` tok tok tok `
Shiro terbangun oleh suara ketukan pintu yang terdengar dari halaman depan rumah Shiro.
Ada sedikit kewaspadaan yang terukir diwajah Shiro, karena Shiro bingung biasanya tidak ada orang lain yang datang kerumahnya jam segini.
Shiro berjalan ke halaman depan dengan berhati-hati. Shiro membuka kunci lalu pintu dibuka oleh Shiro.
Shiro terkejut, pria berjas hitam yang muncul di depan Shiro.
` apakah ini penculik sesungguhnya `
Shiro agak waspada melihat pakaian pria tersebut. Dan ingin kembali ke dalam rumah. Namun tiba-tiba pria tersebut bicara, " Ini uang bulanan yang diberikan Walikota untukmu, ambil!"
` whuuussshhhh `
Pria berjas hitam tersebut melempar sekantong uang kepada Shiro lalu menghilang. Shiro hanya bisa menangkap dan mengambil uang tersebut dan menghela napas. Sepertinya pria itu adalah bawahan walikota, pahlawan tipe assasin.
Melihat uang ditangannya, Shiro tersenyum dan berkata dengan penuh semangat, "waktunya shopping "
Shiro memanfaatkan uangnya untuk membeli bahan-bahan masakan dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Untuk senjaya dan alat-alat lainnya ? Lupakan saja.
Shiro menjalani latihan setiap harinya dengan intensitas yang semakin meningkat. Walau terkadang Shiro sering merakana keram pada otot-ototnya, namun Shiro tetap melanjutkan latihannya.
Setiap sorenya Shiro latihan bersama Paman Jack dan Joe Kee. Namun terkadang Paman Jack tidak bisa datang karena harus menyelesaikan misi kepahlawanannya. Sehingga terkadang hanya Shiro dan Joe Kee yang berlatih berdua.
1 bulan berlalu.
Shiro dan Joe Kee sedang melakukan pemanasan kali ini. Setelah itu keduanya berdiri berhadapan memasanh segel hormat.
Keduanya memasang kuda-kudanya masing-masing. Shiro dengan kedua tangan terkepal didepan setinggi dada dan bahunya.
Sedangkan Joe Kee dengan satu tangan di belakang dan tangan satunya menjukur ke depan dengan punggung tangan menghadap Shiro. Gaya kuda-kuda Joe Kee mirip dengan kuda-kuda ala Bruce Lee.
Saat ini Shiro melihat tangan Joe Kee bergerak melambai-lambai seakan berbicara 'Maju Sini!'. Shiro hanya tersenyum dan tidak menanggapi gerakan provokatif Joe Kee.
"Huh.. Seperti biasa ya !"
Joe Kee mendesah melihat senyum Shiro tanpa bergerak sedikitpun, sepertinya tindakan profokasinya gagal.
Joe Kee awalnya berjalan menuju Shiro, namun semakin lama kecepatannya terus meningkat. Joe Kee berlari tidak dalam garis lurus, tapi agak meliuk-liuk mencoba membingungkan pikiran Shiro.
` bang ~`
Sebuah pukulan dari Joe Kee berhasil ditangkis oleh Shiro. Pukulan itu mengincar kepala bagian kiri Shiro.
Joe Kee terus menyerang dengan tangan dan kakinya. Dan Shiro kebanyakan menghindar dan menepisnya.
` plakkk `
Shiro berhasil menangkap pukulan Joe Kee, sebelum Joe Kee bereaksi untuk melakukan serangan beruntun, Shiro menarik pergelangan Joe Kee yang ditangkapnya lalu memukulnya.
Joe Kee terkena pukulan telak di area perut. Joe Kee mundur beberapa langkah sambil memegangi perutnya.
Melihat Joe Kee yang terkena pukulannya dan mundur, Shiro mencoba memanfaatkan serangan tadi untuk melancarkan combo.
Shiro mengejar Joe Kee dan melancarkan serangan kepadanya. Namun Joe Kee berhasil menghindarinya.
` Bukk~ Plakkk~ Bukk bukk~ plak~`
Jual-beli serangan dilakukan oleh keduanya.
1 jam berlalu, keduanya masih bertarung. Nafas keduanya masih stabil. Sepertinya akhir pertarungan masih belum terlihat.
Sedangkan Paman Jack duduk mengamati pertarungan keduanya dengan penuh semangat sambil makan Nasi Kari. Ntah darimana ia mendapatkan Nasi Kari tersebut.
"Oh serangan Joe Kee hampir kena"
"Wah pukulan Joe Kee sangat keras barusan, namun Shiro berhasil menghindarinya"
"Serangan tipuan Joe Kee sepertinya sia-sia di depan Shiro"
"Kena.. Bagus nak Shiro, tetap seperti itu"
"Joe Kee, semangat! Kalahkan Shiro"
Paman Jack saat ini layaknya komentator pertandingan sekaligus supporternya Joe Kee. Sepertinya Paman Jack lupa kalo dia menjadi wasit di pertandingan ini.
Walaupun seruan Paman Jack cukup keras dan bisa terdengar oleh keduanya. Namun Shiro dan Joe Kee tidak menghiraukannya, mereka berdua terus berkonsentrasi dalam pertarungan.
Hari sudah mulai gelap, warna oranye kemerahan perlahan-lahan mulai memudar. Namun keduanya masih bertarung, tapi tak seintens di awal tadi. Baju keduanya pun terlihat lusuh, beberapa rumput dan daun menempel dipakaian keduanya, beberapa pukulan dan serangan tercetak di beberapa anggota tubuh keduanya.
Sedangkan Paman Jack saat ini sedang membersihkan sela-sela giginya pakai tusuk gigi, disampingnya terlihat 4 tumpuk piring bekas nasi kari yang ntah kapan ia makan.
` pok~ pok~ pok~`
Mendengar suara tepukan, Shiro dan Joe Kee mundur 2 langkah dan memberikan segel hormat, pertandingan diantara keduanya pun selesai. Suara tepukan tersebut datang dari Paman Jack sebagai pertanda berakhirnya pertandingan.
"Hahaha.. Bagus sekali anak muda, pertarungan yang sangat bagus, sepertinya beban di kaki dan tangan kalian harus bertambah"
Mendengar ucapan Paman Jack, Shiro dan Joe Kee mengangguk. Sebenarnya keduanya selalu membawa beban di kaki dan tangan mereka. Namun beban milik Joe Kee sepertinya lebih berat daripada milik Shiro.
Bahkan setiap 2-3 hari sekali, keduanya selalu melakukan sparring mengetes kemajuan taijutsu diantara keduanya, dan hal itu dilakukan dengan menggunakan beban.
"Kalian berdua lakukan pendinginan dan beristirahatlah, kita akan pulang"
"Ya"
"Ya"
Paman Jack melemparkan kedua botol minum kepada Shiro dan Joe Kee dan menyuruh keduanya untuk pendinginan. Keduanya pun menurutinya.
"Paman Paman Jack, bisakah kamu mengajariku menggunakan Aura ?"
Disela-sela istirahat, Shiro memberanikan diri untuk bertanya kepada Paman Jack. Sebenarnya Shiro sudah lama ingin menanyakan ini, namun tidak pernah kesampaian.
Mendengar pertanyaan Shiro, Paman Jack menyipitkan natanya dan melihat kearah Shiro. Bahkan Joe Kee menjadi tertarik ketika mendengar pertanyaan Shiro.
"Hahaha.. Aku tidak bisa menggunakan Aura"
Mendengar Paman Jack tidak bisa menggunakan Aura namun masih bisa tertawa dengan bangga. Shiro dan Joe Kee menjatuhkan dagunya. Ntah apa yang membanggakan dari hal itu.
Sepertinya pangkat Paman Jack hanya di Pahlawan Kelas E karena ia tidak bisa menggunakan Aura.
"Kalo begitu paman, kamu tahu akademi Pahlawan ? Kapan pendaftarannya dimulai ?"
Mengetahui bahwa Paman Jack tidak bisa mengajarkan Aura, tidak ada pilihan lain bagi Shiro selain masuk Akademi Pahlawan.
"Ada apa nak Shiro? Kenapa kau menanyakan hal itu, apakah kau ingin masuk Akademi Pahlawan ?"
"Iya paman, aku ingin belajar menjadi Pahlawan yang hebat"
Mendengar pertanyaan Paman Jack, Shiro menjawab dengan nada antusias. Walaupun niat aslinya cuma ingin belajar menggunakan Aura saja. Urusan Pahlawan yang hebat itu belakangan.
Jawaban yang diberikan Shiro membuat Paman Jack dan Joe Kee menangis tersedu-sedu. Keduanya berpelukan sambil menangis, sepertinya Air mata keduanya bisa membanjiri tempat latihan ini.
"Untuk pendaftarannya sepertinya sekitar 2-3 bulan lagi, masalah persayaratan tidak terlalu penting. Tenang Shiro, paman akan membantumu"
Paman Jack mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. Sinar putih yang keluar dari senyumnya menyilaukan mata Shiro.
"Terimakasih paman"
"Sama-sama, tidak perlu sungkan"
"Oh ya, akademi Pahlawan mana berani kau inginkan ?" tanya Paman Jack.
"Eh, apakah ada banyak Paman?"
"Iya nak Shiro, akademi Pahlawan ada 1 masing-masing di kota A sampai Kota G. Setiap Akademi Pahlawan memiliki keunikannya tersendiri, kamu bisa mencari tahunya terlebih dahulu."
Shiro hanya bisa berterimakasih atas bantuan dan informasi yang diberikan oleh Paman Jack.
"Hari sudah mulai gelap, mari pulang!"
"Ya"
"Ya"
Ketiganya pun pulang ke rumah masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Jbl Ainl
lanjut Thor
2023-02-19
1
White Fang
lama juga yah wk
2023-02-19
1