Menginap

"Sudahlah kamu diam saja Dani, terserah aku mau wanita mana yang akan mengandung bayi ku" ucap Danial yang tidak tahu harus menjawab apa

.

.

.

"Baiklah terserah bos saja, lagi pula nona Dina gadis yang cantik pasti anak kalian akan sangat cantik" ucap Dani

"Aku mau anak laki-laki yang tampan seperti ku" ucap Danial

"Jangan anak laki-laki bos, saya takut anak anda malah seperti anda nantinya. Lebih baik anak perempuan pasti akan sangat cantik dan imut sama seperti nona Dina"

"Kenapa kalau mirip dengan ku? bukankah aku tampan"

"Benar anda tampan tapi kelakuan anda minus, bos" jawab Dani

"Berani-beraninya kau, Dani" ucap Danial geram, tapi dia masih mengontrol suaranya karena saat ini mereka berada di ruang rawat ayah Dina

"Maaf bos, tapi saya berkata jujur" ucap Dani sambil terkekeh

"Kau mau aku kirim ke Amazon?" ancam Danial

"Maaf bos maaf, saya tidak akan bicara lagi" ucap Dani sambil membentuk isyarat seperti sedang menarik resleting mulutnya

Setengah jam kemudian, Dina dan ibunya sudah kembali ke ruang inap.

"Maaf lama, tuan" ucap Dina

"Tidak apa-apa" jawab Danial sambil tersenyum

"Maaf bukannya mau mengusir kalian, tapi ini sudah malam apa anda akan menginap di sini?" tanya ibu Dina sungkan

"Itu dia yang saya pikirkan bu, niatnya saya mau langsung balik ke rumah setelah mengantar Dina" ucap Danial.

Dani yang mendengar ucapan bosnya malah menatap ke arah bosnya dengan tatapan bingung.

"Apa yang di rencanakan bos?" pikir Dani

"Duh, maaf tuan jadi ngerepotin" ucap ibu Dina tidak enak

"Tidak apa-apa bu, tadi saya sudah mau pesan hotel tapi hotel di sekitar sini sudah penuh semua"

Lagi-lagi ucapan Danial membuat Dani tak habis pikir, dia bertanya-tanya sebenarnya apa rencana bos nya itu.

"Kapan bos cari hotel? perasaan sejak tadi dia cuma diam memejamkan mata saja" ucap Dani dalam hati

"Begini saja tuan jika tidak keberatan anda bisa menginap di rumah kami, tapi rumah kami agak jauh dari sini. Sekitar satu jam perjalanan"

Danial tersenyum, itulah yang dia tunggu-tunggu sejak tadi.

"Boleh tuh bu, jika ibu tidak keberatan saya menginap" ucap Danial dengan semangat

"Aaaa jadi ini yang di incar bos" ucap Dani dalam hati, dia akhirnya mengerti apa yang di rencanakan bosnya itu

"Saya sama sekali tidak keberatan tuan" ucap ibu Dina

"Tapi aku yang keberatan bu" ucap Dina

"Dina" peringat ibunya

"Kenapa kamu keberatan? ibu saja tidak keberatan" ucap Danial

"Maaf tuan, tapi anda tidak akan nyaman di rumah kami"

"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa tidur di tempat baru" ucap Danial

"Baiklah terserah anda saja" ucap Dina

Danial tersenyum "Kalau begitu saya akan menginap di rumah anda bu"

"Iya, tuan"

"Ya sudah sana kalian pulanglah" ucap ibu Dina pada putrinya

"Iya bu, tapi Ibu tidak apa-apa di sini sendirian?" tanya Dina

"Tidak apa-apa, paman mu sudah menyuruh muridnya ke sini" bisik ibu Dina di akhir kalimat

"Ohh ya sudah" jawab Dina sambil mengecup punggung tangan ibunya lalu dia mendekati ayahnya yang masih terlelap

"Ayah Dina pulang dulu, besok Dina ke sini lagi" ucap Dina pelan lalu dia melangkah keluar dari sana.

"Kalau ibu butuh sesuatu telpon saja aku" ucap Dina

"Iya, sudah sana"

"Iya"

"Kami permisi dulu bu" ucap Danial

"Iya silahkan, tuan"

Dani menundukkan kepalanya untuk berpamitan pada ibu Dina.

"Hati-hati di jalan" ucap ibu Dina

"Iya bu" jawab Dina

Mereka melangkah keluar dari rumah sakit, sesampainya di depan rumah sakit mereka langsung masuk ke mobil yang sudah terparkir di depan rumah sakit.

Di perjalanan pulang Dina termenung menatap jalan raya yang mereka lewati. Danial terus menatap ke arah Dina.

"Apa yang sedang dia pikirkan?" tanya Danial dalam hati

Sesampainya di rumah Dina

"Di sini rumah mu?" tanya Danial

"Iya tuan"

"Sebentar saya buka dulu gerbangnya" ucap Dina, dia turun dari mobil Danial lalu membuka pintu gerbang.

Di saat pintu gerbang sudah terbuka lebar, Danial sungguh terkejut melihat rumah Dina.

"Masuk pak" ucap Dina pada supir Danial

Mobil memasuki halaman rumah Dina dan terparkir tepat di depan rumah Dina

Tok tok

Dina mengetuk kaca mobil Danial, Danial membuka kaca mobil di sampingnya

"Silahkan turun, tuan" ucap Dina

"Dina kau yakin ini rumah mu?" tanya Danial

"Yakin tuan ini rumah saya, maaf rumah saya tidak sebesar rumah anda" ucap Dina

"Tidak besar apanya, untuk ukuran orang kampung ini sudah cukup besar" ucap Danial dalam hati

Danial tidak menyangka bahwa tempat tinggal asistennya itu akan seluas itu, padahal di bayangannya tempat tinggal asistennya itu tidak seluas ini.

Danial bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi pada Dina, kenapa dia bisa bekerja sebagai pembantu di rumahnya di saat dia sendiri memiliki tanah seluas itu.

"Sebenarnya apa yang di alami gadis ini?" ucap Danial dalam hati

"Mari tuan" ucap Dina karena Danial tak kunjung turun

"Iya"

Sebelum turun Danial meneliti kembali pakaiannya, takutnya pakaiannya kurang sopan.

Di lihat dari cara berpakaian Dina sekarang, bisa Danial tebak keluarga gadis ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama mereka.

Tapi dia bingung kenapa Dina tidak seperti itu saat dia bekerja di rumahnya selama ini.

Danial dan Dani turun dari mobil di saat mereka sudah keluar dari mobil, Danial dan Dani tampak merinding dengan suasana di sana.

Padahal tempat itu sangat indah banyak lampu-lampu terpasang di sana dan juga banyak bunga-bunga yang tumbuh dengan indah.

Namun kedua pria itu merasa berada di tempat hukuman. Danial mendekat ke arah asistennya.

"Dani" panggil Danial

"Ya bos?" tanya Dani

"Apa hanya aku saja yang merasakan tempat ini agak menakutkan?" tanya Danial pelan

"Tidak bos, bukan anda saja tapi saya juga" bisik Dani

"Benarkan?" tanya Danial

"Iya bos, lihat saja tangan saya" ucap Dani sambil memperlihatkan bulu kuduknya yang berdiri

"Tuan mari" panggil Dina

"Oh iya" jawab Danial

"Ayo Dan"

"Iya bos"

"Assalamualaikum" ucap Dina

Tok tok

"Dek, ini mbak" ucap Dina

Tok tok

"Paman" panggil Dina

Tok tok

Ceklek

"Dina" panggil pamannya

"Paman, apa kabar?" tanya Dina sambil mengecup punggung tangan pamannya

"Baik Dina, kamu ke sini sama siapa?" tanya paman

"Sama majikan Dina, paman" ucap Dina sambil menatap ke arah kedua pria yang ada di sampingnya

"Selamat malam" Sapa Danial

"Selamat malam, mari silahkan masuk" ucap paman Dina

Mereka bertiga masuk ke dalam

"Silahkan duduk tuan-tuan" ucap paman Dina

"Terima kasih" ucap Danial, lalu dia duduk di sofa ruang tamu

"Ibu sudah menghubungi paman?" tanya Dina

"Iya" jawab paman

"Saya ambilkan minum dulu" ucap Dina

"Tidak usah Dina" ucap Danial

.

.

.

Episodes
1 Prolog
2 Menabrak
3 Bekerja
4 Pekerjaan Pertamanya
5 Kamu?!
6 Kuda Nil
7 Pria Aneh
8 Demam
9 Tawaran Danial
10 Mengantar Makan Siang
11 Insiden Di Kantor
12 Orang Gila
13 Kesepakatan
14 Memohon
15 Pulang
16 Hampir saja
17 Menginap
18 Ning?
19 Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20 11 Malam
21 Martabak
22 Apa yang kalian lakukan?
23 Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24 Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25 Kencan
26 Kita Akan Menikah
27 Malam Pertama?
28 Macan Tutul
29 Jerawat
30 Makan Siang
31 Pergi Lagi
32 Kelakuan Danial
33 Perdebatan
34 Kamu Berat
35 Diet
36 Malam Pertama
37 Psikopat
38 Masakan Danial
39 Keisengan Danial
40 Di Kantor
41 Sidak
42 Mana Cicit Nenek Danial?
43 Hadiah Dani
44 Panas
45 Obat
46 Bukan Mimpi?
47 Kucing Pemalu
48 1 Bulan Kemudian
49 Panggilan Baru
50 Memasak
51 Kedatangan Nenek Dharma.
52 Mengakui
53 Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54 Masa Lalu Danial
55 Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56 Pulang
57 Perang Dingin
58 Berbaikan
59 Danau
60 Vila
61 Ngidam
62 Gelas Pecah.
63 Operasi
64 Buta
65 Perubahan Danial
66 Bohong
67 Pelaku
68 Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69 Sisi Menyeramkan Danial
70 Histeris
71 Pingsan
72 Sakit
73 Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74 Kabar Bahagia
75 Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76 Pergi (Season 2)
77 Dia Pergi Nek
78 Penglihatan Danial
79 Flashback
80 5 Tahun Berlalu
81 Penyesalan Danial
82 Reeha
83 Pertemuan
84 Dani
85 Dani & Dara
86 Di Gerebek
87 Semoga Cepat Jadi Embrio
88 Bohong
89 Perlahan Mendekatinya
90 Istri Pria Tua
91 Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92 Jebakan Batman
93 Kelicikan Danial
94 Bekerja
95 Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96 Honeymoon
97 Swiss
98 Menyusul Sayang Ku
99 Rencana Dara
100 Reeha Hilang
101 Sengaja Menjebak Reeha
102 Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103 Panik
104 Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105 Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106 Minum Obat
107 Suaminya
108 Gosip
109 Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110 Anda Pikir Saya Gila
111 Mengurus Perceraian
112 Papa Jadi Jelek
113 Hari Terakhir
114 Kecelakaan
115 Perut Mu Akan Membesar
116 Jangan Bercerai Reeha
117 Tinggal Di Rumah Dina
118 Aku Tidak Sengaja
119 Curiga
120 Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121 Jujurlah Dina
122 Terungkap
123 Demam
124 Merawat Danial.
125 Di Usir
126 Galau
127 Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128 I Love You
129 Mandi Malam-Malam
130 Mereka Sudah Besar
131 Saranghae
132 Mama
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
Menabrak
3
Bekerja
4
Pekerjaan Pertamanya
5
Kamu?!
6
Kuda Nil
7
Pria Aneh
8
Demam
9
Tawaran Danial
10
Mengantar Makan Siang
11
Insiden Di Kantor
12
Orang Gila
13
Kesepakatan
14
Memohon
15
Pulang
16
Hampir saja
17
Menginap
18
Ning?
19
Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20
11 Malam
21
Martabak
22
Apa yang kalian lakukan?
23
Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24
Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25
Kencan
26
Kita Akan Menikah
27
Malam Pertama?
28
Macan Tutul
29
Jerawat
30
Makan Siang
31
Pergi Lagi
32
Kelakuan Danial
33
Perdebatan
34
Kamu Berat
35
Diet
36
Malam Pertama
37
Psikopat
38
Masakan Danial
39
Keisengan Danial
40
Di Kantor
41
Sidak
42
Mana Cicit Nenek Danial?
43
Hadiah Dani
44
Panas
45
Obat
46
Bukan Mimpi?
47
Kucing Pemalu
48
1 Bulan Kemudian
49
Panggilan Baru
50
Memasak
51
Kedatangan Nenek Dharma.
52
Mengakui
53
Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54
Masa Lalu Danial
55
Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56
Pulang
57
Perang Dingin
58
Berbaikan
59
Danau
60
Vila
61
Ngidam
62
Gelas Pecah.
63
Operasi
64
Buta
65
Perubahan Danial
66
Bohong
67
Pelaku
68
Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69
Sisi Menyeramkan Danial
70
Histeris
71
Pingsan
72
Sakit
73
Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74
Kabar Bahagia
75
Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76
Pergi (Season 2)
77
Dia Pergi Nek
78
Penglihatan Danial
79
Flashback
80
5 Tahun Berlalu
81
Penyesalan Danial
82
Reeha
83
Pertemuan
84
Dani
85
Dani & Dara
86
Di Gerebek
87
Semoga Cepat Jadi Embrio
88
Bohong
89
Perlahan Mendekatinya
90
Istri Pria Tua
91
Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92
Jebakan Batman
93
Kelicikan Danial
94
Bekerja
95
Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96
Honeymoon
97
Swiss
98
Menyusul Sayang Ku
99
Rencana Dara
100
Reeha Hilang
101
Sengaja Menjebak Reeha
102
Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103
Panik
104
Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105
Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106
Minum Obat
107
Suaminya
108
Gosip
109
Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110
Anda Pikir Saya Gila
111
Mengurus Perceraian
112
Papa Jadi Jelek
113
Hari Terakhir
114
Kecelakaan
115
Perut Mu Akan Membesar
116
Jangan Bercerai Reeha
117
Tinggal Di Rumah Dina
118
Aku Tidak Sengaja
119
Curiga
120
Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121
Jujurlah Dina
122
Terungkap
123
Demam
124
Merawat Danial.
125
Di Usir
126
Galau
127
Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128
I Love You
129
Mandi Malam-Malam
130
Mereka Sudah Besar
131
Saranghae
132
Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!