` tok tok tok ` suara ketukan pintu terdengar.
Shiro menoleh, ada rasa was-was yang dirasakannya saat ini. Suasana menjadi hening, semilir angin melintasi Shiro dengan lembut.
Kalo ini malam hari, mungkin jadi scene film horror, yang tiba-tiba pintu kebuka dan tidak ada orang, terus hantunya muncul dari belakang ngejump-scare
` apakah teriakanku tadi terdengar sampai luar ? ` pikir Shiro bingung.
` tok tok tok ` suara ketukan datang lagi.
"Apa ada orang di dalam ?" namun suara ketukan tersebut diiringi oleh suara wanita kali ini.
Shiro tertegun, ternyata seorang wanita.
"Tunggu sebentar kak!" balas Shiro cepat
Shiro pun berjalan ke pintu depan, dan hendak mendorong pintu. Namun anehnya, pintunya tidak bisa dibuka
Shiro mencoba menariknya kali ini, namun pintu itu masih tak bergeming
Shiro mundur 1 langkah, melihat-lihat sekitaran pintu mencoba mencari tahu apakah pintu tersebut dalam kondisi terkunci.
` oh iya ya, lupa ` pikir Shiro sambil menepuk jidatnya
Shiro menggeser pintu itu, dan akhirnya terbuka. Ya, pintu di rumah Shiro menggunakan pintu model geser. Jadi mau didorong atau ditarik sekalipun, tidak akan terbuka, malah akan hancur jika dipaksakan.
Ketika pintu dibuka, terlihat oleh Shiro sesosok wanita muda cantik, sexy, bahenol dan berambut hitam. Ia memegang beberapa lembaran kertas di tangannya.
Shiro terpesona, namun itu cuma sebentar. Shiro mengatur mentalitasnya, sehingga ekspresi Shiro kembali seperti semula
" A... A.. Ada apa kakak cantik?" tanya Shiro dengan nada gugup
"Gini adek, kakak ingin nanya sesuatu ke adek, boleh?" balas wanita itu dengan nada lembut
Ketika berbicara, Shiro melihat wanita cantik itu mencoba mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh kecil Shiro.
"Bo.. Bo.. Boleh kak, boleh" kali ini Shiro benar-bener gugup ketika berbicara tatap muka secara langsung dengan wanita cantik itu.
"Gini adek, kakak mau nanya, adek kan sekarang tinggal sendiri, kenapa adek ga ikut kerabat adek aja" tanya wanita muda itu sambil tersenyum.
"Aku ga punya kerabat kak, jadi aku tinggal sendiri" jawab Shiro sambil menggelengkan kepalanya, ada nada sedih keluar dari mulut Shiro.
"oh, kalo gitu adek ikut kakak ke panti asuhan aja, gimana? Mau ga?" tanya wanita cantik itu lagi, sambil mengulurkan tangannya, mengusap kepala Shiro.
` apakah dia ingin menculikku ?` pikir Shiro.
Shiro pun menjadi waspada, ingin sekali Shiro mundur dan berlari masuk dan mengunci rumah. Namun Shiro mengurungkan niatnya, mengingat tangan wanita muda itu masih ada diatas kepalanya.
"Ga usah kak, aku ingin hidup sendiri aja" ucap Shiro lembut, sambil menepis lembut tangan wanita muda itu.
Wanita muda nan cantik itu tertegun sebentar ketika Shiro menepis tangannya, namun raut wajahnya kembali normal dalam sekejap.
"Kenapa dek ? Kalo ikut kakak ke panti asuhan, adek bisa punya banyak teman bermain, dapet mainan." bujuk wanita muda itu.
Shiro menjadi lebih waspada ketika mendengar bujukan wanita itu. Karena itu mirip seperti modus penculikan anak di dunia Shiro sebelumnya.
"Ga usah kak, aku ingin mencoba hidup sendiri, aku ingin menjadi pahlawan yang kuat seperti ayah dan ibuku" ucap Shiro menegakkan kepalanya memandangi wanitu itu dengan nada bangga.
Namun sebenernya Shiro mencoba memperhatikan wanita muda itu, Shiro siap melarikan diri jika wanita muda itu membuat gerak-gerik yang mencurigakan.
" huh, yaudah kalo keputusan adek seperti itu" ucap wanita itu sambil berdiri.
"kalo begitu semangat ya dek, kakak pergi dulu, bye bye" tambah wanita itu sambil berbalik dan melambaikan tangannya.
"Bye bye kakak yang cantik" balas Shiro spontan dengan melambaikan tangganya juga.
Melihat Shiro melambaikan tangannya juga wanita itu tersenyum dan pergi begitu saja.
` apakah dia bukan penculik ` pikir Shiro ketika melihat wanita itu pergi begitu saja
` yaudahlah, bodo amat, waktunya mencoba skill baru ! ` pikir Shiro dengan penuh semangat
Shiro berjalan masuk ke rumahnya, melihat ke kiri dan ke kanan, memastikan tidak ada orang yang memata-matainya, lalu Shiro menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat.
Di rumah Shiro saat ini.
"Sialan, sistem keluar kau! Bisakah kau membantuku menggunakan Aura seperti yang kau bicarakan?" perintah Shiro menyuruh sistem untuk keluar.
[Ding! Sistem tidak bisa membantu 'Tuan Rumah' kali ini. 'Tuan Rumah' perlu berlatih menggunakan Aura di Akademi Pahlawan terlebih dahulu yang berada di dunia ini, disana penggunaan Aura adalah dasar dari setiap kemampuan di dunia ini] Tanpa menunggu lama, balasan sistem langsung terdengar di benak Shiro.
"Sial, kenapa masih harus belajar lagi sih, udah bertahun-tahun ku belajar. Sekarang setelah kematian pun, harus belajar lagi di dunia yang baru ini. Kenapa ga langsung bisa secara instan kayak karya-karya sebelah sih?" kutuk Shiro kesal.
[Tidak ada yang instan di dunia ini, meskipun ada, hanya akan berakhir dengan instan pula] ucap sistem dengan penuh filosofi.
"Lalu ga ada skill yang bisa ku gunakan ?" tanya Shiro.
['Tuan Rumah' bisa menggunakan skill yang tidak berhubungan dengan Aura, seperti 'Master Pertarungan Tangan Kosong' atau 'Penggunaan beberapa senjata'] jawab sistem
`huh, yaudahlah, yang penting udah dapat cheat, walaupun belum bisa dipakai` desah Shiro dalam hatinya.
Shiro kembali ke kamarnya, mengganti pakaian lalu mulai membereskan rumahnya yang kayak kapal pecah. Ia juga melakukan semua itu sambil mengingat-ingat kembali fragmen-fragmen ingatan tentang pengetahuan di dunia ini.
Sesekali ia memandangi wajahnya di cermin. Rambut putihnya, Mata ungu, alis lebat yang hampir menyatu.
Ia sebenarnya agak heran, seingatnya dulu alisnya keriting, bukan kayak milik Sanji di One Piece. Tapi rambut di alisnya yang keriting, namun sekarang ga ada keriting-keritingnya sama sekali.
Ia kemudian melepas bajunya, ia melihat One Pack di perutnya, tanpa otot sama sekali. Shiro mendesah pelan, sepertinya pemilik tubuh ini terlalu dimanjakan dan malas berolahraga.
"Sepertinya ku harus mulai olahraga" ucap Shiro dengan nada pelan.
Setalah itu, Shiro kembali melanjutkan pekerjaan beres-beresnya. Ia mencoba berolahraga, mencari keringat untuk tubuh yang tak pernah bermandikan semangat berolahraga.
Ia mulai memikirkan tentang menjadi kedepannya, pahlawan jenis apa yang bisa ia lakukan.
Namun mengingat kemampuan yang diberikan oleh sistem adalah kemampuan Stealth. Sepertinya Shiro harus menjadi pahlawan bertipe Assasin seperti orang tuanya.
"Sepertinya menjadi cocok denganku, Hahaha" ucap Shiro sambil mengingat kembali sebuah karakter bernama Shiro di kehidupannya sebelumnya.
Shiro mulai berangan-angan tentang masa depan, berimajinasi bagaimana penampilannya di masa depan sebagai seorang pahlawan.
Setelah waktu berlalu, Shiro akhirnya berhasil membereskan segala kekacauan dirumahnya. Ia memandangi seluk beluk rumahnya yang rapi dan bersih dengan sebuah senyuman.
"Sekarang, Waktunya latihan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
febri
betul jangan terlalu op mc nya nanti cepat tamat.
2023-03-01
4
☠zephir atrophos☠
senjata lengan tersembunyi milik assasin cred kan ada?
2023-02-26
0
☠zephir atrophos☠
ya lah, kalau barang gak bisa entar kek di bnha, badan gak kelihatan baju kelihatan, harus bugil baru gak kelihatan semua
2023-02-26
0