"Cari saja wanita yang mau menampung bayi mu di rahimnya, aku yakin tidak akan ada yang menolaknya" ucap Damar
.
.
.
"Benar pilihlah salah satu dari mereka" ucap Dafa sambil menunjuk beberapa wanita malam
"Kamu mau anak ku terlahir dari wanita tidak benar" ucap Danial ngegas
"Come on bro kelakuan mu saja tidak benar" ejek Dafa
"Tck, nenek melarang ku menggunakan wanita-wanita itu" ucap Danial
"Kenapa?" tanya Dafa
"Dia tidak mau aku mewarisi harta ku pada anak pria lain"
"Hei buat saja kontrak dan kamu bisa mengurungnya di rumah mu agar tidak menemui pria lain"
Danial kembali menenggak minuman di gelasnya
"Yang di katakan nenek benar, aku tidak bisa menitipkan anak ku pada mereka" ucapnya sambil bangun dari duduknya
"Hei kamu mau kemana?" Tanya Dafa
"Pulang" jawab Danial sambil berjalan keluar dari bar menuju mobilnya
Danial mengemudikan mobilnya menuju rumahnya dengan kecepatan sedang. Di perjalanan dia berpikir apa yang akan dia lakukan untuk memenuhi keinginan neneknya.
"Apa yang harus aku lakukan, di mana aku menemukan gadis yang mau mengandung bayi ku?"
"Tck nenek ini semakin hari semakin menjadi-jadi jika tidak di turuti, secepatnya aku harus menemukan seseorang yang mau mengandung anak ku"
Karena tidak berkonsentrasi Danial tidak melihat lampu lalu lintas yang berganti warna dan saat Danial tersadar dia segera menginjak rem
Critttt...... Brakk
"Hah... Sial" umpat Danial dia segera turun dari mobil
"Aw..." keluh seseorang yang di tabrak Danial
"Nona anda tidak apa-apa?" tanya Danial menghampiri gadis itu
Ternyata Danial hampir saja menabrak seorang gadis, beruntung tempat itu sedikit sepi hanya ada supermarket kecil yang letaknya beberapa meter dari tempat kejadian karena jika tidak dia bisa di amuk massa
"Nona, mari biar saya bantu" ucap Danial sambil mengulurkan tangannya
"Tidak perlu tuan" ucap gadis itu
Gadis itu berusaha bangun tanpa bantuan Danial sambil menahan sakit di pergelangan kakinya
"Argh"
Hampir saja gadis itu terjatuh, beruntung Danial segera menangkap tubuhnya tatapan mata mereka saling bertukar
"Maaf, tapi sepertinya kaki anda terkilir" ucap Danial
Danial membawa gadis itu kepinggir trotoar dan mendudukkannya di benda bulat yang ada di sana, Danial berjongkok di depan gadis itu
"Biar saya lihat dulu kaki anda" ucap Danial hendak menyentuh kaki gadis itu
Gadis itu memundurkan kakinya "Tidak perlu tuan, terima kasih"
Danial menatap wajah gadis di depannya itu kemudian berkata "kalau begitu biar saya antar ke rumah sakit"
"Tidak perlu tuan saya baik-baik saja" tolak gadis itu lagi
"Tapi kaki anda..."
"Tidak apa-apa tuan saya baik-baik saja" ucap gadis itu sambil tersenyum
Danial menunduk lalu menarik kaki gadis itu
"Aw.."
"Maaf saya lancang, tapi biarkan saya melihat kaki anda" ucap Danial memaksa
Danial memijat pergelangan kaki gadis itu
"Hisss...."
"Sakit?" tanya Danial
Gadis itu menganggukkan kepalanya sambil meringis kesakitan
"Tahanlah sebentar" ucap Danial
"Tuan tidak... Argghh!!" Teriak gadis itu sambil mencengkram bahu kanan Danial
Bersamaan dengan teriakan gadis itu suara kretekan dari kaki gadis itu terdengar, Danial membenarkan posisi tulangnya yang terkilir
"Tuan anda..." ucap gadis itu hendak memarahi Danial
Mereka bertatapan beberapa saat
"Ekhmm" gadis itu berdehem lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Danial dan menarik tangannya dari bahu Danial
"Ehkmm maaf, anda bisa coba berdiri?" ucap Danial
"Ya?"
"Coba berdiri sebentar" ucap Danial
Gadis itu berdiri
"Bagaimana masih sakit tidak?" tanya Danial
"Oh, sudah tidak sakit" ucap gadis itu
Danial tersenyum
"Terima kasih tuan, maaf sudah merepotkan" ucap gadis itu sambil tersenyum
"Saya yang harusnya minta maaf, maaf hampir menabrak anda"
Gadis itu mengangguk, lalu pandangan matanya mengarah pada belanjaannya yang masih berada di depan mobil Danial
"Belanjaan ku... " ucap gadis itu sambil berlari ke arah belanjaannya
Sesampainya di sana dia mengecek kantong belanjanya
"Yah telurnya pecah semua" ucap gadis itu pelan
Danial menghampiri gadis itu
"Maaf, biar saya ganti telurnya"
"Tid...."
"Jangan menolak terus nona" ucap Danial memotong ucapan gadis itu
Danial mengeluarkan dompet di saku celananya dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan lalu memberikannya pada gadis itu
"Terimalah nona"
Gadis itu menatap wajah Danial
"Maaf tuan saya tidak bisa menerima uang itu, saya permisi" ucapnya lalu pergi dari hadapan Danial
"Apa dia tersinggung?" Gumam Danial
Danial memasukkan kembali uang dan dompetnya ke dalam saku celananya, lalu mengejar gadis itu
"Tunggu nona" ucapnya sambil menarik telapak tangan gadis itu
"Hisss ah..." Keluh gadis itu
"Oh maaf" ucapnya sambil melepaskan tangannya dari telapak tangan gadis itu
Danial tidak tahu kalau ternyata telapak tangan gadis itu terluka
"Anda ikut saya sebentar" ucap Danial sambil menggandeng lengan gadis itu
"Anda mau membawa saya kemana tuan?" tanya gadis itu takut
Danial tidak menjawab pertanyaan gadis itu, dia melangkah menuju supermarket yang ada di sana, Sesampainya di sana
"Tunggulah sebentar di sini" ucap Danial sambil mendudukkan gadis itu di kursi yang tersedia di depan supermarket
"Tapi...."
"Sebentar saja" ucap Danial
"Baiklah"
Danial segera melangkah masuk ke dalam supermarket, sesampainya di dalam Danial segera melangkah ke arah stok telur yang ada di sana
Dia mengambil 2 pack telur dia juga mengambil 2 botol air mineral, lalu melangkah ke arah kasir
"Ada obat merah dan kapas untuk membersihkan luka tidak?" tanya Danial pada penjaga kasir
"Ada tuan"
"Sekalian dengan plester lukanya" ucap Danial
"Baik"
Petugas kasir mengambil pesanan Danial, sesekali Danial melihat ke arah luar takutnya gadis itu kabur
"Totalnya 110 rb tuan"
Danial mengeluarkan dua lembar uang seratus ribuan lalu memberikannya pada penjaga kasir
"Ini, kembaliannya ambil saja" ucap Danial sambil mengambil kantong belanjanya dan melangkah keluar dengan buru-buru
"Terima kasih tuan"
Sesampainya di luar Danial meletakkan belanjaannya di meja, lalu mengeluarkan barang-barang yang dia perlukan
"Ini minumlah" ucap Danial sambil memberikan sebotol air mineral
Gadis itu mengambilnya tapi setelah itu dia kembali meletakkannya di meja
"Kenapa tidak di minum?" Tanya Danial
"Saya akan minum nanti tuan"
Danial menatap raut wajah gadis itu
"Ah benar tangan anda terluka" ucap Danial lalu dia mengambil botol air itu dan membukanya setelah itu dia memberikannya pada gadis itu
"Ini minumlah"
"Terima kasih"
"Sama-sama"
Gadis itu menenggak air dingin itu, Danial yang melihat gadis di depannya tengah minum menjadi tergoda
Glekk
"Aishhh jangan mulai lagi Danial" ucapnya dalam hati mencoba menahan diri
Setelah selesai minum gadis itu meletakkan botol itu di meja
"Ulurkan tangan anda" ucap Danial
"Ya?"
"Telapak tangan anda terluka, akan saya obati" ucap Danial
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments