"Baiklah, mari kita berangkat ke Akademi Pahlawan di Kota B."
Pak Soei mengangguk ke arah Pak Walikota, Eric Santos.
Melihat Pak Soei mengangguk ke arahnya, Walikota hanya mengangguk ringan dan sepertinya mengeluarkan sesuatu.
Tiba-tiba sebuah pola lingkaran acak muncul di bawah kaki Shiro dan lainnya.
Melihat pola lingkaran aneh di bawah kalinya, salah satu anak laki-laki bertanya, "Soei-sensei, Apakah ini lingkaran Sihir teleportasi?"
Mendengar pertanyaan salah satu siswa, Soei tersenyum dan menjelaskan, "Iya, ini adalah lingkaran sihir teleportasi. Setiap kota memiliki satu yang biasanya berada di gerbang Kota. Selain itu, setiap Walikota juga mempunyainya untuk menghadapi keadaan yang tak terduga"
Mendengar jawaban singkat dari Pak Soei, bocah itu mengangguk mengerti, Shiro dan yang lainnya pun mengangguk. Seperti mendapatkan ilmu baru.
Lingkaran teleportasi mulai naik menyinari tubuh Shiro dan lainnya. Mereka sangat bersemangat, namun raut wajah kegugupan tidak bisa tidak terlukis di wajah mereka.
Mereka menggenggam perlengkapan yang akan mereka bawa dengan erat. Mereka takut perlengkapan yang mereka siapkan akan tertinggal. Namun tidak dengan Shiro, Shiro hanya membawa tas slempang kecil. Barang bawaan Shiro disimpannya di ruang inventaris sistem.
Dari kejauhan, Shiro bisa melihat secara samar-samar Paman Jack dan Joe Kee yang melambaikan tangan kepadanya.
Cahaya putih mulai menyelimuti tubuh mereka, pemandangan di depan mereka mulai kabur dan hanya terlihat warna putih saja.
3 detik berlalu.
Pemandangan putih sebelumnya, mulai menghilang dan digantikan oleh pemandangan kota yang sangat baru.
Namun rasa sedikit pusing mulai menghampiri mereka.
'Mungkinkah ini efek samping sihir teleportasi' pikir mereka.
Mereka pun mencoba tenang dan menjaga pikiran mereka. Rasa pusing tersebut akhirnya hilang.
Pak Soei yang melihat pemandangan ini hanya tersenyum ringan, ia mengangguk melihat para siswa barunya yang sudah mahir dalam mengatur mentalitas.
Melihat kelima siswa barunya sudah mulai sadar, Pak Soei melanjutkan perjalanan, "Mari kita berangkat ke Akademi Pahlawan"
"Iya~"
Mereka pun berjalan perlahan menuju tengah Kota.
"Soei-Sensei, kenapa kita tak langsung teleport ke Gerbang Akademi ?" Sebuah pertanyaan tiba-tiba melayang dari salah satu siswa.
"Adalah Ilegal melakukan teleportasi di dalam sebuah Kota. Selain itu, setiap kota di pasang Sihir Anti-teleportasi agar pihak asing tidak bisa masuk dan keluar secara sewenang-wenang."
Mendengar jawaban Pak Soei, mereka berlima mulai mengangguk dan merenungkan apabila seseorang dengan seenaknya bisa teleport keluar-masuk kota. Bukankah itu sangat berbahaya?
"Oh, Sensei. Bisakah kau memberitahu kami tentang Akademi Pahlawan Di Kota B ini, kenapa hanya ada 7 Akademi Pahlawan di setiap Kota?"
Shiro mulai bertanya tentang Akademi Pahlawan, karena ia belum mengenal dam masih mencari informasi tentang Akademi Pahlawan.
"Dulu, setiap Kota hampir mempunyai akademi Pahlawan. Namun karena kualitas dan kuantitas siswanya kurang, beberapa secara bertahap mulai mengalami kemunduran. Akhirnya Asosiasi Pahlawan menetapkan hanya 7 Akademi Pahlawan yang bisa bertahan, sisanya akan dibubarkan." jawab Pak Soei.
"Lalu Mari kita bicarakan tentang Akademi Pahlawan Kota B. Di Akademi Pahlawan ini, semua siswa yang direkrut bisa diterima masuk tanpa ada tes lanjutan. Lalu setiap 3 bulan akan diadakan tes khusus, yang mana apabila tidak memenuhi Syarat akan langsung dikeluarkan dari Akademi Pahlawan." tambah Pak Soei.
Mendengar hal ini, Shiro dan lainnya menjadi takut. Mereka pun mulai bertanya tentang beberapa hal kepada Pak Soei. Sedangkan Pak Soei hanya menjawab pertanyaan mereka dengan santai.
Pak Soei mulai menjelaskan satu persatu, mengenai lingkungan Akademi, Keuntungan Para siswa, tempat tinggal dan lain sebagainya.
Mereka berbicang-bincang sampai pada akhirnya mereka sampai di Akademi Pahlawan.
Shiro dan yang lainnya terkejut melihat pemandangan Akademi Pahlawan di depannya. Karena itu sangat luas dan sangat megah.
Mereka mulai memasuki halaman, terlihat juga tidak jauh dari mereka sekelompok anak seperrti mereka di temani oleh seorang mentor. Sepertinya mereka adalah siswa baru seperti mereka dari Kota Lain.
"Baiklah, kita sudah sampai di Akademi Pahlawan Kota B. Selamat Datang Di Akademi Pahlawan Beta. Sekarang kalian akan mengikuti saya untuk berkeliling Akademi, mengenalkan kalian lingkungan disini secara detail. Kalian juga bisa mencatat hal-hal yang penting."
Melihat Pak Soei memandangi mereka dengan rasa hormat, Shiro dan lainnya sangat bersemangat. Mereka mulai mengeluarkan buku dan siap untuk mencatat.
Pak Soei mulai mengajak Shiro dan lainnya berkeliling Akademi. Ia menjelaskan setiap ruangan satu persatu dan juga menjelaskan fungsi dan kegunaan masing-masing ruangan.
Shiro dan lainnya mencatat setiap perkataan Pak Soei. Mereka takut akan melupakan beberapa ruang penting.
Hampir satu jam berlalu.
Mereka akhirnya telah selesai mengenal lingkungan Akademi. Mereka telah tiba kembali di koridor depan Akademi, Ruang Administransi.
"Baiklah, itu saja yang bisa saya kenalkan pada kalian, tugas saya telah selesai sampai disini. Sisanya terserah pada kalian. Selanjutnya kalian silahkan ke meja administrasi yang ada didepan dan mulai melaporkan identitas kalian." ucap Pak Soei.
"Terimakasih Soei-sensei"
Shiro dan yang lainnya menunduk dan berterimakasih kepada Pak Soei karena sudah membimbing mereka.
Pak Soei hanya mengangguk lalu berbalik pergi meninggalkan mereka.
Melihat kepergian Pak Soei, Shiro dan yang lainnya melanjutkan urusan mereka, yaitu melapor ke ruang administrasi.
"Halo anak-anak, ada yang bisa saya bantu ?"
Setibanya di depan meja Administrasi, mereka disambut hangat oleh wanita muda, salah satu petugas administrasi disana.
Salah satu siswa yang berangkat bareng Shiro sangat bersemangat ketika melihat bahwa petugasnya adalah seorang wanita muda. Ia pun mulai bertanya dengan agak gugup. "A..a..Anu, kami adalah siswa baru dari Kota N, kami ingin melapor bahwa kami telah tiba di Akademi Pahlawan Beta"
"Oke, tunggu sebentar. Kami akan mengecek identitas kalian." petugas wanita muda itu terus masuk kedalam. ruangan.
Shiro dan yang lainnya menunggu kedatangan petugas wanita itu.
5 menit berlalu, akhirnya petugas wanita muda itu kembali. Ia tampak membawa sebuah kotak. Dan mulai memanggil Shiro dan yang lainnya.
"Maaf sudah menunggu lama. Kami sudah selesai mengecek identitas kalian. Shiro, Ubai, Kokoro, Tomo dan Emi. Berikut adalah seragam kalian."
Petugas itu membuka kotak yang ia bawa sebelumnya dan mulai membagikan seragam kepada mereka.
Shiro dan lainnya menerima dengan senang hati. Namun aja jejak kebingungan di wajah Shiro. "Etto... Nona petugas, ini tidak bayarkan? Terus kenapa warna seragam kami terlihat berbeda-beda."
Petugas tersebut ternyata dan menjawab dengan ramah, "Seragam ini adalah kuota bagi Para Siswa Akademi Pahlawan Beta. Tentu jika rusak atau pengen yang baru, perlu dibeli dengan poin pribadi. Selain itu, perbedaan warna seragam menandakan kalian berada di kelas yang berbeda. Oh ya hampir lupa, ini spesifikasi kelas dan asrama yang akan kalian tinggali"!
Mendengar penjelasan Petugas, mereka mengangguk. Mereka sudah mengetahui penjelasan mengenai poin pribadi dari Pak Soei.
Mereka mengambil kertas yang diberikan oleh Petugas Wanita itu dan melihat informasi mengenai identitas dan pembagian ruang kelas dan asrama.
Setelah itu, mereka mulai berpisah ke tempat asrama yang berbeda.
Shiro dan Emi berjalan ke asrama Barat, Tomo ke asrama Selatan, Ubai dan Kokoro pergi ke asrama Utara.
Shiro dan Emi berjalan bersama, namun mereka tidak saling bicara. Shiro tidak mengenal Emi, ia saja baru tahu identitas Emi sekarang. Sehingga dia tidak tahu topik apa yang perlu dibahas.
Sedangkan Emi, ia agak curiga kepada Shiro. Sebagai seorang pria, seharusnya Shiro mengajak bicara seorang wanita seperti dirinya. Namun Shiro hanya berjalan dengan lagak sok Cool.
Mereka pun terus berjalan ke ruang koridor Asrama mencari tempat tinggal mereka.
"Etto, Shiro kan ? Bukannya ruang asrama mu sudah terlewat barusan?" tanya Emi. Ia mencoba mengingat nomor ruangan Shiro dan mengingatkannya. Ia takut Shiro tidak melihat tanda di pintu ruangan asrama.
"Tidak apa-apa, kau seorang wanita, aku akan mengantarkanmu terlebih dahulu ke ruang asrama milikmu." ucap Shiro dengan Santai.
Emi pun merasa hangat ketiga mendengar ucapan dari Shiro. Setelah itu Emi memberanikan diri untuk berkenalan dengan Shiro.
"Oh ya Shiro, perkenalkan nama saya Emi Fukada, salam kenal"
Mendengar perkenalan dari Emi, Shiro tertegun.
' Anjir, Emi Fukada ? Bukankah itu...'-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
teguh andriyanto
apa ini /Sob/
2024-12-17
0
Ꮩווⲛⲛ࿐
up
2023-02-24
0
Lanz D Kenzy
yoi. tapi jangan terlalu jauh thor
2023-02-24
0