Tak Masuk Akal

Pagi harinya Ria sudah berada didepan ruangan Dafa di kampus, dia berniat untuk menemui dosennya itu untuk membahas masalah biaya rumah sakit yang kemarin dipinjami Dafa kepada Ria. Dia bermaksud untuk mencicil biaya kemarin ke Dafa.

“Selamat pagi pak.” Dafa yang sedang fokus dengan laptopnya menatap ke arah suara yang mengusiknya, dia melihat Ria yang sudah datang menepati perintahnya kemarin.

“Kau sudah datang? Apa kau sudah sarapan?” tanya Dafa kepada Ria, yang membuat Ria menatap bingung kepada Dosennya, tapi Ria menganggap bahwa itu bentuk kasih sayang seorang guru kepada muridnya.

“Emh sudah pak, saya kesini mau membahas soal biaya rumah sakit kemarin. Apa bisa sa-ya mencicilnya?” tanya Ria langsung ke tujuan pada Dafa dengan gugup.

Dafa menatap perempuan yang ada dihadapannya, dia mulai berpikir dan sesaat memberikan jawaban yang begitu membuat dada Ria sesak, karena menahan emosinya setelah mendengar jawaban tak masuk akal yang di berikan oleh Dafa.

“Boleh saja, kemarin kau baru saja menempati kamar VVIP di rumah sakit ternama dan juga melakukan serangkaian medical check up, total biaya yang dikeluarkan kemarin mencapai 100 juta.”jawab Dafa santai seolah kebingungan perempuan dihadapannya sebuah kebahagiaan bagi Dafa.

“APA? A-apa tidak salah pak? Saya kemarin pingsan tidak sampai seharian dan saya tidak meminta juga masuk kedalam ruangan VVIP. Kalau dipikir-pikir itu bukan keinginan saya, dan bagaimana mungkin hanya dalam 3 jam saya harus membayar 100 juta?.” Tanya Ria bingung dan tidak terima, mengapa jadi sebesar itu hutangnya kepada Dafa.

Ria pikir dia hanya berhutang ratusan ribu atau maksimal 1juta. Kenapa menjadi 100 kali lipat dari yang dia bayangkan.

Darimana dia punya uang segitu banyaknya. Untuk biaya obat ayahnya saja sang ibu harus membongkar tabungannya, dan Ria sendiri harus bekerja di kafe milik tetangga nya. Ini tidak benar, mengapa Tuhan memberikan dia ujian bertubi-tubi, mengapa seolah Tuhan tidak adil?

“kau harusnya bersyukur Ketika pingsan saya berada disana, jika tidak mungkin kamu tidak akan mengetahui bahwa kamu sedang sakit parah dan mungkin tidak tertolong karena penyakit mematikan yang hinggap ditubuhmu tidak diketahui dan di obati. Menurutmu berapa harga obat yang kamu minum sepulang dari rumah sakit?” ungkapan Dafa begitu memilukan, kalau boleh Ria ingin memilih untuk tidak mengetahui penyakitnya dan berharap mati tenggelam Bersama penderitaannya sendiri.

“ta-tapi pak ini bukan keinginan saya, dan darimana saya punya uang sebanyak itu.”

Ria mulai resah matanya mulai mengembun, nafasnya mulai tersendat oleh sembilu luka yang seolah diberikan Tuhan kepadanya tiada henti.

“saya bisa membantu kamu untuk melunasi hutang kamu kepada saya, dan juga pengobatan kamu sampai kamu sembuh, tapi tentu saja itu semua ada syaratnya.” Seolah mendapat angin segar dari ucapan Dafa, Ria mengangkat tangannya untuk menghapus air matanya yang lolos membasahi pipinya.

“A-apa syaratnya pak?” Ria berani menanyakan sebuah syarat yang akan diajukan oleh Dafa untuk melunasi hutang Ria dan juga biaya pengobatannya sampai dia sembuh.

“Menikahlah dengan saya, dan jadilah istri rahasia saya. Maka saya akan melunasi hutang mu.”

JEDDDUUUEERR!!!!!

Bagai tersambar petir itu yang Ria rasakan, bulu kuduknya berdiri, otaknya terasa penuh.

Apa-apaan ini bagaimana bisa dia menikah dengan dosennya sendiri, walaupun Dafa terbilang masih muda dan tampan tapi untuk menikah belum terpikirkan dalam benak Ria.

Apalagi dia baru kemarin mengenal Dafa, sungguh jawaban Dafa makin kesini makin tidak masuk di akal di pikiran Ria, lagi pula dia masih ingin memikirkan keluarganya.

“Maksud bapak apa? Bagaimana mungkin kita menikah pak, kita bahkan tak saling kenal.” Ria mengucapkan keraguannya kepada Dafa yang terlihat masih tenang sambil menatap Ria.

“Itu semua terserah padamu, aku hanya memberikan pilihan terbaik. Tapi jika kau tak mau pun tak apa. Kau tinggal melunasi semua pinjaman yang saya berikan kepadamu.”Jawab Dafa datar.

Bagaimana bisa dia menyebut itu pilihan terbaik, darimana kata terbaik muncul Ketika menjadi istri rahasia dari seseorang yang bahkan Ria kenal dalam waktu satu hari.

“kau tidak perlu langsung menjawab jika mau dipikirkan terlebih dahulu saya akan memberikan kamu waktu 3 hari dari sekarang.”

Ria menatap mata pria dewasa yang berada dihadapannya, mencoba menebak apa maksud dari syarat yang di ajukan oleh dosennya.

Namun dia tidak menemukan apapun disana, yang dia lihat hanya tatapan biasa yang sulit di artikan.

Akhirnya Ria memutuskan untuk meninggalkan ruangan Dafa, mencoba memikirkan jalan keluar dari masalah yang dia hadapi.

Ya, bagi Ria tentu ini sebuah masalah.

“Saya pamit permisi dulu pak, saya akan pikirkan Kembali.” Dafa tersenyum menjawab ucapan Ria, sebelah tangannya terangkat seolah mempersilahkan Ria untuk keluar dari ruangannya.

Setelah Ria keluar dari ruangannya, Dafa menyandarkan tubuhnya di kursi sekedar menarik nafas dan berharap Ria akan memenuhi syaratnya.

Kalau dipikir-pikir kenapa juga Dafa mengajukan istri rahasia? Padahal orang tuanya sudah lama menginginkan seorang menantu, mereka juga tidak memberatkan Dafa dalam mencari istri, yang terpenting bagi mereka calon istri Dafa harusnya perempuan baik dan menyayangi Dafa.

Di tempat lain di depan ruang Dafa, seseorang melakukan hal yang sama, dia menyandarkan punggungnya ke tembok kampus dan menatap kosong berpikir apa yang harus dia lakukan.

Ria melemas dengan keadaan yang menimpanya kini terasa begitu buruk, seakan tak cukup oretan abstrak yang Tuhan tuliskan bagi Ria kini berubah menjadi tinta hitam.

TBC🌝

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!