Setelah mengantar Emi ke ruang asramanya, Shiro berjalan menuju ruang asramanya.
Walaupun sebenarnya Shiro agak kaget mendengar nama lengkap Emi, namun Shiro menganggap hal ini wajar. Karena banyak sekali nama yang aneh dan mirip dengan nama orang yang ada di dunianya sebelumnya.
Setelah berjalan cukup lama, ia akhirnya tiba di asrama miliknya. Ia hampir saja tersesat tadi, untung setiap koridor memiliki nomer ruangan yang berurutan.
Shiro sebenarnya agak enggan masuk ke ruang asramanya, karena nomor ruang kamarnya adalah Nomor 13. Ya, nomor 13 identik dengan kesialan.
Dia sebelumnya ingin menukarkannya saat di Ruang Administrasi, namun petugas disana menolaknya, dengan dalih bahwa Semua sudah diatur oleh Kepala Departemen Tata Ruang Akademi.
Shiro hanya bisa menerima semuanya dengan perasaan yang tidak mengenakkan.
Shiro menatap pintu kamar asrama Nomer 13 di depannya, dan mengeluarkan kunci kamar.
Saat terbuka, terlihat di dalam sudah ada 2 orang pria di dalam. Satunya lagi tidur dan satunya sedang push-up lantai. Bahkan Shiro melihat bahwa lantai sudah basah oleh keringatnya.
"Ha.. Ha.. Halo, Aku adalah Shiro, salah satu penghuni kamar Asrama ini, Salam kenal." ucap Shiro agak gugup melihat otot super tebal pria yang sedang push-up itu.
"Yosh... Namaku Brendy, Salam kenal." ucap pria berotot itu dengan santai. Ia membalas perkenalan Shiro dengan singkat dan masih senantiasa melanjutkan Push-upnya.
Setelah perkenalan singkat itu, Shiro mencari nomor loker di kamar dan memasukkan perlengkapan yang dibawanya ke nomer loker yang sama dengan yang ada di kartu identitas.
Walaupun tidak banyak perlengkapan yang dibawanya. Shiro tetap memasukkan perlengkapan ke dalam loker termasuk Seragam yang ia dapatkan tadi.
"Woy, kendi itu apakah ada anggur di dalamnya ?"
Tiba-tiba sebuah suara terdengar di belakang Shiro. Ia langsung menoleh dan melihat bahwa Brendy yang sibuk berlatih tadi sedang berdiri di belakangnya.
Dan yang membuat Shiro kaget, karena ia tidak menyadari kedatangan Brendy. Padahal dari kemampuan bertarungnya, ia biasanya dapat merasakan seseorang yang mendekatinya.
"Tidak ada anggur didalamnya, ini untukku latihan." Jawab Shiro santai
"Oh... untuk latihan, ku kira itu berisi anggur. Lalu bagaimana caranya berlatih dengan kendi ?" Brendy bersemangat ketika mendengar bahwa kendi yang dibawa Shiro dapat digunakan sebagai alat latihan.
"Kendi ini bisa digunakan untuk mengukur kapasitas oksigen di dalam paru-paru." ucap Shiro sambil mengeluarkan barang-barangnya satu persatu.
"Oh bagaimana caranya" ucap Brendy sangat bersemangat. Saking semangatnya, ia berbicara agak keras di dekat telinga Shiro.
Mendengar permintaan Brendy, Shiro tidak punya pilihan lain selain menurutinya.
Shiro berbalik dan mengambil Kendi tanah liat kecil. "Kau perlu memecahkan kendi ini dengan cara meniupnya sekuat tenaga."
Setelah mengucapkan itu, Shiro mulai menarik napas dan meniup kendi itu sekuat tenaga.
` bang`
Kendi itu pecah karena tiupan Shiro. Brendy pun tertegun, ia kira Shiro hanya membual kepadanya. Karen ia belum pernah melihat metode latihan dengan meniup Kendi.
"Bolehkah aku mencobanya ?" pinta Brendy kepada Shiro dengan penuh semangat.
Melihat semangat Brendy untuk mencoba, mengingatkannya kepada Joe Kee, anak dari Paman Jack. Shiro pun mengambil satu kendi lagi dan memberikannya kepada Brendy.
Shiro juga menoleh ke tempat tidur 2 tingkat di depannya saat ini, karena laki-laki yang tidur di ranjang atas sebelumnya sedang melihat ke arah mereka saat ini.
Mungkin ia terbangun ketika mendengar suara keras Brendy atau suara pecahnya kendi. Dan ia juga sepertinya tertarik dengan metode latihan Shiro.
Shiro kembali menaruh perhatiannya kepada Brendy, ia ingin melihat apakah dengan fisik Brendy bisa memecahkan kendi kecil itu dengan nafasnya.
Brendy sangat bersemangat ingin mencoba, ia menarik nafas dalam-dalam dan mencoba meniupnya.
Pipi Brendy menggelembung, ia mulai meniup kendi tersebut sekuat tenaga. Wajahnya mulai memerah, urat-urat leher mulai menonjol keluar. Namun sampai Brendy menghabiskan nafasnya, Kendi tersebut belum pecah.
Brendy kehabisan nafas, dan hendak menarik kendi tersebut, namun bibir atas Brendy terjebak di dalam mulut kendi. Dan Brendy perlu beberapa usaha untuk menariknya dan akhirnya keluar.
"pffft... hahahahh" Shiro tertawa terbahak-bahak ketika melihat apa yang terjadi pada Brendy.. Menurutnya itu sangat lucu, bahkan Pria yang berada di tempat tidur atas ikutan tertawa cekikikan, namun ia berusaha menahan tawanya.
"Hei Denshu, jangan tertawa. Emangnya kau bisa" ucap Brendy dengan emosi, mencoba menahan malu.
"Tidak tidak tidak" ucap Pria di ranjang tidur atas sambil menggelengkan kepalanya.
Brendy mendengus dingin, namun sepertinya ia mengingat sesuatu yang membuatnya sangat bersemangat. "Karena kita sudah berkumpul semua, mari kita mulai memperkenalkan diri sepenuhnya."
Shiro mengangguk, melihat lingkungan sekitarnya yang hanya memiliki satu ranjang tidur single dan satu ranjang tidur bertingkat. Mungkin member ruangan ini sudah cukup dengan mereka bertiga saja.
Brendy mengeluarkan sebuah botol minuman dan duduk bersila di lantai. "Dimulai denganku terlebih dahulu, Namaku Brendy Oxford, aku berasal dari Kota F, aku adalah tipe fisik kelas A, namun pengawas yang menerimaku bilang kalau aku berbakat menjadi seorang ranger atau assasin. Aku paling suka minum."
Mendengar perkenalan Brendy, Shiro dan Denshu mengangguk.
"Namaku Denshu Sishoku, Aku dari Kota T, aku tipe Element kelas B. Aku paling suka tidur."
"Namaku Shiro, Aku dari Kota N. Aku adalah tipe fisik kelas C. Aku paling suka berlatih dan cinta hidup damai."
Ketiganya mulai memperkenalkan diri dan mulai bertanya hal-hal kecil.
"Oh ya Brendy, Bukannya Kota F memiliki Akademi Pahlawan juga ya? kenapa kau bergabung dengan Akademi Pahlawan Beta?" Shiro bertanya kepada Brendy.
"Oh itu seperti yang ku perkenalkan di awal, perwakilan Akademi Beta tertarik pada bakat tersembunyi ku. Sedangkan Akademi F ingin melatih otot-ototku. Jadi aku ingin mencoba hal yang baru dan ingin berbeda dengan orang tuaku yang murni fisik." Brendy mencoba menjelaskan secara singkat.
"Hei, sepertinya kau hampir sama denganku kalau begitu. Orang tuaku adalah seorang assasin, namun aku adalah tipe fisik murni." ucap Shiro.
"Tapi aku heran denganmu Shiro, kau tipe fisik kelas C namun bisa diterima di Akademi Beta." tanya Denshu.
Shiro agak bingung dengan pertanyaan Denshu.
"Bukankan itu hal biasa, mungkin juga aku beruntung" ucap Shiro asal-asalan.
"Tidak, meskipun Akademi Beta merekrut bakat kelas C, meraka biasanya menggunakan siswa dengan bakat kelas C tersebut sebagai contoh kepada siswa lain. Karena sulit untuk pemilik bakat kelas C kebawah untuk meningkatkan bakatnya dan bertahan di Akademi Beta ini. Sehingga kebanyakan akan dikeluarkan dari Akademi Beta, walaupun ada juga yang masih bertahan. Tidak hanya Akademi Beta, namun Akademi Alpha dan Centra juga menerapkan hal yang sama"
Penjelasan Brendy yang tiba-tiba membuat Shiro dan Denshu agak bergidik. Itu seperti ungkapan pepatah yang berbunyi 'Membunuh ayam, untuk menakuti monyet'
mereka melanjutkan edisi tanya jawab diantar ketiganya.
` Ding Dong`
tiba-tiba suara bel menghentikan pembicaraan mereka. Mereka langsung terdiam, mencoba mendengarkan berita apa yang akan keluar dari speaker asrama.
"Pengumuman ! Untuk para siswa baru, Besok pagi jangan lupa berkumpul di Ruangan Aula menggunakan seragam lengkap"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Ayano
Jadikan itu nomor keberuntungan nak. Jangan mikir sial mulu ih. Dari chaptee awal mikirnya sial mulu, heran 😐
2023-04-10
2
Ꮩווⲛⲛ࿐
thor cuma kasih saran aja kalo bisa dibukinin prfil status biar gampang liat peningkatan nya
2023-02-25
0
Ꮩווⲛⲛ࿐
up
2023-02-25
0