Melihat semua yang terjadi pada hubunganku dan Andini, kali ini Aku membawanya masuk ke dalam rumah sambil berharap kalau dia bisa menahan Alibinya yang sangat merugikannya.
‘’Duduk dulu Andini,’’ ucapku dengan nada santai kayak dipantai terkena hembusan angin sepoi-sepoi semilir.
Wajahnya mulai panik, dia pasti tahu kalau aku akan mempermasalahkan semua yang terjadi padanya.
‘’Aku nggak seburuk seperti yang kamu pikirkan?’’
Andini mulai membela dirinya sendiri, bahkan sebelum Aku mengatakan kejelasannya.
‘’Kenapa kamu panik Andini, Aku belum bertanya sesuatu padamu,’’ ucapku sambil menatap wajahnya.
‘’Iya meskipun kau belum bertanya sesuatu padaku, Aku sudah tahu kamu pasti marah dengan sikapku tadi,’’ jelasnya sambil menunjukkan wajah cantiknya.
‘’Oh ternyata kamu takut kalau Aku marah?’’
Andini mengangkat sedikit kepalanya, Aku yakin dia pasti akan menipuku lagi.
‘’Apakah salah jika Aku meminta kamu menjadi Ayah dari janin yang ada di dalam perutku?’’
‘’Tentu saja salah Andini, karena Aku bukan Ayah bayi itu, tapi kalau kamu mau Aku akan mencari tahu siapa Ayahnya.’’
‘’Tidak perlu kamu mencari tahu siapa Ayahnya, karena Aku mau kamu yang menjadi Ayahnya.’’
‘’Kamu konyol Andini, Aku tak membuat bayi itu tapi kamu memintaku untuk jadi Ayahnya.’’
Andini memohon sambil menangis di depan ku, memintaku untuk menikahinya, namun Aku tak merasa jika Bayi itu hasil dari perbuatanku.
‘’Andini kamu tahu? Aku sudah tidak mencintaimu, Aku sudah mencintai wanita lain dan ingin menikah dengannya, Aku ingin hidup bahagia bersamanya,’’ ucapku memandangi wajah Andini.
‘’Arya, satu kali saja Aku meminta pertolonganmu, kalau kamu mau setelah bayi ini lahir kita bisa bercerai.’’
‘’Omong kosong apalagi Andini, Aku tak mungkin bisa menikah denganmu, Aku tak mencintaimu.’’
Andini meraih kaki ku sambil duduk di bawah lantai, dia menangis tersedu-sedu, rasanya hatiku pun tak bisa melihat dia semakin sedih.
‘’Aku tak berani pulang Arya, Aku takut jika sampai orang tuaku tahu dan Aku akan dibunuh,’’ jelasnya.
Duh jujur saja masalah ini semakin rumit sudah kayak benang bundet, sulit dipecahkan tapi kalau tak bisa dipecahkan Aku juga bisa pusing kunang-kunang.
‘’Maaf Andini Aku tak bisa menyetujui semua permintaanmu,’’ jelasku.
‘’Apakah kamu tega melihatku jadi mayat yang akan gantung diri,’’ ucapnya membuatku menjadi bimbang.
‘’Aku akan mati kalau tak ada yang mau mengakui bayi ini, Aku terlalu bingung bahkan untuk bisa menjalani hidupku sendiri.’’
‘’Andini, ingatlah setiap masalah pasti akan ada jalan keluarnya.’’
‘’Tapi kalau kamu tak mau menikahiku, Aku akan memutuskan untuk tidak bisa melanjutkan hidupku, Aku tak mau menanggung malu dan Papaku pasti akan mengusirku, tolong Aku Arya.’’
Aku terdiam sambil berusaha untuk tidak iba dengannya, Aku tahu ini adalah sebuah jebakan untuk menggangguku.
‘’Aku tidak bisa Andini.’’
Saat Aku menolaknya untuk sekian kalinya, tiba-tiba dia mengambil pisau dan di letakkan di tangannya.
‘’Kalau begitu kamu sudah siap untuk melihatku mati Arya, terima kasih atas semua yang sudah kamu berikan padaku.’’
Aku segera meraih tangan bocah itu agar tak luka, namun Aku tak bisa melupakannya, dia sangat kekeh untuk bisa mengakhiri hidupnya.
‘’Andini hentikan lelucon itu, Aku tak mau jadi Pria yang harus membusuk di penjara gara-gara ulahmu.’’
‘’Aku tidak bisa hentikan semua ini, sebelum kamu mau menikahiku.’’
Keputusannya sangat kuat, sedangkan Aku sudah seperti Pria yang disambar petir, lemas tak berdaya apalagi permintaanya sangatlah sulit.
‘’Arya, Aku Cuma minta kamu untuk menjadi Ayah bayi ini, Aku tak mau kamu menikah dengan orang lain.’’
Setelah melihat dia legna, Aku segera meraih pisau yang hampir saja melukai tangannya, tindakan bodoh itu harus segera Aku akhiri agar tak terjadi sesuatu yang memalukan.
‘’Arya ...’’
Andini merasa sangat kesal setelah Aku berhasil meraih pisau dari tangannya.
‘’Maafkan Aku Andini, Aku tak mungkin membiarkanmu mati di depanku, Aku tak mau jadi tersangka yang tak bersalah.’’
Andini sangat kesal melihat sikapku yang jauh lebih pandai dari yang dia kira, Ya memang ini bukan menjadi urusanku, namun kalau dia nekat melakukan sesuatu Aku juga yang akan merasakan getahnya.
‘’Sudah cukup Alibi yang kamu lakukan untuk membuatku menderita, Aku akan mengantarkan kamu pulang.’’
Aku segera menarik Andini agar dia segera masuk ke dalam mobilku, hari ini Aku sangat malu karena ulahnya Aku harus mendapatkan nilai negatif dari Mak-mak di komplekku, tapi demi bisa menjadi sosok Pria yang bertanggung jawab, Aku akan berusaha bersikap baik pada Andini.
Saat Aku mengemudikan mobilku, Mbak Starla melihat Aku bersama dengan wanita lain, Aku yakin ini bisa menjadi petaka yang akan merusak kehidupanku.
Mendapatkan cintanya saja sulit, apalagi akan ada gosip tidak baik yang bisa menghancurkan kepercayaan Mbak Starla, duh semakin tak bisa mendapatkan cintanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments