Membangkitkan Sisi Iblis Seorang Dafa

Ria berjalan mendekat ke arah tasnya untuk mengangkat telepon, dia khawatir telepon tersebut memberi kabar mengenai ayahnya.

Namun ternyata setelah melihatnya telepon tersebut bukanlah berasal dari ibunya maupun rumah sakit tempat dimana ayahnya di rawat, melainkan Rendy anak pemilik kafe tempat Ria bekerja.

Dafa yang berada tak jauh dari Ria melihat siapa yang sedang menghubungi Ria, seketika tangannya mengepal keras, kuku jarinya memutih, rahangnya mengeras kala mengetahui seorang pria kini sedang mencoba menghubungi istrinya.

Ya sudah dikatakan berkali-kali Dafa akan menggila jika itu mengenai Ria, istri rahasianya.

Dia bahkan tak rela berbagi dengan siapapun walaupun itu berhubungan dengan pekerjaan.

(Ria apa kau baik-baik saja? Mengapa kau tidak datang ke kafe dan tidak memberikan kabar?)

suara dari sebrang sana menyadarkan Ria dia lupa memberi kabar ke kafe nya, bahkan mungkin untuk pertama kalinya dia lupa akan tanggung jawab pekerjaannya.

(A-aku baik-baik saja, maaf aku lupa memberi kabar aku tidak bisa ke kafe. Ayahku masuk rumah sakit dan baru selesai operasi.)

(syukurlah kalau kau baik-baik saja, maaf aku belum tahu kalau ayahmu masuk lagi rumah sakit nanti besok aku akan menyempatkan waktu untuk menengok )

(emh, baiklah )

(oke ria, selamat malam. Bye! )

(selamat malam ren. Bye! )

Brak!

Ria terkejut setelah menutup telepon mendengar suara pintu kamar yang dibanting sangat kencang oleh Dafa.

Apa aku berbuat salah . Gumam Ria dalam hatinya

Sedangkan di luar kamar Dafa baru saja melampiaskan kekesalannya dengan menghantamkan tangannya ke tembok.

Dia begitu kesal kala mendengar Ria bertukar suara dengan pria lain bahkan dengan berani nya mengucapkan selamat malam.

“Si*al berani sekali dia mengucapkan selamat malam kepada pria lain.” Ucap Dafa menggeram kesal.

Ria yang memberanikan keluar dari kamar menghampiri Dafa yang sedang berdiri di dekat mini bar di dapur.

“Emh, maaf pak. Apa saya berbuat salah lagi?” ya, Ria cukup tau diri hidupnya kini bukanlah miliknya sendiri ada hutang yang harus dibayar kepada Dafa.

“Segera habiskan makanan mu dan minum obatnya.” Dafa tidak menjawab pertanyaan Ria dia malah pergi Kembali memasuki kamarnya.

Kepergian Dafa hanya bisa dipandangi oleh Ria, dia tidak berani bertanya Kembali atau sekedar menawarkan makan bersamanya.

Selesai menghabiskan makanannya, tidak! lebih tepatnya Ria tidak menghabiskan makanannya. Nafsu makannya mendadak menghilang Bersama kebahagiaannya.

Ria membereskan sisa makanan dan piring kotor. Setelah itu dia melangkah ragu, apakah dia harus masuk kedalam kamar yang sama dimana Dafa berada.

Pikirannya mengatakan bahwa sebagai seorang isteri, dimana suami berada disitulah kaki isteri berpijak.

Namun hatinya tak mampu untuk sampai ke tahap menjadi isteri dari Dafa Selome Morrone.

Ria memberanikan diri membuka handle pintu kamar utama, dia menatap sosok Dafa yang sedang bersandar di Kasur, Dafa yang melihat kedatangan Ria langsung bangkit dari sandarannya dia melangkah mendekat kepada Ria.

“Ria ada yang harus kita bicarakan.”

Ria hanya menatap Dafa, menunggu kalimat selanjutnya yang akan di ucapkan oleh suaminya.

“Sebelumnya saya harus menegaskan kepadamu, setelah menikah semua yang ada di dirimu adalah milik saya. Kamu harus mematuhi apapun yang saya ucapkan, kamu bahkan sudah kehilangan hak atas dirimu sendiri.” Dafa terus berbicara dengan wajah yang tegas tanpa memperdulikan perasaan Ria yang kini mulai hancur.

“Kamu tidak diperbolehkan lagi untuk bekerja di kafe, kamu hanya boleh kuliah dan berobat sampai sembuh. Dan kamu….” Kalimat Dafa Kembali terjeda, dia menatap wajah Ria.

Begitupun dengan Ria, dia menunggu Dafa melanjutkan kalimat menyakitkan yang seolah tak pernah puas di ucapkan oleh Dafa, dia mulai menatap wajah suaminya itu karena tak ada kalimat yang terucap Kembali dari mulut Dafa.

“Kamu harus melakukan kewajiban mu sebagai seorang istri, mengurusku, melayaniku, dan tentunya memberikan keturunan untukku!”

Deg.

Bagai petir di siang bolong, ini lah yang Ria khawatirkan.

Dia belum siap menjadi istri Dafa, tidak bisa! dia tidak mampu memberikan satu-satunya yang berharga miliknya kepada seseorang yang bahkan tidak saling mencintai dengan dirinya.

Tuhan… bolehkah aku egois aku ingin mementingkan diriku sendiri. Ria bukannya bodoh tidak mengetahui dosa jika menolak permintaan suami apalagi urusan ranjang, tapi bahkan Ria tidak menginginkan pernikahan ini.

“Maksud ba-pak apa?” Ria memberanikan bertanya ditengah rasa takutnya. Ya dia takut kehidupannya berubah semakin tak terkontrol oleh dirinya.

“Kau tentu tidak bodoh kan Ria, kita sudah menjadi suami istri tentunya hal tersebut halal bagi kita.”

Sudah, Cukup! Ria mengerti kini dia memang benar-benar hina.

Seolah menjual dirinya sendiri untuk bisa membayar biaya pengobatannya dan juga ayahnya. Dia menggadaikan dirinya kepada pria yang baru dikenalnya.

Dafa mulai mendekat ke arah Ria, dia mulai menyentuh Pundak Ria. Mulai mengarahkan tubuhnya mendekat ke tubuh Ria, wajah mereka kini hanya berjarak beberapa centi saja.

Dafa menatap wajah Ria, menatap keseluruhan dari wajah yang kini menjadi isterinya itu.

Pandangan Dafa berhenti pada bibir merah ranum yang sudah mulai menarik perhatiannya sejak awal bertemu.

Perlahan Dafa mulai mendekatkan bibirnya ke arah bibir Ria secara reflek Ria memalingkan wajahnya dari hadapan wajah Dafa. Tentu saja itu memancing kemarahan Dafa, apa yang Ria lakukan benar-benar menguji kesabarannya. Bagi seorang suami di tolak oleh isterinya sama dengan di hinakan.

Dafa kecewa!

Tapi bagi Ria, tak bisa kah Dafa menunggu sampai rasa cinta itu hinggap di hati mereka ?

Dafa meremas bahu Ria kencang, membuat Ria meringis kesakitan.

“Ss-sakit Pak, tolong lepaskan”. Tangan Ria menyentuh lengan Dafa yang sedang meremas kencang bahunya.

Dia menatap Kembali wajah suaminya, mata Dafa memerah menahan amarah, Rahangnya mengeras tanda bahwa Dafa begitu marah kepada Ria.

“Kau begitu berani menolak saya Ria, biar saya beritahu siapa yang baru saja kamu tolak.” Dafa melepaskan satu cengkraman di bahu Ria, kini sebelah tangannya beralih meraih dagu lancip milik Ria. Dafa mengarahkan wajah Ria melihat wajahnya.

“Kamu baru saja menolak suamimu sendiri kalau kamu lupa! Dan Kamu baru saja mengantarkan dirimu ke dalam pintu neraka” Ucap Dafa tanpa melepaskan cengkramannya yang begitu kuat di dagu Ria kemudian dia mulai memaksa menge*cup bibir Ria.

Ria mencoba memberontak, melepaskan pag*tan antara dirinya dengan Dafa, tapi tubuh dan tenaga Dafa yang lebih besar tak mampu di lawan Ria. Dafa memperdalam ciumannya ke bibir Ria, dia memaksa Ria membalas.

Dafa mendorong Ria hingga terpojok ke tembok kamar, kedua tangan Riadi angkat ke atas oleh Dafa tanpa melepaskan Lu*ma*tannya di bibir Ria mengunci pergerakanya.

Nafas Ria mulai terpotong dia merasak sesak, air mata mengalir dari matanya. Ciuman pertamanya yang harusnya dia berikan kepada orang yang dia cintai direbut paksa oleh Dafa yang kini menjadi suami tak diinginkan nya.

Dafa meng*ig*t bibir Ria memaksa Ria membuka mulutnya untuk memperdalam ciumannya. Rasanya Dafa mulai kemasukan iblis dalam dirinya dia tidak peduli isterinya sedang menangis karena ulahnya.

Kini tubuh Ria mulai terangkat, Reflek Ria mengaitkan tangannya ke Pundak Dafa takut terjatuh karna baru saja Dafa menggendong Ria lagi-lagi tanpa melepaskan pagutannya kepada bibir Ria.

Dafa kehilangan kontrol, sosok iblis dalam dirinya seperti bangkit setelah melihat Ria di telepon oleh seorang pria dan penolakan Ria atas dirinya.

Dafa merasa tak di hargai oleh Ria, padahal jika dipikir Kembali untuk apa Dafa marah pada Ria padahal mereka tidak saling mencintai.

Bagi Dafa walaupun tak di inginkan oleh Ria, pernikahan ini sah dan benar terjadi.

Bayangan Dafa dia akan mengarungi Rumah Tangga Bahagia Bersama Ria. Dafa bahkan lupa dia baru saja bertemu beberapa hari dengan Ria, tanpa rasa cinta bahkan rasa suka ataupun kagum belum hinggap di hati Ria.

TBC🌝

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!