Bab 12 - Firasat

Satu tahun kemudian..

Paka Samsul dan keluarganya baru selesai mengadakan tasyakuran atas diangkatnya Pak Samsul.menjadi PNS, setelah melalui serangkaian tes, akhirnya lolos juga.

Semua itu berkat usaha, doa dan dukungan keluarga.

Sejak satu tahun lalu Pak Samsul sudah berhenti ngojek karena tidak diperbolehkan oleh Bu Sriyani dengan alasan takut dan trauma. Akhitnya semenjak itu Bu Sriyani berinisiatif membuka usaha kecil-kecilan didepan rumahnya yaitu berjualan cilok dan sosis bakar. Makanan yang digemari anak-anak2 itu cukup laris bahkan juga disukai oleh kalangan ibu-ibu.

Kini walaupun Pak Samsul sudah diangkat negri, rencananya Bu Sriyani akan tetap berjualan. Hitung-hitung nambah pemasukan. Apalagi sekarang Agam sudah masuk pesantren, setelah lulus sekolah dasar, Pak Samsul memasukkan Agam ke sebuah pesantren yang ada di luar kota, sambil melanjutkan sekolah menengah pertamanya di sana, jadi butuh biaya yang tidak sedikit.

Bu Sriyani berjualan dari pagihingga malam karna banyak para ibu-ibu dan anak-anak remaja mencari makanan hangat seperti cilok di malam hari.

Cilok Bu Sriyani memang terkenal enak karna Bu Sriyani membuatnya dengan campuran daging ayam dan daging sapi, bumbu kacangnya juga sangat gurih. Sedangkan sosis bakarnya Bu Sriyani juga meracik sendiri bakarannya. Banyak yang bilang rassnya lebih enak dan beda daripada yang lain, maka tak heran kalau jualan Bu Sriyani selalu laris.

...****************...

Para bapak-bapak undangan sudah pulang semua, tinggal saudara-saudara Pak samsul yang masih belum pulang, mereka membantu Pak Samsul membereskan ruang tamu sisa tasyakuran tadi, dengan menggulung tikar, mengangkat kursi dan menyapu. Orang tua Pak Samsul juga datang, mereka masih sehat bugar walau sudah lanjut usia dan masih aktif bekerja di sawah. Pak Samsul adalah anak pertama dari tiga bersaudara, dua adik Pak Samsul adalah perempuan dan sudah menikah. Dari semua saudara Pak Samsul, memang hanya Pak Samsul yang memilih jalut pendidikan sebagai profesi, sedangkan semua adik ipar Pak Samsul adalah petani, adik ipar yang pertama sebagai petani sayur, hasil panennya langsung di pasokkan di pasar-pasar sedangkan adik ipar yang terakhir, menjadi petani buah semangka, yang bijinya untuk pembibitan dia memang lulusan sarjana pertanian.

Pak Samsul sangat senang karna bisa berkumpul dengan keluarga dalam keadaan bahagia dan sehat wal afiat, namun hanya keluarga Bu Sriyani yang tidak ikut berkumpul, karena krang tua Bu Sriyani sendiri memang sudah meninggal dulu sebelum Bu Sriyani menikah sedangkan saudara-saudara Bu Sriyani semua tinggal di luar kota, mereka hanya bertemu setahun sekali pas hari raya saja.

...****************...

Di rumah Pak Samsul saat ini memang sangat ramai dengan celoteh keponakan-keponakan Pak Samsul, mereka sangat riang bermain bersama ada sekitar empat orang anak-anak hingga balita berkumpul di ruang keluarga, sedangkan para orang tua mereka sedang sibuk membereskan ruang tamu.

Semilir angin masuk membawa aroma wangi, tercium oleh Pak Samsul seperti bau aroma bunga melati dan kenanga, bau harum ini sangat familiar di penciuman Pak Samsul, tapi Pak Samsul lupa, bau parfum siapa ini.

Tiba-tiba terdengar suara tangis bayi begitu sangat kencang dari kamar depan itu suara tangis keponakan Pak Samsul yang paling kecil, anak dari adiknya yang ke tiga bernama Fatma, usianya baru tiga bulan, selama acara tadi dia memang tidur di kamar depan. Fatma langsung menghampiri bayinya di kamar namun seketika tubuh Fatma seperti kaku kakinya lemas dan mulutnya seperti terkunci, karnaelihat seorang wanita berwajah pucat dan berambut panjang sedang menimang-nimang bayinya tapi seketika Fatma berusaha sadar dan langsung berteriak.

'Aaaaaaa......'

Semua orang yang ada di rumah Pak Samsul langsung kaget dan berlari menghampiri Fatma. Bu Sriyani panik melihat Fatma lemas terduduk di atas lantai sambil bersandar ditembok sedangkan bayinya tergeletak di lantai juga sambil menangis kejer, Bu Sriyani langsung berlari menghampiri bayi kecil itu dan menggendongnya.

"Astaugfirullah...! Fatma kenapa ?"

Teruak emak, semua panik dan langsung menolong Fatma yang sedang lemas dan menggigil, setelah Fatma didudukkan di kursi Husna adik Pak Samsul yang kedua langsung memberikan air minum kepada Fatma, dan nafas Fatma pun berangsur-angsur membaik dan bayinyapun sudah kembali tenang dalam gendongan Bu Sriyani.

"Ada apa Fatma ? Kenapa Bilal sampai ada di lantai ?"

Tanya emak sambil mengipasi Fatma dengan sebuah kipas tangan, semua orang sedang berkumpul untuk mengklarifikasi, suami Fatma memijat-mijat kaki istrinya, sedangkan anak-anak yang sedari tadi ramai berceloteh serentak diam sambil mendengarkan orang tua mereka berbicara.

"Ada kuntilanak mak..!"

Suara Fatma masih menggigil membuat semua yang ada dusana kaget dan beristigfar.

"Asataugfirullah dimana Fatma ?"

Tanya Pak Samsul.

"Barusan dikamar, gendongin Bilal !"

Kini Fatma menangis mengingat kejadian barusan, semua yang mendengar hal itu langsung bergidig ngeri, Bu Sriyani langsung menciumi bayi kecil itu sambil bersholawat tiada henti.

"Kenapa firasat emak jadi gak enak sendiri ya Sul ?"

"Tidak enak kenapa mak ?"

"Emak takut terjadi apa-apa sama keluargamu, apa tak sebaiknya kita panggil paranormal untuk memagari rumahmu agar tudak dimasuki makhluk halus !"

Kata emak sangat cemas.

"Kalau cuma buat pagar rumah, ngapain harus minta tolong paranormal segala sih mak ? Samsul juga bisa bikin pagar pagar"

Kata Pak santai sambil tersenyum namun bisa membuat emak benar-benar dongkol.

"Kamu selalu begitu, emak itu cemas sama Riski, takut dia diganggu juga sama mahluk halus !"

Mendengar itu Riski langsung terkejut.

"Sudah lah Mak.. Jangan membuat Riski takut, kita minta saja sama Allah, mohon perlindungan agar dijauhkan dari segala musibah !"

Mendengar itu hati emak hanya bisa pasrah walau hatinya selalu cemas.

Bersambung....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***