragu. "Iya !" jawab Riana singkat, tanpa pikir panjang Pak Samsul mengarahkan motornya menuju kebun kopi itu, melewati pamatang sawah, walau sedikit kesulitan karna melewati medan jalan yang sangat sempit itu, Pak Samsul benar-benar fokus mengendarai motornya, sampai berkeringat karna sambil menahan motornya takut oleng hingga tangannya pegal.

Ada dua bangunan di tengah kebun kopi itu, ada rumah utama yang berdinding anyaman bambu lantainya dari tanah yang dikeraskan, yang bangunan satunya lebih kecil, sama-sama berdinding anyaman bambu namun berbentuk rumah panggung, seperti surau, terdengar suara lantunan ayat-ayat Al-qur'an dari dalam surau itu, suara anak-anak mengaji dengan merdunya, begitu damai dan indah hingga menyentuh hati Pak Samsul, sekilas Pak Samsul melihat didalam surau itu ada sekitar lima orang anak perempuan dan empat orang anak laki-laki, jika ditaksir usia mereka sekitar 4 - 8 tahunan, mereka mengaji dengan khusuknya, ditemani seorang ustads yang memimpin mereka. Riana yang baru sampai langsung masuk kerumah itu dan masuk kedalam salah satu bilik dirumah itu, sedangkan Pak Samsul menunggu Riana diluar rumah sambil duduk diatas motor yang diparkir di depan surau itu sambil menikmati suara anak-anak itu mengaji, mendengar ayat-ayat al-qur'an itu membuat Pak Samsul terlena dan meneteskan air mata, betapa senangnya jika memiliki anak-anak sholeh penghafal Al-qur'an.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

emang setan g takut ayat ayat Alquran

2024-02-29

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

serem baca part ini 😂

2023-08-17

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!