Saat dia dalam keadaan marah, kedua orang tuanya meneleponnya, Alina yang melihat ponselnya berdering segera membuka panggilan tersebut.
(Happy birthday sayang)
Mamanya yang begitu sangat bahagia mengucapkan selamat ulang tahun kepada putrinya, namun Alina justru terlihat sangat marah dan tidak ada aura kebahagiaan sedikitpun.
Melihat kondisinya yang tidak baik-baik saja, membuat perasaan mamanya semakin bingung dengan sesuatu yang terjadi.
(Apakah pesta ulang tahunmu berjalan dengan baik sayang?)
Alina menggelengkan kepalanya, Iya enggan menjawab pertanyaan yang diucapkan oleh mamanya.
(Apa uang yang Mama berikan kurang, sehingga pesta ulang tahun ini tidak bisa berjalan dengan baik seperti yang kamu inginkan?)
Alina menggelengkan kepalanya lagi.
Mamanya bingung karena Alina tidak mau berbagi kesedihannya kepada dirinya, Namun karena melihat putrinya yang enggan berbicara, membuat perasaan Mama Alina menjadi kacau.
(Apa semua kesedihanmu ini dikarenakan mama?)
Alina menggelengkan kepalanya lagi.
(Mama minta maaf sayang, mungkin karena sikap Mama yang terlalu sibuk mencari uang, bahkan tidak memperhatikan Jika kamu sangat membutuhkan mama.)
Alina yang tidak suka dengan ucapan yang dikatakan oleh mamanya, Dia segera mematikan ponselnya secara sepihak, hal itu justru membuat mamanya semakin bingung dan semakin khawatir dengan kondisi Alina.
"Aku yakin sikap Alina seperti itu kepada diriku karena aku terlalu sibuk sehingga tidak memperhatikan perasaannya," ucap Mama Alina sambil meneteskan air matanya.
Wanita itu tersedu-sedu karena merasa Jika dia tidak mampu menjadi seorang ibu yang baik untuk Putri kesayangannya, dia merasa jika dirinya hanyalah menjadi sosok wanita yang tidak berguna.
"Semua harta yang aku cari ternyata tidak bisa membuat putriku menjadi bahagia, Apakah salah jika aku tidak memperhatikannya? Mungkin karena dia sangat membutuhkan kasih sayangku."
Melihat kondisi istrinya yang menangis tentu membuat Papa Alina bertanya-tanya, padahal sebelumnya kondisi Mama Alina baik-baik saja.
"Hei kenapa kamu menangis?"
Papa Alina mencoba bertanya kepada istrinya untuk mengetahui apa jawaban yang sebenarnya.
"Alina sedang tidak bahagia di acara ulang tahunnya," jawab Mama Alina memberitahu suaminya.
"Lantas kenapa kamu menangis?"
Papa Alina merasa sangat tidak suka ketika melihat istrinya terlihat begitu sangat sedih hanya karena masalah yang sepele.
"Aku seorang ibu yang merasa sedih jika melihat putriku menangis, selama ini aku selalu bekerja keras untuk bisa membuatnya tersenyum, namun saat di hari bahagianya aku justru melihat air mata menetes di pipinya," jelas Mama Alina.
"Oh jadi kamu menangis hanya karena masalah sepele, Duh kamu ini lebay sekali, Jika kamu merasa sedih ketika melihat putrimu tidak bahagia, tinggal kamu pesan tiket lalu segera pulang dan menemuinya."
Papa Alina segera duduk kembali sambil melihat ponselnya, melihat sikap suaminya yang tidak peka tentu membuat hati Mama Alina menjadi sangat kesal.
"Selama ini aku selalu berjuang untuk menemanimu mencari uang, tapi sepertinya kamu sama sekali tidak bisa mengerti perasaan yang dirasakan oleh Putri kesayanganmu?"
Huft
Papa Alina terlihat sangat marah ketika dia ditanya masalah itu, dia merasa jika selama ini kerja kerasnya adalah sebagai tanda bukti bahwasanya Dia sangat menyayangi putrinya.
"Kalau hanya ingin bersenang-senang saja, uangku sudah sangat cukup, tetapi karena aku ingin melihat Alina bisa tersenyum bahagia, aku masih sangat sibuk dengan pekerjaanku."
"Setidaknya kita bisa memberikan Alina kebahagiaan di hari ulang tahunnya, Kenapa sangat sulit untuk bisa bersikap baik kepadanya?"
"Jadi selama ini kamu menganggap aku sudah berbuat jahat kepada Putri mu yang manja itu?"
Mama menarik nafasnya ketika melihat suaminya justru marah dengannya, padahal tujuannya Dia berbicara, dia tidak menginginkan jika ada perdebatan terjadi.
'Kenapa kamu sangat egois mas, Kamu terlihat sudah benar-benar tertutup dengan perbuatanmu sendiri, Kalau kamu bisa bersikap baik dengan Putri kesayanganmu itu, dia pasti akan bisa jauh lebih bahagia dibandingkan dengan uang yang kamu berikan ya setiap bulan."
Mama mencoba menasehati suaminya agar tidak memiliki sifat yang begitu sangat egois, namun nasehatnya hanyalah menjadi angin yang keluar dan masuk ke telinga.
"Benar-benar menyebalkan, Bahkan dia tidak memperhatikanku ketika aku sedang berbicara," ucap Mama diiringi dengan penuh kemarahan.
Mungkin kisah dalam hidup seseorang tidaklah sama, Ketika seseorang diuji dengan penuh kebahagiaan, namun dia juga diuji dengan beberapa problem yang sulit untuk diselesaikan, mungkin inilah yang menjadi salah satu rahasia Tuhan agar setiap insan bisa hidup jauh lebih bisa menghargai semua pemberiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments