11 Malam

"Tck kamu ini" ucap Danial kesal, dia langsung menarik lengan Dina untuk membuatnya duduk di sampingnya

.

.

.

"Makanlah tidak perlu sungkan, bukankah aku calon suami mu" ucap Danial

"Tetap saja anda... saya makan di tempat lain saja" ucap Dina hendak membawa makanannya pergi dari sana

"Tetap di tempat mu, jika tidak aku akan meny*tub*hi mu sekarang juga" ancam Danial

Ancaman Danial membuat Dina tak berkutik sedikit pun

"Kamu takut?" ejek Danial

"Ini tidak lucu tuan" ucap Dina dengan wajah datarnya

Danial terkekeh "Siapa bilang aku sedang melawak"

Dina menatap Danial dengan wajah kesal

"Sudah cepat makan jangan memandang ku terus, aku tahu aku tampan" ucap Danial dengan percaya dirinya yang sangat tinggi

Tak mau berdebat Dina pun segera menyantap makan malamnya

"Hah... kenapa aku terjebak dengan pria ini?" ucap Dina dalam hati

"Jangan menggerutu Dina" ucap Danial

"Saya tidak menggerutu tuan" jawab Dina

"Dasar gadis pembohong" ucap Danial lalu terkekeh

Dina menatap wajah Danial "Dasar pria aneh" ucap Dina dalam hati

"Berhentilah menggerutu Dina" ucap Danial

"Baik"

Setelah itu mereka makan dengan tenang

1 minggu kemudian

Selama seminggu ini Dina tinggal di apartemen mewah milik Danial, tapi dia tidak sendiri di sana karena setiap malam Danial akan menginap di sana.

Danial memilih tinggal di sana saat malam hari karena Dina mengatakan takut jika di sana sendirian terutama di malam hari.

Danial masih belum juga menikahi Dina, Dina yang sungkan pun hanya bisa diam saja selama seminggu ini.

Walaupun sebenarnya mulut Dina sangat gatal untuk bertanya kapan kontrak yang mereka buat akan di jalankan.

Karena Dina ingin kontrak itu segera selesai setelah itu dia akan pergi jauh dari kehidupan Danial.

"Dina" panggil Danial

"Sebentar tuan" jawab Dina

"Kamu dimana?" tanya Danial

"Di dapur"

Danial melangkah ke arah dapur untuk menemui Dina

"Dina" panggil Danial yang sudah ada di samping Dina

Dina segera mematikan kompornya

"Iya tuan" ucap Dina

"Hari ini aku akan ke luar kota" ucap Danial berpamitan

"Ke luar kota?" tanya Dina

"Iya" jawab Danial

"Berapa hari?" tanya Dina

"Aku tidak tahu pastinya tapi aku usahakan pulang malam ini, kamu tidak apa-apa kan sendirian di sini?" tanya Danial penuh perhatian

Dina menganggukkan kepalanya dengan berat hati, Danial melangkah mendekati Dina lalu di usapnya lembut pucuk kepala Dina.

"Akan aku usahakan pulang malam ini" ucap Danial

"Tidak apa-apa tuan, anda bisa bekerja dengan tenang, tidak perlu mengkhawatirkan saya. Saya sudah mulai terbiasa tinggal di sini" jawab Dina sambil tersenyum

"Benarkah?" tanya Danial memastikan

"Iya, anda tidak perlu khawatir" jawab Dina masih menyunggingkan senyumannya

"Baiklah, aku akan berangkat sekarang"

"Anda tidak sarapan dulu?" tanya Dina

"Bisa tolong masukkan ke kotak makan saja?" tanya Danial

"Baik"

Dina segera mengambil kotak makan dan mengisinya dengan nasi goreng beserta lauknya.

"Ini tuan" ucap Dina menyodorkan tas kecil berisi kotak makan pada Danial

"Terima kasih"

"Sama-sama tuan"

"Kalau begitu aku berangkat dulu" ucap Danial sambil mencuri kecupan di pipi Dina

Dina yang terkejut reflek mundur dan langsung menyentuh pipinya yang di kecup Danial dengan mata melotot.

"Tidak perlu terkejut begitu" ucap Danial terkekeh

"Tuan, anda!"

"Ha ha ha jangan marah sayang" ucap Danial sambil tertawa

Blush

Wajah Dina memerah akibat jurus rayuan maut Danial

"Aku pergi dulu sampai jumpa" ucap Danial dan pergi dari sana sambil membawa tas kerjanya dan kotak makan dari Dina

"Dasar tuan muda menyebalkan" gerutu Dina

Setelah itu Dina mengambil piring dan mengisinya dengan nasi goreng yang sama dengan milik Danial dan makan sambil menonton TV di ruang keluarga.

Danial membebaskannya melakukan apapun di tempat itu.

Malam harinya Dina tidak bisa tidur, dia menatap langit-langit kamarnya.

"Hah seharusnya tadi siang aku tidak tidur" ucap Dina menyesal

Setiap dia tidur siang maka di malam harinya dia tidak akan bisa tidur.

Tring tring

"Hais membuat ku kaget saja" ucap Dina yang terkejut karena mendengar bunyi ponselnya

Dina mengambil ponselnya

"Tuan Danial" ucap Dina

"Halo?"

"Kamu belum tidur?" tanya Danial di balik sana

"Saya tidak bisa tidur"

"Kenapa? kamu takut?" tanya Danial

"Bukan begitu, tadi saya tidur siang karena itulah sekarang saya tidak mengantuk" ucap Dina menjelaskan

"Begitu, Dina kamu ingin sesuatu? aku sedang di perjalanan pulang"

Dina melirik jam di dinding saat ini pukul 11 malam.

"Tidak perlu tuan"

"Tidak apa-apa katakan saja"

"Tapi saya tidak ingin sesuatu"

"Bagaimana kalau martabak manis?" tanya Danial

"Boleh" jawab Dina dengan semangat. Padahal barusan dia menolak tawaran Danial.

"Kamu suka martabak manis ya?" tanya Danial sambil terkekeh

"Bagaimana anda bisa tahu?" tanya Dina

"Mendengar suara mu yang bersemangat seperti itu bagaimana aku bisa tidak tahu" ucap Danial sambil terkekeh

"Aahhh begitu" ucap Dina malu-malu

"Dani berhenti di sana sebentar" ucap Danial, saat kebetulan melihat ada penjual martabak di pinggir jalan

"Baik bos" jawab Dani

Dani menghentikan mobilnya tak jauh dari penjual martabak

"Biar aku saja Dani" ucap Danial saat melihat Dani hendak turun dari mobil

"Tapi bos"

Danial langsung turun dari mobilnya tanpa mendengar ucapan asistennya

"Dina kamu mau martabak rasa apa?" tanya Danial sambil melangkah ke arah penjual martabak dengan ponsel yang masih di telinganya

"Coklat"

"Oke, jangan tutup dulu panggilannya aku akan menemani mu" ucap Danial

"Pak martabak manis rasa coklat" ucap Danial pada penjual martabak

"Berapa porsi den?" tanya penjual martabak

"3 porsi, pak" jawab Danial

"Baik den"

"Ada lagi yang kamu mau?" tanya Danial pada Dina

"Tidak ada tuan, kenapa anda beli banyak sekali?" tanya Dina

"Tidak banyak cuma 3 porsi saja, bukankah kamu suka"

"Iya tapi 3 terlalu banyak"

"Tenang saja 1 bungkus untuk Dani dan 2 bungkus lagi untuk kita. Kalau tidak habis, nanti aku habiskan sisanya" jawab Danial

"Baiklah" jawab Dina

"Buat istrinya ya den?" tanya bapak penjual martabak sambil tersenyum ke arah Danial

"Iya pak lagi ngidam" jawab Danial asal

"Apa-apaan sih tuan!" ucap Dina dari balik telpon, dia jadi malu sendiri mendengar ucapan Danial

"Wah calon ayah nih, selamat den"

"Terima kasih pak" jawab Danial sambil tersenyum dan mengabaikan gerutuan Dina di balik telpon.

"Sama-sama, dulu istri bapak pernah ngidam martabak manis tapi maunya bapak yang buat jadi bapak buatkan eh ternyata enak terus sekarang malah jualan martabak"

"Berarti rezeki bapak lewat anak bapak dong"

"Iya benar, alhamdulillah sekarang jualan bapak lumayan rame"

Danial mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum ramah.

.

.

.

Episodes
1 Prolog
2 Menabrak
3 Bekerja
4 Pekerjaan Pertamanya
5 Kamu?!
6 Kuda Nil
7 Pria Aneh
8 Demam
9 Tawaran Danial
10 Mengantar Makan Siang
11 Insiden Di Kantor
12 Orang Gila
13 Kesepakatan
14 Memohon
15 Pulang
16 Hampir saja
17 Menginap
18 Ning?
19 Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20 11 Malam
21 Martabak
22 Apa yang kalian lakukan?
23 Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24 Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25 Kencan
26 Kita Akan Menikah
27 Malam Pertama?
28 Macan Tutul
29 Jerawat
30 Makan Siang
31 Pergi Lagi
32 Kelakuan Danial
33 Perdebatan
34 Kamu Berat
35 Diet
36 Malam Pertama
37 Psikopat
38 Masakan Danial
39 Keisengan Danial
40 Di Kantor
41 Sidak
42 Mana Cicit Nenek Danial?
43 Hadiah Dani
44 Panas
45 Obat
46 Bukan Mimpi?
47 Kucing Pemalu
48 1 Bulan Kemudian
49 Panggilan Baru
50 Memasak
51 Kedatangan Nenek Dharma.
52 Mengakui
53 Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54 Masa Lalu Danial
55 Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56 Pulang
57 Perang Dingin
58 Berbaikan
59 Danau
60 Vila
61 Ngidam
62 Gelas Pecah.
63 Operasi
64 Buta
65 Perubahan Danial
66 Bohong
67 Pelaku
68 Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69 Sisi Menyeramkan Danial
70 Histeris
71 Pingsan
72 Sakit
73 Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74 Kabar Bahagia
75 Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76 Pergi (Season 2)
77 Dia Pergi Nek
78 Penglihatan Danial
79 Flashback
80 5 Tahun Berlalu
81 Penyesalan Danial
82 Reeha
83 Pertemuan
84 Dani
85 Dani & Dara
86 Di Gerebek
87 Semoga Cepat Jadi Embrio
88 Bohong
89 Perlahan Mendekatinya
90 Istri Pria Tua
91 Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92 Jebakan Batman
93 Kelicikan Danial
94 Bekerja
95 Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96 Honeymoon
97 Swiss
98 Menyusul Sayang Ku
99 Rencana Dara
100 Reeha Hilang
101 Sengaja Menjebak Reeha
102 Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103 Panik
104 Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105 Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106 Minum Obat
107 Suaminya
108 Gosip
109 Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110 Anda Pikir Saya Gila
111 Mengurus Perceraian
112 Papa Jadi Jelek
113 Hari Terakhir
114 Kecelakaan
115 Perut Mu Akan Membesar
116 Jangan Bercerai Reeha
117 Tinggal Di Rumah Dina
118 Aku Tidak Sengaja
119 Curiga
120 Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121 Jujurlah Dina
122 Terungkap
123 Demam
124 Merawat Danial.
125 Di Usir
126 Galau
127 Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128 I Love You
129 Mandi Malam-Malam
130 Mereka Sudah Besar
131 Saranghae
132 Mama
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
Menabrak
3
Bekerja
4
Pekerjaan Pertamanya
5
Kamu?!
6
Kuda Nil
7
Pria Aneh
8
Demam
9
Tawaran Danial
10
Mengantar Makan Siang
11
Insiden Di Kantor
12
Orang Gila
13
Kesepakatan
14
Memohon
15
Pulang
16
Hampir saja
17
Menginap
18
Ning?
19
Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20
11 Malam
21
Martabak
22
Apa yang kalian lakukan?
23
Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24
Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25
Kencan
26
Kita Akan Menikah
27
Malam Pertama?
28
Macan Tutul
29
Jerawat
30
Makan Siang
31
Pergi Lagi
32
Kelakuan Danial
33
Perdebatan
34
Kamu Berat
35
Diet
36
Malam Pertama
37
Psikopat
38
Masakan Danial
39
Keisengan Danial
40
Di Kantor
41
Sidak
42
Mana Cicit Nenek Danial?
43
Hadiah Dani
44
Panas
45
Obat
46
Bukan Mimpi?
47
Kucing Pemalu
48
1 Bulan Kemudian
49
Panggilan Baru
50
Memasak
51
Kedatangan Nenek Dharma.
52
Mengakui
53
Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54
Masa Lalu Danial
55
Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56
Pulang
57
Perang Dingin
58
Berbaikan
59
Danau
60
Vila
61
Ngidam
62
Gelas Pecah.
63
Operasi
64
Buta
65
Perubahan Danial
66
Bohong
67
Pelaku
68
Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69
Sisi Menyeramkan Danial
70
Histeris
71
Pingsan
72
Sakit
73
Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74
Kabar Bahagia
75
Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76
Pergi (Season 2)
77
Dia Pergi Nek
78
Penglihatan Danial
79
Flashback
80
5 Tahun Berlalu
81
Penyesalan Danial
82
Reeha
83
Pertemuan
84
Dani
85
Dani & Dara
86
Di Gerebek
87
Semoga Cepat Jadi Embrio
88
Bohong
89
Perlahan Mendekatinya
90
Istri Pria Tua
91
Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92
Jebakan Batman
93
Kelicikan Danial
94
Bekerja
95
Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96
Honeymoon
97
Swiss
98
Menyusul Sayang Ku
99
Rencana Dara
100
Reeha Hilang
101
Sengaja Menjebak Reeha
102
Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103
Panik
104
Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105
Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106
Minum Obat
107
Suaminya
108
Gosip
109
Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110
Anda Pikir Saya Gila
111
Mengurus Perceraian
112
Papa Jadi Jelek
113
Hari Terakhir
114
Kecelakaan
115
Perut Mu Akan Membesar
116
Jangan Bercerai Reeha
117
Tinggal Di Rumah Dina
118
Aku Tidak Sengaja
119
Curiga
120
Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121
Jujurlah Dina
122
Terungkap
123
Demam
124
Merawat Danial.
125
Di Usir
126
Galau
127
Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128
I Love You
129
Mandi Malam-Malam
130
Mereka Sudah Besar
131
Saranghae
132
Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!