Bab 8. Wejangan dari Kyai

Seorang lelaki sepuh dengan pakaian serba putih dan bersurban tengah duduk sambil mengamati Pak Samsul dari dalam ruang tamu di rumah utama, seperti merasa tertarik melihat Pak Samsul yang tengah duduk diatas motor sambil mengamati anak-anak mengaji.

Pak Samsul yang sedang termenung diatas motornya itu sedikit terperanjat manakala ada suara lembut memanggilnya.

"Nak... Sini masuk kedalam !" ajak lelaki sepuh itu sambil melambaikan tangannya, Pak Samsul terhenyak melihat seorang lelaki sepuh bersurban dengan jenggot putih yang panjang itu, melihatnya Pak Samsul teringat oleh tokoh wali seperti Wali Songo, wajahnya teduh dan bersinar, ingin menolak untuk masuk namun rasanya tak enak hati, melihat lelaki sepuh itu hingga berdiri didepan pintu untuk memanggilnya, yang akhirnya Pak Samsul pun masuk kedalam rumah itu dan spontan bersalaman mencium tangan lelaki sepuh itu, tangannya begitu lembut dan halus nyaris seperti tak bertulang, aromanya wangi seperti wangi parfum mekkah, Pak Samsul pun dipersilahkan untuk duduk di ruang tamu.

Di dalam ruang tamu Pak Samsul duduk disebuah kursi kayu sederhana, perabotan didalam ruang tamu itupun semua sangat sederhana, namun rapi dan sangat bersih, hingga siapapun pasti kerasan berada didalam rumah itu. Di meja tamu sudah ada segelas kopi di depan Pak Samsul, yang pasti kopi itu masih panas karna terlihat asapnya meliuk-liuk sungguh menggoda, aromanya juga sangat wangi. Terdengar suara-suara kecil di salah satu bilik tempat dimana Riana memasuki bilik itu, sepertinya Riana sedang mengobrol dengan seseorang.

" Sambil diminum kopinya nak !"kata lelaki sepuh itu, suaranya begitu lembut, Pak Samsul pun menyesap kopi itu, yang memang sangat nikmat rasanya.

"Namamu siapa nak ?" lelaki itu bertanya.

"Samsul, kyai..!" entahlah Pak Samsul begitu yakin bahwa lelaki sepuh ini seorang kyai, melihat pakaiannya, wajah bersinarnya dan juga memiliki sebuah surau disamping rumahnya.

"Sudah lama kenal sama Riana ?" tanya kyai itu. "Baru saja kyai, saya hanya tukang ojek yang mengantar Riana !" mendengar itu kyai itu hanya manggut-manggut.

"Saya perhatikan nak Samsul ini begitu senang melihat anak-anak yang mengaji di surau itu !" kyai itu berkata masih dengan senyuman lembutnya.

" Saya hanya senang mendengar mereka mengaji, apa mereka anak-anak dari warga kampung sini ?"

"Tidak Mereka datang dari mana-mana, asal mereka juga ada yang dari luar jawa, saya juga menerima siapa saja yang mau belajar ngaji disini, termasuk Riana !" jawaban kyai itu mencengangkan Pak Samsul.

"Apa mereka itu mondok disini kyai ?" tanya Pak Samsul, kyai itu hanya tersenyum dan mengangguk pelan, Pak Samsul sungguh kagum melihat semangat anak-anak itu.

"Apa nak Samsul percaya tentang gaib ?" tiba-tiba kyai itu bertanya pada Pak Samsul.

"Saya percaya kyai !" kata Pak Samsul sambil mengangguk.

"Ya karena keberadaannya ada dalam al-Qur’an dan disebutkan Rasulullah dalam haditsnya yang shahih, maka kita sebagai orang yang beriman dan bertaqwa harus mempercayainya dan meyakini dengan seyakin-yakinnya tanpa ragu sama sekali."

Kata kyai nadanya mulsi serius

" Tapi kita tidak boleh bicara tentang suatu yang ghaib hanya berdasarkan akal pikiran belaka, atau bersumber dari bisikan-bisikan ghaib, mitos-mitos yang berkembang atau mimpi-mimpi yang kesemuanya itu harus kita filter dengan syari’at lslam. Bila sesuai dan disahkan oleh syariat, berarti kita terima dan kita jadikan sebagai pilar keimanan. Tapi bila menyimpang dari syari’at atau bertolak belakang, maka harus kita tolak kebenarannya.

"Masalah ghaib tidak hanya seputar kehidupan jin dan syetan. Karena jin dan syetan hanya bagian kecil dari masalah keghaiban yang sangat luas cakupannya. Kita belum pernah melihat suratan taqdir kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, tapi kita harus percaya akan adanya takdir ng telah digariskan Allah untuk kita, yang baik maupun yang buruk. Begitu juga dengan umur kita, Allah telah menentukan batasannya dan kita harus mempercayainya, walaupun kita belum tahu berapa lama ketentuan umur kita. "

"Dan masih banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan kita, yang masuk dalam kategori ghaib karena tidak bisa kita indra dengan panca indra kita" kata kyai itu panjang lebar dan Pak Samsul pun mendengarkannya dengan baik.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

ku jadi merinding

2024-02-29

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

aku setuju perkataan pak khiy

2023-08-17

1

Ayano

Ayano

Bener banget ya allah 👍👍👍

2023-04-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!