Bab 9 - Sampaikan Maaf Riana

Sepulang dari rumah kyai itu Riana masi banyak diam, hanya sesekali berbicara untuk menunjukkan arah jalan Pak Samsul hanya menurut dan tetap fokus mengendarai motor menuju arah yang dikatakan Riana, Pak Samsul sendiri merasa lebih tenang dengan diamnya Riana, karna dengan begitu dia tak perlu merasa risih dengan sikap Riana.

Mengingat perilaku Riana saat di restaurant tadi yang begitu berani menggandeng tangan Pak Samsul tanpa canggung seperti sudah biasa melakukan hal itu terhadap lawan jenisnya apalagi tadi Pak Samsul juga melihat betapa intimnya Riana dengan teman prianya, bagi Pak Samsul itu semua sungguh tak pantas karna memang Pak Samsul hanya tukang ojek yang mengantar Riana tak lebih dari itu.

Seperti wanita ****** yang suka menggoda siapa saja lelaki yang dia temui.

"Pak bisa kita berhenti disini ?"

Tiba-tiba Riana meminta untuk berhenti, baru saja Pak Samsul merasa tenang Riana kiniembuat Pak Samsul terkejut karna memintanya untuk berhenti di pinggir jalan yang sangat sepi.

Pak Samsul menepikan motornya di pinggir jalan, Riana pun langsung turun dan duduk di atas rumput pinggir jalan sambil memeluk kedua kakinya. Pak Samsul tetap duduk diatas motor dia tak mengerti apa yang ada dipikiran gadis muda kacau itu.

"Apa saya hanya akan mengantarkanmu sampai disini ?"

Tanya Pak Samsul setelah agak lama menunggu Riana yang hanya duduk sambil termenung itu.

"Pak Samsul bisa temani Riana duduk disini !"

Tangannya sambil menepuk-nepuk rumput disebelahnya, suaranya mulaimerdu lagidan seperti mengiba.

"Tidak !!!"

Jawab Pak Samsul cepat.

"Saya hanya akan mengantarkanmu pulang, jika kamu mau diam disini, itu terserah kamu, saya akan pulang sekarang, tapi jangan salahkan saya kalau sampai terjadi sesuatu dengan kamu ditempat sepi ini !"

Perkataan Pak Samsul sanga tegas dan penuh penekanan disetiap katanya. Namun tiba-tiba terdenga suara tangisan lirih. Riana menangis sambil memeluk kakinya, Pak Samsul membuang nafas kasar namun tak berbicara sepatah katapun menunggu Riana memulai pembicaraan, cukup lama tangisan itu berlangsung namun Pak Samsul masih tetap bergeming.

"Aku tau Pak Samsul pasti mengira Riana adalah wanita ****** yang suka menggoda para lelaki hidung belang !"

Riana berkata disela isak tangisnya.

"Padahal Riana beneran tulus menganggap Bapak seperti bapak Riana sendiri !"

Tangis Riana makin kencang, Pak Samsul hanya menghela nafas.

"Baiklah jika kamu memang menganggap bapak adalah bapak kamu sendiri, lebih baik sekarang juga kamu pulang, akan bapak antar, dimana rumah kamu ?"

Tanya Pak Samsul mulai melunak namun masih tegas. Namun Riana masih duduk tak beranjak.

"Kau tau ! jika kamu bersikap seperti itu pada orang lain, bapak yakin kamu pasti akan dijahatin sama mereka !"

Kata Pak Samsul, suaranya kini seperti seorang bapak yang menghadapi kelakuan anaknya yang nakal.

Riana hanya diam sambil mengagguk.

"Aku tau bapak adalah orang baik"

Kata Riana sambil menyeka air matanya.

"Pak aku boleh meminta tolong ? Aku ingin minta maaf kepada bapak kandungku, tolong sampaikan padanya !"

"Kenapa tidak kamu sampaikan sendiri padanya, aku tidak tau siapa bapak mu"

Pak Samsul bingung dengan ucapan Riana.

"Aku sudah lama tinggal terpisah dengan bapak"

Wajahnya mulai murung lagi.

"Tolong Riana pak, Riana mohon !"

Kini tangis Riana mau meledak lagi, Pak Samsul tidak punya pilihan lagi selain meng iyakan saja permintaan Riana, agar Pak Samsul bisa segera mengantar Riana untuk pulang.

"Iya, iya, insya Allah kalau bapak ada waktu, dimana rumah bapak mu ?"

Kata Pak Samsul sedikit kesal.

"Dukuh Sari pak"

'Ya Tuhan.. Bukankah tujuan dia saat ini juga mau ke desa Dukusari , kenapa tidak dia sampaikan sendiri kalau hanya ingin minta maaf kepada bapaknya'

Pak Samsul hanya bisa menghela nafas panjang, tidak mengerti dengan permintaan aneh gadis ini.

"Yasudah mau kuantar kemana sekarang ?"

"Terus saja jalan pak, bentar lagi ada pertigaan belok kanan"

Sama dengan tujuan rumah saudara Bu Elok tadi, bedanya tadi Bu Elok belok ke kiri.

Setelah sampai disebuah gapura Pak Samsul menghentikan motornya Riana pun turun dan masuk ke gapura itu , lampu motor Pak Samsul terus menyorot jalan Riana sampai tidak terlihat lagi langkah Riana. Dan Pak Samsul kembali untuk pulang kerumah, suara adzan subuhpun berkumandang dari masjid, Selama semalaman Pak Samsul mengantar Riana, Pak Samsul takut istrinya cemas, akhirnya dipercepat laju motor Pak Samsul agar cepat sampai kerumah.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ

ku merinding sendiri

2024-02-29

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

iya pak antar Riana pulang aku takut sama dia

2023-08-17

1

Andini Andana

Andini Andana

eeeh Riana udah bayar blom tuuh 😳

2023-03-11

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!