Bab 14 - Bukan Sekedar Mimpi

Pak Samsul masih mengerjap-ngerjapkan matanya, sisa air dalam gelas itu ia habiskan dengan sekali teguk, keningnya dipenuhi oleh peluh yang menetes, nafasnya bener-benar tak beraturan, rasa sakit dilehernya pun masih terasa. Pak Samsul masih diam tak berkata apa-apa, tatapannya kosong.

"Bapak mimpi buruk ya ?"

Bu Sriyani terlihat cemas, sedangkan yang ditanya hanya mengangguk tanpa menoleh.

"Jam berapa sekarang bu ?"

Akhirnya Pak Samsul mengeluarkan suara walau sedikit lirih.

"Jam dua dini hari, bapak tidur lagi saja !"

Ajak Bu Sriyani, Pak Samsul pun merebahkan diri lagi namun masih belum bisa memejamkan matanya. Namun netranya menangkap sesuatu di antara pintu kamar yang sedikit terbuka itu. Sesosok wanita berambut panjang tengah berdiri sambil memperhatikan Pak Samsul dengan sorot matanya, bibirnya menyeringai. Pak Samsul tak bisa berkata-kata mulutnya seakan terkunci dan dadanya terasa sesak. Pak Samsul memilih untuk memejamkan matanya dan berharap apa yang dia lihat saat ini hanyalah mimpi buruk yang akan berakhir setelah terbangun esok.

...****************...

Pak Samsul terbangun dari tidurnya untuk kesekian kalinya. Pak Samsul bersyukur karena masih bisa bangun lagi dari tidurnya. Pak Samsul melihat jam di dinding kamarnya, sudah jam tujuh pagi, itu artinya dia tidak sholat subuh tadi pagi, istrinya sudah tidak ada disampingnya, kenapa istrinya tidqk membangunkannya saat solat subuh tadi, pikirnya. Akhirnya Pak Samsul berusaha bangun dan turun dari tempat tidur walau kepalanya sedikit pening, entah kenapa tubuhnya begitu sangat lemas. Pak samsul berjalan menuju dapur Sepertinya istri dan emaknya sudah beraktifitas disana. Sesampainya di dapur pak samsul melihat istrinya mencuci piring dan alat dapur bekas memasak, sedangkan emaknya sedang menata masakan diatas meja makan, melihat Pak Samsul berdiri dengan rambut acak-acakan emak menghentikan aktifitasnya.

"Kamu sudah bangun Sul ?"

Yang ditanya hanya diam kemudian menguap.

"Kenapa aku tidak dibangunin solat subuh ?"

Sepertinya Pak samsul sedikit kesal, karna tak dibangunkan tadi.

"Barusan ibu mau bangunin, tapi badan bapak demam, jadi ibu gak tega mau bangunin !"

Jelas Bu Sriyani tanpa menoleh, sepertinya ada nada sedikit kaku dari gaya bicara Bu Sriyani, tapi pak samsul tak memperdulikannya.

"Riski udah berangkat sekolah ?"

"Sudah, barusan diantar sama pak udin!"

Pak udin adalah tukang ojek tetangga meraka, karna jarak sekolah Riski lumayan jauh kalau ditempuh dengan berjalan kaki, akhirnya setiap hari Riski diantar oleh Pak Samsul, tapi karena Pak samsul tidak enak badan jadi bu sriyani memanggil tukang ojek untuk mengantar Riski.

Nampaknya Bu sriyani masih enggan untuk menoleh pada suaminya, tapi masih mau menjawab walau dengan nada sinis. Pak Samsul masih diam tak menanggapi ucapqn istrinya yang terkesan kaku itu walau sebenarnya dihatinya bertanya-tanya dan mengingat kesalahan apa yang mungkin tanpa dia sadari. Akhirnya Pak samsul kembali kekamar untuk merebahkan diri karena kepalanya sedikit pusing dan demam.

"Kamu tidak sarapan Sul ?"

Sepertinya emak tidak memperhatikan kalau anak dan menantunya itu sedang perang dingin, jadi emak biasa saja menanggapi obrolan tadi.

"Nanti saja mak, Samsul mau istirahat dulu!"

Pak samsul pun berlalu ke kamarnya.

"Kamu antar saja sarapan Samsul ke kamar Sri !, biar emak yang terusin cuci piringnya !"

"Iya mak !"

Akhirnya Bu Sriyani mengantar sarapan suaminya itu kekamarnya.

Sesampainya dikamar. Wajah Bu Sriyani masih ditekuk dan tak berbicara sepatah katapun, Pak samsul yang tidak tahan dengan sikap istrinya itu lantas bertanya.

"Ibu sepertinya marah sama bapak !"

"Sekarang bapak jelasin sama ibu, kenapa bapak nyebut-nyebut nama Riana tadi ?"

"Kapan ?"

Pak Samsul terkejut.

"Tadi bapak ngigau, nyebut nama Riana !"

Wajah Bu Sriyani masih cemberut.

"Oh !"

Pak samsul berfikir sejenak. Bagaimana caranya menjelaskan kepada istrinya, cukup lama tak ada yang memulai untuk berbicara, hanya terdengar suara sendok yang beradu dengan piring dan Bu Sriyani mulai menyuapi suaminya itu, walau sedikit kecewa namun dia masih perhatian karna bagaimana pun suaminya itu sedang tidak enak badan.

"Bu, Riana datang ke mimpi bapak!"

Sangat hati-hati Pak samsul mencoba menjelaskan kepada istrinya.

"Riana siapa ?"

Masih dengan nada dingin.

"Penumpang yang dulu bapak antar ke Dukuhsari.!"

"Yang membuat bapak tidak pulang selama tiga hari itu ?"

Seketika raut wajah bu sriyani menjadi cemas, Bu sriyani masih ingat betul bagaimana kejadian tempo dulu yang membuat suaminya tak pulang itu, bahkan ada sedikit rasa trauma dihatinya.

"Dia meminta bapak untuk datang kerumahnya, menemui orangtuanya!"

"Untuk apa pak?"

Bu sriyani semakin tidak sabar, dan perasaannya mulai tidak enak.

"Ibu sabar dulu, bapak hanya akan menyampaikan pesan Riana kepada orangtuanya!"

"Jangan pak, ibu gak mau bapak ke desa itu lagi, ibu takut !"

Bu sriyani benar-benar trauma.

"Baiklah, kalau ibu tak mengijinkan, bapak tidak maksa bu !"

Pak samsul hanya bisa menuruti kemauan istrinya itu.

...****************...

Menjelang sore Bu sriyani mulai membersihjan rumahnya,mulai dari menyapu rumah dan menyapu halaman, karena hari ini dia libur tidak berjualan, sedangkan emak memandikan cucunya, maklum kalau sudah ada utinya Riski terkesan manja, segalanya minta dilayani, dari makan sampai mandi. Sedangkan Pak Samsul sudah mulai merasa lebih baik, kepalanya sudah tidak pusing.

Waktu sudah hampir magrib, bu sriyani keasikan bersih-bersih rumah hingga dia lupa belum mandi sore, hingga adzan magrib berkumandang dia akhirnya segera mandi karna sebentar lagi mau melaksanakan sholat magrib. Didalam kamar mandi bu sriyani mulai melakukan ritual mandi dari menggosok gigi dan bersabun, tak lupa mencuci muka dengan sabun, bu sriyani melakukan ritual mandi sambil bersenandung kecil, namun tiba-tiba matanya perih, sepertinya busa sabun masuk ke matanya, bu sriyani mencoba meraba-raba untuk mencari gayung namun takditemukan, matanya kini semakin perih. Namun tiba-tiba bu sriyani seperti menyentuh sesuatu yang lembek dan agak basah, Bu sriyani teekejut dan agak jijik dengan apa yang dia pegang, karna penasaran Bu Sriyani berusaha untuk membuka matanya.

Alangkahterkejutnya Bu Sriyani, seraut wajah busuk penuh belatung tepat didepan wajahnya, spontan Bu Sriyani berteriak sambil menutup matanya lagi.

'Aaaaaggrrhhhhh'

"Jangan halangi Pak Samsul...!"

Bu sriyani mendengar sosok itu bersuara lirih. Bu sriyani hanya bisa berteriak lagi. Kemudian seperti ada yang menampar pipinya Bu Sriyani langsung terjembab dan pingsan.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Sekarang mari ngebayangin

Orang mandi sambil bersenandung terus gak tau kenapa ngerasa ada yang ngeliatin dan tak tampak abis itu tiba-tiba dengan panik gak sengaja nyentuh sesuatu yang aneh


Itu creepy asli 😱😱😱😱

2023-04-25

1

Andini Andana

Andini Andana

wah demitnya tau, kl pak samsul dilarang sm istrinya, marah dia 👻👻

2023-03-13

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!