Pov Arya
Aku segera melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam, Aku nggak mau kalau sampai Pak Rt datang menggoda wanita idamanku, Yah sedikit rada kesel sih karena sainganku kali ini itu suhunya Buaya darat, tak lupa Aku memakai pakaian yang rapi, kemeja kotak-kotak yang sedikit Aku buka kancing atasnya, saat Aku berkaca di depan kaca.
‘’Wow selain Aku wangi, Aku juga nampak sangat tampan.’’
Aku tersenyum sendiri kalau membayangkan jika bisa bersama mbak Starla, entah rasanya aku sudah nggak minat lagi kalau harus mencintai wanita seumuran ku, selain wanita seumuranku belum dewasa Aku juga tak mengidolakan tipe wanita yang kayak begitu.
Menurutku itu, Jandalah yang semakin di depan, semakin semlehoy begitu di mataku.
Setelah menyelesaikan menata rambutku, Aku pun keluar menuju ke depan rumah Mbak Starla, tujuanku sih Cuma satu, Aku nggak rela kalau mbak Starla di sukai sama Pak Rt, kebayang kan gayanya Pak Rt kalau bicara sama mbak Starla, sudah bagaikan Pria tak beristri.
Benar dugaan ku, Pak Rt sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah Mbak Starla, ngapain coba dia pakai baju rapi, ketahuan banget kalau dia mau godain ayang beb ku, halah Aku nggak Akan bisa diem dengan caranya yang berusaha untuk mengambil hati Janda kesayanganku.
Aku segera bergegas menuju ke rumah Mbak Starla, Aku duduk di depan rumahnya, dan mulai menata senyuman kalau-kalau Mbak Starla membuka pintu untukku, tapi kali ini tu Aku nggak mau bertamu di rumah Mbak Starla, Aku takut kalau dia tahu Aku disini, pasti pintu akan dibuka dan bertemu lagi sama Pak Rt mata genit itu.
Aku mengambil ponselku untuk menghiburku disaat, Aku buka beberapa aplikasi game yang bisa Aku mainkan, lumayanlah bisa untuk menghilangkan rasa untukku.
Pak Rt datang menemui ku yang sedang sibuk dengan ponselku, dia sepertinya mulai mau memanggil mbak Starla, Aku akan berusaha untuk menghalangi niat konyolnya itu.
‘’Em Pak Rt tumben kesini,’’ tanyaku sedikit menyelidikinya agar dia menyerah.
‘’Oh tadi Pak Rt sudah janjian mau main Arya,’’ jawabnya sambil tersenyum.
‘’Oh Pak Rt lupa iya? Kalau Mbak Starla itu janda?’’
Sengaja Aku tanya begitu, biar dia itu nyadar dikit lah, nggak usah kebanyakan Drama untuk dekatin Ayang mbeb.
‘’Loh ya tentu tahu dong Arya, kan Aku disini yang jadi Rt nya.’’
Kesempatan emas ini, Pak Rt sudah nyebutin jabatannya, tinggal nyemes dikit biar dia tahu rasa.
Hahaha
‘’Nah berarti Pak Rt juga tahu kan, kalau janda itu nggak boleh ada yang datengin rumahnya malam-malam.’’
Pak Rt terdiam sambil menatap wajahku, Aku tahu jika dia mulai kesal dengan ucapan yang Aku katakan, namun Aku tak mau terlihat kalau mengintrogasi.
‘’ya tau dong Arya, tapi tujuan Pak Rt itu hanya ingin bersilaturahmi, siapa tahu Mbak Starla butuh teman curhat,’’ jawab Pak Rt berpura-pura bijak.
‘’memang nggak takut Pak, kalau Bu Rt tahu bapak godain janda,’’ ucapnya dengan nada sedikit tak enak di dengar.
‘’Arya kamu ini masih kecil, jadi tolong jangan ikut campur urusan Pria dewasa,’’ tegas Pak Rt mulai kesal dengan sikapku.
‘’Pak Rt lupa iya? Aku bukan Anak kecil lagi, melainkan Aku juga sudah mulai tumbuh dewasa, jadi wajar kalau Aku curiga dengan sikap Pak Rt yang berpura-pura baik.’’
Aku sengaja berkata seperti itu pada Pak Rt, karena Aku nggak mau kalau dia menggoda Ayang Starla, tentu saja dia jadi saingan terberatku.
‘’Minggir saja kamu dari hadapanku, anak kecil seperti kamu itu seharusnya belajar, bukan jadi satpam rumah orang,’’ ucap Pak Rt kesal.
‘’Seharusnya Pak Rt berterima kasih denganku, karena Aku sudah mau menjadi satpam di rumah Mbak Starla, terutama nyatpamin dari buaya darat.’’
Mata Pak Rt mulai memerah dia terlihat sangat kesal dengan ucapanku tadi, Aku tahu jika semua yang Aku ucapkan terasa sangat berlebihan.
‘’Bisa pulang sekarang, Atau kamu akan saya marahi.’’
‘Aku nggak takut pak, Aku disini nggak ada niatan jahat kok, Aku Cuma mau menjaga Mbak Starla.’’
‘’Starla jauh lebih aman jika dia bersamaku, jadi kamu tak perlu berkorban untuknya, karena ini bukan tugasmu untuk menjadi tim keamanan di kampung ini.’’
‘’Memang salah iya pak, kalau Aku jadi satpam rumah Mbak Starla?’’
Aku sengaja tanya balik sama Pak Rt, Aku yakin jika darah tingginya mulai naik karena berdebat denganku malam ini.
‘’Nggak ada yang salah, hanya saja kamu nggak boleh jadi satpam, kamu itu harus belajar bukan keluyuran malam-malam.’’
‘’Aku ini nggak Cuma keluyuran gak jelas loh pak, Apakah bapak lupa kalau Aku juga bekerja di warung nasi Mbak Starla?’’
Bayangan Pak Rt itu Aku yakin semakin kesal dnegan suaraku yang terus menantangnya, pria dewasa itu memang membutuhkan tindakan yang lebih agar bisa paham.
‘’Ya sudah salam saja dengan Starla kalau dia sudah bangun, Aku sudah menepati janjiku.’’
Karena tak ingin jika terus berdebat denganku, Pak Rt memutuskan untuk berlalu, dia sangat tahu jika Aku kesal kalau dia datang.
Menjadi Satpam kali ini membuat perasaanku sangat senang, kebayangkan kalau Aku nggak datang pasti Pak Rt akan merayu dengan penuh gombalannya itu.
Besok kalau Mbak Starla tanya, tinggal Aku bilang saja Aku nggak tahu, kan beres masalahnya.
Melihat Pak Rt pulang pun Aku segera mengikutinya, Aku lelah kalau harus berjaga di depan rumah Mbak Starla, Aku yakin dia pasti sudah tidur dan tak akan membuka pintu untuk suhunya buaya darat itu.
Aku sampai ke rumahku, dan segera membaringkan tubuhku di atas kasur busa, rasanya nikmat sekali karena setelah beberapa jam Aku nggak istirahat, kini mulai Aku pejamkan mataku sejenak.
Melupakan tindakan konyolku tadi, namun Aku yakin kalau Pak Rt akan kapok dengan sikapku yang sudah membuatnya darah tinggi, Aku nggak tahu kenapa Pak Rt menggoda Mbak Starla, Aku juga sudah tak melihat Bu Rt sebulan ini, Apa yang sebenarnya terjadi pada hubungan pernikahan mereka, Ah sudahlah tak perlu Aku memikirkan nasib pernikahan Pak Rt, yang penting sekarang Aku harus bisa mendapatkan hati Mbak Starla.
Tapi bayangan wajah Mbak Starla kelihatan jelas di depan mataku, Aku pun tak bisa menghilangkan rasa kasmaranku pada janda itu, padahal pas jadi pacar Yuka Aku tak pernah merasakan perasaan kacau ini.
Mungkinkah karena cintaku terlalu besar untuk Mbak Starla, sampai Aku pun terbayang-bayang wajahnya di depan mataku, padahal hari ini Aku di tolak mentah-mentah sama janda itu, tapi pesonanya semakin buat Aku penasaran.
Sebelum janur kuning melengkung, Aku akan pastikan Mbak Starla jadi istriku.
Huh Arya begitu loh, masak naklukin janda saja nggak bisa, malu dengan sunatnya kalau nggak bisa dapetin janda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments