Wangi harum semerbak mengiringi perjalanan mereka, seperti wangi bunga melati dan kenanga tapi sekilas seperti aroma kemenyan, entah apa wanginya, tapi semakin lama semakin menyengat, bisa jadi wangi ini berasal dari bau parfum wanita yang Pak Samsul bonceng, entahlah mungkin satu botol parfum dipakai semua pikir Pak Samsul.
Pak Samsul kembali fokus dengan lubang-lubang dijalan aspal itu, kedua kalinya ia saat ini bermotor ke Dukuh Sari membuat ia hafal letak lubang dijalan itu.
Ia sudah tak menghiraukan bau wangi yang berasal dari penumpangnya itu, lama-kelamaan bau itu sudah tak terasa menyengat lagi di hidung Pak Samsul, mungkin baunya sudah menghilang terkena angin.
"Nama bapak siapa??" tiba - tiba wanita itu bertanya, seperti gumaman yang sangat lirih hingga Pak Samsul tidak sadar jika wanita itu sedang bertanya, Pak Samsul masih fokus mengendarai motornya, karena tidak ada jawaban akhirnya wanita itu menekan punggung Pak Samsul dengan telunjuknya.
"Pak...!!" kata wanita itu sedikit menambah volume suaranya, Pak Samsul yang tadinya fokus pun kaget dan spontan menoleh sedikit ke belakang. "iya ada apa neng..??" tanya Pak Samsul, dan wania itu mengulangi pertanyaannya.
"Nama bapak siapa ??" walau sedikit aneh dengan pertanyaan wanita itu, namun Pak Samsul menjawab seadanya.
"Nama bapak Samsul Hadi, biasa di panggil Pak Samsul !" jawab Pak Samsul, seperti berbicara dengan anak didiknya, bagaimana pun wanita itu terlihat masih muda belia, dandanan nya memang terlihat seperti dewasa bahkan terlalu glamour untuknya.
"Nama aku Riana..!" kata wanita itu mengaku bernama Riana, suaranya sangat merdu, hingga terdengar sangat lirih, mendengar itu Pak Samsul hanya manggut- manggut.
"Sudah berapa lama bapak ngojek??" tanya Riana lagi. "Sekitar dua tahunan, Riana sendiri sendiri masih sekolah???" tanya Pak Samsul, sambil terus fokus menghindari jalan berlubang.
"Dulu sekolah, sekarang sudah nggak!" kata Riana terdengar nada menyesal.
"Kenapa tidak sekolah?" tanya pak samsul sedikit heran. "Karena Riana sudah lulus pak..!" jawab Riana terkekeh, bahkan tertawa sampai mirip tawa kuntilanak, Pak Samsul yang semula tersenyum mendengar banyolan Riana spontan kaget dan menoleh sedikit kebelakang karna mendengar tawa menyeramkan, Riana yang menyadari hal itu langsung menutup mulutnya.
"Upss....!! Maaf pak, Riana kebablasan, Riana memang begitu kalau tertawa hehe.!!" kata Riana sambil nyengir, mendengar itu pak samsul hanya bisa tertawa sambil geleng- geleng kepala.
"Pak Samsul sudah makan belum??" tanya Riana.
"Alhamdulillah sudah tadi dirumah!" kata Pak Samsul.
"Pasti istri bapak pintar masak ya pak?"
"Iya, memang harus begitu" kata Pak Samsul sambil tersenyum.
"Bapak udah punya anak?" tanya Riana seperti antusias ingin mengetahui kehidupan tukang ojek itu.
"Punya!" jawab Pak Samsul singkat.
"Berapa pak??" "Alhamdulillah sudah dua, laki- laki semua" kata Pak Samsul.
"Wah..! Pasti ganteng-ganteng semua kaya Pak Samsul" kata Riana sambil cekikikan.
Pak Samsul benar-benar dibuat heran dengan wanita yang bernama Riana ini, gaya bicaranya sudah seperti orang yang sudah akrab dan terlalu banyak bicara tapi Pak Samsul tidak terlalu memusingkan, sebagai tukang ojek Pak Samsul hanya menanggapi biasa saja ocehan Riana dan menjawab seadanya.
"Oh iya.. Bentar lagi bisa anterin Riana makan tidak??" kata Riana sambil harap-harap cemas, "Boleh, dimana??" tanya Pak Samsul sambil mengangguk.
"Terus saja jalan pak, bentar lagi ada di sebelah kiri pinggir sawah." kata Riana
"Memangnya disitu ada tempat makan?" tanya Pak Samsul, heran karena sewaktu mengantar Bu Elok tadi Pak Samsul tidak melihat rumah makan atau warung nasi yang buka di pinggir sawah itu, atau mungkin Pak Samsul yang tak begitu memperhatikan.
Mengingat Bu Elok, Pak Samsul teringat tentang hantu berambut panjang yang dikatakan bu Elok tadi.
"Ada kok pak, disana tuh tempatnya bagus banget loh! Apa lagi menunya, eemmzzz!!!! Ada pizza, burger, spageti dan masih banyak lagi, favorit aku daging panggang dengan saus barbeque" kata Riana, membuat Pak Samsul tertawa, karena Pak Samsul menganggap yang dikatakan Riana itu hanya bercanda, dan Pak Samsul kini kembali fokus dengan laju motornya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
OushienMoe
😃😃😃😃
2025-02-04
1
Ney Maniez
ihh serem ngojek dpt nyaaa kyk bgtu🤦🏻♀️🤭
2024-12-27
1
Yoni Asih
mungkin Riana anak kota di bunuh dan di buang di persawahan itu
2024-07-16
2