Mas Bima datang ke warung nasiku, dia terlihat sangat tampan setelah beberapa bulan tak bertemu, namun karena sakit hati pasca perceraian membuatku menjadi sangat selektif untuk menutup semua hatiku untuk menerimanya lagi, dia bukan Pria yang baik yang perlu Dipedulikan lagi.
‘’Starla,’’ ucap Mas Bima sambil tersenyum.
‘’Kenapa Mas?’’
Dengan nada kesal Aku menjawab Pria itu, malas liatnya saja Aku sudah nggak semangat apalagi kalau sampai harus membuang waktuku untuk bisa mendapatkan cintanya lagi, sudah ku buang jauh dari Agenda dalam hidupku selama ini.
‘’Kamu masih sendirian saja, setelah beberapa bulan kita tak bertemu,’’ ucapnya sambil tersenyum.
‘’Ada kepentingan Apa mas datang ke sini, kalau hanya mau menghinaku, lebih baik mas pulang saja deh.’’
Aku dengan nada tode poin langsung mengusir mas Bima, malas kalau sampai dia mendekatiku lagi, Pria ini bukanlah Pria seleraku seperti sebelumnya, rasa cinta yang berubah menjadi rasa benci menjadi salah satu hal yang identik di dalam pikiranku sekarang.
‘’Kamu kok ketus banget sih, padahal niatku sama kamu itu baik loh, nggak ada niatan untuk menghina apalagi sampai membuat kamu kesal.’’
‘’Terima kasih kalau mas menganggap semua yang kamu lakukan padaku itu kebaikan, karena setelah Aku nggak hidup sama kamu memang Aku jauh lebih bisa bahagia.
‘’Syukurlah, kalau kamu bisa mengerti, Aku juga bangga kamu memang sudah lebih bisa berdiri tanpa seorang suami sepertiku.’’
‘’Mas kalau nggak ada yang penting pintu keluar masih terbuka jelas untuk mas, Aku nggak mau kalau sampai kamu Cuma datang dan menggangguku lagi, Aku sudah lelah melihat wajahmu yang sangat menyebalkan itu,’’ ucapku dengan nada kasar.
‘’Maksudmu apa? Kenapa kamu malah bersikap kasar denganku, kamu bahkan tak menawarkanku makan atau minum setelah sekian lama tak berjumpa.’’
‘’Apakah mas lupa, Aku bahkan sama sekali tak pernah mendapatkan makanan darimu, dan sekarang kamu tanya mengenai itu padaku, Apa nggak malu mas, kamu mukanya di tembok iya,’’ jelas sambil menatap wajahnya dengan tatapan sinis.
‘’Aku sekarang lagi butuh banget bantuanmu Starla, kamu tahu kan, kalau perusahaan tempatku bekerja sedang mengalami ke bangkrutan, saat ini hanya kamu lah yang bisa Dimintai pertolongan,’’ ucapnya sambil tersenyum.
‘’Duh, mas kira Aku Apaan sih mas, kok bisa dengan santai bilang mau minta tolong, kalau kamu mau minta tolong kenapa kamu nggak minta tolong pacarmu saja.’’
‘’Aku sudah putus sama dia Starla, setelah uangku habis dan hartaku terkuras habis,’’ jelasnya memelas.
‘’Duh duh duh kasihan banget ya kamu mas, Aku turut bahagia atas penderitaan yang sedang terjadi pada dirimu.’’
‘’Kok kamu bahagia suh lihat Aku menderita, Aku benar-benar tak menyangka kamu bisa katakan itu padaku,’’ ucapnya dengan nada kesal.
‘’Kalau masa kesal Aku bilang bahagia atas penderitaanmu, lalu kenapa kamu dulu tertawa saat kamu berhasil pergi bersama kekasihmu itu,’’ tanyaku untuk mengingatkan kembali mas Bima pada kesalahan yang dibuatnya.
‘’Bukan begitu Starla, Aku dulu hanya khilaf saja, dan Aku sekarang sudah menyesalinya, kalau kamu mau kamu bisa memaafkanku lagi.’’
Memangnya memaafkan suami yang sudah merusak kepercayaan itu mudah, Aku nggak mau mendengarkan rayuan yang dikatakan sama mas Bima.
‘’Stop, tak perlu mas menggodaku, Aku sudah muak dan tak akan pernah bisa membuka hatiku walau Cuma sebentar saja.’’
‘’Starla, coba tolong kamu jangan egois, Apakah kamu nggak kasihan kalau Aku sampai hidup menggelandang di jalanan, kamu tahu kan kalau Aku tak memiliki uang sekarang.’’
‘’Mas, kamu kok nggak punya rasa malu sedikitpun, dulu kamu yang ninggalin Aku, dan sekarang kamu malah datang dan meminta uang dariku, duh duh Mas, pakai rok saja kalau kamu nggak malu ngatain itu semua.’’
‘’Sebenarnya Aku malu minta tolong sama kamu, tapi ingat satu hal Starla, dulu ibumu sakit siapa yang bantu biayanya, dan semua itu adalah uangku, Aku Cuma minta kamu untuk bantu Aku sekarang saja.’’
‘’Kenapa harus mengungkit uang yang sudah lama Mas, Apakah kamu nggak malu minta uangmu kembali?’’
Aku mencoba bertanya pada Mas Bima untuk mendengar jawaban yang bakalan keluar dari mulutnya, entah apa yang akan dia jawab saat Aku bertanya itu padanya.
‘’Aku nggak pernah minta kamu mengganti semua uangku, Aku cuma minta tolong sama kamu sebulan saja, setidaknya dalam beberapa hari ini sebelum Aku mendapatkan pekerjaan yang baru, biarkan Aku tinggal disini,’’ ucapnya dengan nada memelas.
Aku pun tak bisa membiarkan wajah Pria itu dalam keadaan kasihan, Aku pikir terlebih dahulu keputusan yang akan Aku ambil, tidak mau terlalu tergesa-gesa dan apalagi sampai salah Ambil langkah.
‘’Baiklah Mas, Aku akan membantumu, tapi ingat satu hal.’’
Aku memberikan Mas Bima persyaratan agar dia bisa mengerti kalau Aku masih memiliki rasa kesal yang harus dia jaga, Pria yang tak punya hati seperti dia memang harus dijelaskan kalau berbicara kalau tidak mau mendapatkan masalah.
‘’Apa yang harus Aku lakukan Starla,’’ tanya Mas Bima dengan nada tak sabar untuk mendengar ucapanku.
‘’Aku mau kamu disini bekerja membantuku dan jangan sampai ada yang mengetahui kalau kamu mantan suamiku, paham?’’
‘’Oh ternyata kamu malu, kamu nggak mau kalau sampai ada yang tahu kalau Aku itu mantan suamimu, duh Starla kamu ini terlalu munafik,’’ ucap Mas Bima menghinaku.
‘’Ya sudah kalau Aku munafik, tinggalkan saja Aku, Aku juga nggak butuh kamu disini, lagian siapa juga yang mau menumpang di rumahku.’’
Mas Bima sebenarnya merasa sangat malu saat Aku mengatakan itu padanya, namun dia juga nggak mau kalau sampai semua yang diinginkan tidak bisa berjalan dengan baik.
‘’Baiklah, semua yang kamu katakan, Akan Aku dengarkan meskipun itu tidak sesuai dengan kata hatiku, tapi daripada Aku pusing cari rumah, kuterima saja maumu.’’
Aku tersenyum mendengar Mas Bima ternyata bisa menyetujui semua ucapanku, Aku kadang mikir kasihan sih sama dia karena sudah berkata kasar, namun kalau nggak berkata kasar itu orang nggak tahu betapa sakit hatiku saat melihat sikapnya sama Aku yang terlalu mengabaikanku tanpa ada rasa minta maaf.
Senyuman yang tadi sempat ada di wajahku kembali Aku ubah menjadi rasa kesal, kalau nggak begitu Mas Bima nggak pernah bisa mengerti perasaan seorang wanita yang pernah disakiti itu rasanya sakit dan tak akan pernah bisa membuat kebaikan lagi meskipun hanya sebentar saja.
‘’Starla, mana pakaianku yang dulu ada di bersamamu, Apakah kamu masih menyimpannya?’’
Mas Bima bertanya padaku mengenai pakaian lama yang pernah Aku simpan, jujur hatiku sangat sakit saat mendengarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments