Sesampainya di kafe, Ria langsung menuju ke ruangan yang biasa digunakan karyawan untuk menaruh barangnya dan mengganti pakaiannya.
“Ria kau sudah datang?” Ria menoleh ke sumber suara, yang merupakan Rendy. Dia adalah anak dari Pak Mayhendra tetangga Ria yang memiliki kafe dimana Ria bekerja.
“Iya, ini aku baru mau mengganti pakaianku.” Ucapnya sambil membuat sedikit lengkungan dibibirnya.
“baiklah, semangat kerjanya ya! jangan lupa makan dan minum vitamin kamu terlihat pucat.” Rendy tersenyum sambil memberi jalan kepada Ria yang akan mengganti pakaiannya.
Sesudah mengganti pakaiannya, Ria segera melakukan tugasnya yang menunggu pengunjung dan memberikan menu untuk selanjutnya melakukan pesanan. Itulah yang biasa Ria kerjakan sebagai Waiters.
Selama Ria mengerjakan pekerjaannya, Rendy yang ditugaskan oleh papa nya untuk mengelola kafe menilai bahwa Ria adalah salah satu karyawan yang baik dan bertanggung jawab, selama ini tak pernah ada penilaian yang buruk mengenai Ria.
Keadaan kafe malam ini cukup ramai, kafe Rendy termasuk dalam kafe yang mengikuti trend masa kini.
Sehingga banyak pengunjung yang tertarik untuk sekedar berkumpul bersama teman dan mengobrol di kafe tersebut.
Ria yang sedang sibuk melayani pengunjung merasa terkejut Ketika tangannya ditarik begitu keras sampai dia jatuh kedalam pelukan seseorang yang menarik tangannya
“Kenapa kau ada disini Ria!”
Tanya seseorang yang kini Ria tau dia adalah Dafa, dia bertanya dengan nada tegas, rahangnya mengeras menahan emosi nya membuat suasana yang mencekam dan terkesan menyeramkan.
Dafa merasa kesal dan mengepalkan tangannya, saat melihat seorang gadis yang tadi siang baru saja dia antarkan kerumah untuk beristirahat tetapi malah berada di kafe dan sedang bekerja.
“Ba-bapak.” Tanya Ria terbata karna dia masih terkejut atas apa yang dilakukan Dafa terhadapnya.
Bahkan dia masih belum sadar posisinya saat ini yang masih dalam dekapan Dafa, wajahnya hanya berjarak sedikit saja dengan wajah Dafa.
Suasana kafe mendadak memiliki atmosphere yang buruk bagi siapa saja yang melihat tatapan Dafa, Ria seperti seorang istri yang kepergok berselingkuh dibelakang suaminya.
Padahal jika dipikir-pikir mengapa juga Dafa harus terlihat semarah ini melihat Ria bekerja, sampai suara seseorang memutus tatapan itu.
“Ria, ada apa ini? Apa kau melakukan kesalahan” Rendy yang tadinya keluar ruangan untuk memeriksa keadaan kafe, terkejut saat melihat Ria yang sedang dalam dekapan seseorang yang terlihat seperti orang marah.
Dia khawatir Ria melakukan kesalahan dalam pelayanan kafe, kini Dafa berbalik dan menatap pada seorang pria yang baru saja selesai bertanya.
“mengapa kau biarkan karyawanmu yang sedang sakit bekerja hingga malam hari?” Kini Dafa bertanya kepada Rendy dengan tatapan tajam nya.
Rendy melihat dan bertanya-tanya, siapa pria yang sepertinya sedang marah karna Ria bekerja saat sedang sakit. Tunggu dulu, sakit? Batin Rendy.
Kini tatapan Rendy beralih pada Ria, dia ingin menanyakan apa benar Ria sedang sakit? Karena memang sejak datang wajah Ria terlihat pucat.
“Ria apa kau sedang sakit ? mengapa kau tak bilang padaku, apa kita kau sudah berobat? Mau ku antar?.” Segerombol pertanyaan yang keluar dari mulut Rendy, hal itu malah semakin menyulut kemarahan Dafa, pria itu seolah tak rela ada yang memberi perhatian kepada Ria.
Walaupun kalau dipikir-pikir siapa juga Dafa di hidup Ria. Dia hanyalah dosen pengganti yang kebetulan menolong Ria Ketika sedang pingsan di rumah sakit.
“Tidak perlu Ren, aku sudah berobat. Aku merasa baik-baik saja makanya aku tetap pergi bekerja.” Tersenyum, Ria mencoba meyakinkan Rendy jika keadaannya baik-baik saja.
Dafa yang melihat senyuman Ria itu semakin tidak suka, dia menarik tangan Ria keluar dari kafe dengan keras.
“Hey lepaskan mau dibawa kemana Ria.” Rendy berusaha mengejar Dafa dan juga Ria yang sudah berada di parkiran kafe.
“Le-lepaskan pak ini sakit.” Ucap Ria tertatih sambil mengikuti Langkah Dafa yang lebih lebar darinya.
Dafa tersadar dia sudah berbuat berlebihan dengan menarik tangan Ria terlalu keras pun segera melonggarkan genggamannya.
“Ayo pulang bersamaku, ini sudah terlalu malam dan lagi besok kau harus kuliah.” Ucap dafa yang masih memaksa untuk membawa Ria pulang.
“maaf pak tidak bisa, saya masih harus bekerja dan kafe sedang ramai. Perbuatan bapak ini tidak bagus jika dilihat oleh pengunjung dikafe ini.”
Ria mulai menyuarakan penolakannya lagi kepada Dafa. Dia mulai merasa kesal karena Dafa berbuat semau nya di kafe orang lain.
Dafa merasa kesal, kenapa Ria suka sekali menolaknya, kenapa dia keras kepala sekali. Padahal kalau dia lupa, dia pun sama keras kepala nya dengan Ria.
“Tidak kau harus pulang, kau lupa tadi siang kau baru saja pulang dari rumah sakit setelah pingsan?.” Dafa Kembali menarik tangan Ria untuk masuk ke mobilnya.
“Pak lepas ini sakit!” Ria merintih kesakitan karena sepertinya Dafa menarik lengannya terlalu keras sampai seseorang menyentuh tangan Dafa yang sedang mencengkram tanga Ria.
“Tolong lepaskan dia bro, apa kau tidak dengar dia kesakitan. Biar saya yang antarkan dia pulang lagian kalau berbicara tanggung jawab bukankah Ria adalah tanggung jawab saya selama bekerja di kafe?” Ucap Rendy.
Ya, Rendy yang semula diam saja menyaksikan sepasang kekasih sedang bersitegang mulai berbicara, tunggu dulu bukan sepasang kekasih lebih tepatnya Dosen dan Muridnya.
Dafa mulai tersadar, kenapa juga dia tersulut emosi melihat Ria bekerja malam-malam di kafe.
Bukankah Ria hanya muridnya di kampus, Dafa mulai melepaskan cengkramannya pada tangan Ria.
“Jangan lupa pulang dan beristirahat, dan jangan lupa temui saya besok di kampus.” Ucap Dafa melembut dan berlalu pergi dari hadapan Ria dan Rendy.
Setelah Dafa memasuki mobil nya, Ria dan Rendy segera masuk kembali kedalam kafe.
“Apa kau benar-benar sakit? Apa perlu aku antar berobat?” tanya Rendy pada Ria yang kini sudah berada didalam kafe.
“Tidak, tidak apa-apa. Tadi siang memang aku sedang sakit tapi hanya sakit kepala biasa. Kamu tahu kan kalau kurang tidur gimana ?” ucap Ria yang masih dengan wajah cengengesannya, seolah sedang meyakinkan Rendy bahwa dia baik-baik saja.
Seandainya Rendy tahu bahwa karyawannya mengidap gagal ginjal apa dia masih mau mempekerjakan karyawan yang penyakitan.
Tentu saja Ria tidak mau hal itu terjadi, Ria masih membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ayahnya.
TBC🌝
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments