Bekerja

"Telapak tangan anda terluka, akan saya obati" ucap Danial

.

.

.

Belum juga gadis itu bicara Danial sudah lebih dulu berbicara

"Jangan menolak nona, anda terluka karena saya. Karena anda tidak mau di bawa ke rumah sakit jadi biarkan saya yang mengobati anda dengan begitu saya tidak kepikiran nantinya"

"Baiklah" ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya agar di obati Danial

Danial membersihkan luka gadis itu dengan hati-hati

"Perih?" Tanya Danial

Gadis itu menganggukkan kepalanya

"Huurrfff" Danial meniup-niup lukanya dengan pelan agar tidak terlalu perih

"Siapa nama anda nona?" tanya Danial memecah keheningan, sedangkan tangannya masih sibuk mengobati luka di tangan gadis itu

"Bukankah akan lebih sopan jika anda memperkenalkan diri anda terlebih dahulu tuan" ucap gadis itu

"Ah benar juga maaf, nama saya Danial kalau begitu bisakah saya tahu nama anda?"

"Nama saya Dina, tuan"

"Dina? nama kita sama-sama berawalan dengan huruf D, sepertinya kita berjodoh" ucap Danial sambil terkekeh, Lalu dia menatap wajah gadis bernama Dina itu

"Maaf sepertinya anda tidak suka dengan lelucon saya" ucap Danial setelah melihat wajah datar Dina

Dina hanya tersenyum sungkan

Danial mengambil plester luka lalu menempelkannya pada telapak tangan Dina yang sudah di bersihkan dan di obati

"Sudah selesai" ucap Danial

Dina melihat telapak tangannya "Terima kasih tuan, kalau begitu saya permisi"

"Tunggu nona biar saya antar ini sudah malam" ucap Danial

"Tidak perlu tuan tempat tinggal saya ada di dekat sini"

"Baiklah, tapi tolong anda bawa ini" ucap Danial sambil memberikan telur yang dia beli tadi

"Apa ini?" tanya Dina

"Terimalah, ini ganti untuk telur anda yang pecah"

"Tidak perlu tuan" tolak Dina lagi

"Kenapa anda selalu menolak nona Dina? pokoknya anda harus menerima ini anggap saja sebagai permintaan maaf dari saya kerena sudah hampir menabrak anda"

"Baiklah akan saya terima, saya juga akan bawa ini" ucapnya sambil mengangkat air mineral yang tadi dia minum

Danial tersenyum "Ya silahkan"

"Kalau begitu saya permisi, selamat malam" ucap Dina

"Selamat malam"

Dina melangkah pergi, dia menyebrang di zebra cross dan berjalan ke arah tempat tinggalnya

Sedangkan Danial menatap Dina yang sudah menjauh dari sana, lalu dia membereskan barang-barang yang ada di meja dan membawanya ke dalam mobil

Danial sudah duduk di belakang kemudi, dia menyalakan mobilnya dan melaju meninggalkan tempat itu.

Dina sudah sampai di kontrakannya, dia membawa belanjaannya ke dapur dan mengeluarkan belanjaannya

"Sayang sekali telurnya pecah semua" ucapnya saat mengeluarkan telur yang dia beli tadi

Dina membuka plastik yang tadi di berikan Danial

"Ternyata dia beli dua pack, dia pria yang baik" ucap Dina sambil tersenyum

Setelah itu Dina menyimpan belanjaannya lalu dia berganti pakaian dan bersiap tidur

Sebelum tidur Dina memandangi telapak tangannya yang tertempel plester bermotif love

Dina terkekeh melihat plester di tangannya "Dia pasti tidak sadar kalau motif plesternya seperti ini"

"Oke sekarang waktunya tidur Dina, besok kamu harus berangkat interview"

Keesokan harinya

Tepat pukul 7 pagi Dina sudah berada di depan pagar rumah megah

"Permisi" ucap Dina

"Ada yang bisa di bantu neng?" Tanya satpam yang berjaga

"Saya ada janji dengan nyonya Dharma"

"Anda neng Dina?" tanya pak satpam

"Iya pak"

Pak satpam membukakan pintu gerbang dan mempersilahkan Dina masuk

"Silahkan masuk neng, nyonya besar sudah menunggu di dalam"

"Terima kasih pak"

"Sama-sama neng"

"Bik Dahayu" panggil pak satpam saat melihat bik Dahayu

"Ada apa mang?"

"Ini tamu nyonya besar sudah datang"

Bik Dahayu menghampiri mereka berdua

"Bik ini neng Dina tamu nyonya besar"

"Ohh iya mang, mari neng ikut saya nyonya sudah menunggu anda di dalam"

"Iya bik, mang saya permisi" ucap Dina pada pak satpam

"Iya silahkan"

Mereka berdua melangkah masuk ke dalam rumah

Sesampainya di dalam

"Nyonya tamu anda sudah tiba"

Wanita yang di panggil nyonya besar itu menoleh ke arah Dina dan bik Dahayu

"Sudah datang, kemari duduklah nak"

Dina melangkah mendekat ke arah Nyonya besar

"Assalamu'alaikum, apa Kabar nek?" sapa Dina sambil mengecup punggung tangan nenek

"Waalaikumussalam, Baik nak kabar mu bagaimana?"

"Baik nek" jawab Dina sambil tersenyum

"Ayo duduklah, bik tolong sajikan teh untuk tamu kita"

"Baik nyonya"

"Tidak perlu repot-repot nek"

"Tidak repot kok"

Lalu mereka mengobrol sebentar

1 jam kemudian sebuah mobil berhenti di sebuah halaman rumah yang tak kalah megah

Din dong

Ceklek

"Selamat pagi Nyonya besar silahkan masuk"

"Pagi"

"Cucu ku dimana?"

"Tuan muda sudah berangkat ke kantor, nyonya"

"Sepagi ini? Biasanya dia berangkat agak siang"

"Tuan muda bilang ada meeting nyonya, asistennya tadi pagi menjemput tuan muda"

"Ohh begitu, oh iya bik ini Dina dia yang akan menggantikan Devi"

"Baik nyonya"

"Dina ini bik Dahlia, bik Dahlia ini yang membatu nenek mengurus cucu nenek waktu kecil" ucap Nenek Dharma

"Assalamu'alaikum bik saya Dina"

"Waalaikumussalam, kamu cantik sekali" ucap bik Dahlia

"Tidak juga bik, duh bibik bikin saya malu" ucap Dina tersipu

"Ha ha ha" bik Dahlia dan nyonya besar tertawa

"Bisa aja si neng mah" ucap bik Dahlia

"Ya sudah bik, saya pergi dulu ada arisan. Nanti tolong jelaskan pekerjaan Dina ya" ucap Nenek Dharma

"Baik nyonya"

"Dina, nenek pergi dulu ya nanti nenek bakalan sering-sering ke sini, semoga kamu betah ya"

"Iya nek, terima kasih banyak"

"Sama-sama, ya sudah nenek pergi dulu Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam"

Setelah nyonya besar pergi bik Dahlia mengajak Dina ke kamar yang akan Dina tempati selama bekerja

"Ayo nak Dina, bibik tunjukkan kamar mu dulu"

"Iya bik"

"Bik Dahlia melangkah ke arah kamar yang akan di tempati Dina, di ikuti Dina dari belakang

"Nah ini kamar mu" ucap bik Dahlia

"Lebih luas dari kontrakan saya bik"

"Benarkah?" tanya bik Dahlia

"Iya"

"Jadi nak Dina tadinya ngontrak?"

"Iya bik, saya dari desa"

"Ohh begitu"

"Ayo masuk"

"Iya bik" jawab Dina sambil membawa masuk kopernya

Setelah melihat kamarnya dan membereskan barang bawaannya Dina di ajak bik Dahlia ke kamar tuan mudanya untuk memberitahu apa saja yang harus di lakukan Dina

"Masuk nak"

"Iya bik"

"Wah kamarnya besar sekali, apa aku harus membersihkan tempat ini juga bik?"

"Kamu tidak perlu membersihkan kamar ini karena sudah ada yang membersihkan, tugas mu hanya menyiapkan keperluan tuan muda"

Dina menganggukkan kepalanya

"Kamu harus bangunkan tuan muda tepat pukul 6 pagi dan sebelum itu air mandi sudah harus siap"

.

.

.

Episodes
1 Prolog
2 Menabrak
3 Bekerja
4 Pekerjaan Pertamanya
5 Kamu?!
6 Kuda Nil
7 Pria Aneh
8 Demam
9 Tawaran Danial
10 Mengantar Makan Siang
11 Insiden Di Kantor
12 Orang Gila
13 Kesepakatan
14 Memohon
15 Pulang
16 Hampir saja
17 Menginap
18 Ning?
19 Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20 11 Malam
21 Martabak
22 Apa yang kalian lakukan?
23 Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24 Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25 Kencan
26 Kita Akan Menikah
27 Malam Pertama?
28 Macan Tutul
29 Jerawat
30 Makan Siang
31 Pergi Lagi
32 Kelakuan Danial
33 Perdebatan
34 Kamu Berat
35 Diet
36 Malam Pertama
37 Psikopat
38 Masakan Danial
39 Keisengan Danial
40 Di Kantor
41 Sidak
42 Mana Cicit Nenek Danial?
43 Hadiah Dani
44 Panas
45 Obat
46 Bukan Mimpi?
47 Kucing Pemalu
48 1 Bulan Kemudian
49 Panggilan Baru
50 Memasak
51 Kedatangan Nenek Dharma.
52 Mengakui
53 Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54 Masa Lalu Danial
55 Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56 Pulang
57 Perang Dingin
58 Berbaikan
59 Danau
60 Vila
61 Ngidam
62 Gelas Pecah.
63 Operasi
64 Buta
65 Perubahan Danial
66 Bohong
67 Pelaku
68 Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69 Sisi Menyeramkan Danial
70 Histeris
71 Pingsan
72 Sakit
73 Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74 Kabar Bahagia
75 Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76 Pergi (Season 2)
77 Dia Pergi Nek
78 Penglihatan Danial
79 Flashback
80 5 Tahun Berlalu
81 Penyesalan Danial
82 Reeha
83 Pertemuan
84 Dani
85 Dani & Dara
86 Di Gerebek
87 Semoga Cepat Jadi Embrio
88 Bohong
89 Perlahan Mendekatinya
90 Istri Pria Tua
91 Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92 Jebakan Batman
93 Kelicikan Danial
94 Bekerja
95 Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96 Honeymoon
97 Swiss
98 Menyusul Sayang Ku
99 Rencana Dara
100 Reeha Hilang
101 Sengaja Menjebak Reeha
102 Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103 Panik
104 Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105 Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106 Minum Obat
107 Suaminya
108 Gosip
109 Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110 Anda Pikir Saya Gila
111 Mengurus Perceraian
112 Papa Jadi Jelek
113 Hari Terakhir
114 Kecelakaan
115 Perut Mu Akan Membesar
116 Jangan Bercerai Reeha
117 Tinggal Di Rumah Dina
118 Aku Tidak Sengaja
119 Curiga
120 Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121 Jujurlah Dina
122 Terungkap
123 Demam
124 Merawat Danial.
125 Di Usir
126 Galau
127 Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128 I Love You
129 Mandi Malam-Malam
130 Mereka Sudah Besar
131 Saranghae
132 Mama
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
Menabrak
3
Bekerja
4
Pekerjaan Pertamanya
5
Kamu?!
6
Kuda Nil
7
Pria Aneh
8
Demam
9
Tawaran Danial
10
Mengantar Makan Siang
11
Insiden Di Kantor
12
Orang Gila
13
Kesepakatan
14
Memohon
15
Pulang
16
Hampir saja
17
Menginap
18
Ning?
19
Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20
11 Malam
21
Martabak
22
Apa yang kalian lakukan?
23
Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24
Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25
Kencan
26
Kita Akan Menikah
27
Malam Pertama?
28
Macan Tutul
29
Jerawat
30
Makan Siang
31
Pergi Lagi
32
Kelakuan Danial
33
Perdebatan
34
Kamu Berat
35
Diet
36
Malam Pertama
37
Psikopat
38
Masakan Danial
39
Keisengan Danial
40
Di Kantor
41
Sidak
42
Mana Cicit Nenek Danial?
43
Hadiah Dani
44
Panas
45
Obat
46
Bukan Mimpi?
47
Kucing Pemalu
48
1 Bulan Kemudian
49
Panggilan Baru
50
Memasak
51
Kedatangan Nenek Dharma.
52
Mengakui
53
Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54
Masa Lalu Danial
55
Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56
Pulang
57
Perang Dingin
58
Berbaikan
59
Danau
60
Vila
61
Ngidam
62
Gelas Pecah.
63
Operasi
64
Buta
65
Perubahan Danial
66
Bohong
67
Pelaku
68
Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69
Sisi Menyeramkan Danial
70
Histeris
71
Pingsan
72
Sakit
73
Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74
Kabar Bahagia
75
Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76
Pergi (Season 2)
77
Dia Pergi Nek
78
Penglihatan Danial
79
Flashback
80
5 Tahun Berlalu
81
Penyesalan Danial
82
Reeha
83
Pertemuan
84
Dani
85
Dani & Dara
86
Di Gerebek
87
Semoga Cepat Jadi Embrio
88
Bohong
89
Perlahan Mendekatinya
90
Istri Pria Tua
91
Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92
Jebakan Batman
93
Kelicikan Danial
94
Bekerja
95
Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96
Honeymoon
97
Swiss
98
Menyusul Sayang Ku
99
Rencana Dara
100
Reeha Hilang
101
Sengaja Menjebak Reeha
102
Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103
Panik
104
Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105
Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106
Minum Obat
107
Suaminya
108
Gosip
109
Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110
Anda Pikir Saya Gila
111
Mengurus Perceraian
112
Papa Jadi Jelek
113
Hari Terakhir
114
Kecelakaan
115
Perut Mu Akan Membesar
116
Jangan Bercerai Reeha
117
Tinggal Di Rumah Dina
118
Aku Tidak Sengaja
119
Curiga
120
Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121
Jujurlah Dina
122
Terungkap
123
Demam
124
Merawat Danial.
125
Di Usir
126
Galau
127
Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128
I Love You
129
Mandi Malam-Malam
130
Mereka Sudah Besar
131
Saranghae
132
Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!