Memohon

Pria itu memijat keningnya yang terasa berdenyut lalu dia menatap gadis di hadapannya yang saat ini tengah menunduk dengan posisi berlutut di hadapannya.

.

.

.

Ada rasa tidak tega di hatinya pada gadis itu, karena dia harus mengambil kesempatan dalam kesempitan tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena desakan sang nenek.

"Hah...." Pria itu menghela nafas panjang

"Bangunlah" ucapnya sambil menarik pelan lengan gadis yang tengah bersimpuh di hadapannya agar berdiri

Gadis itu menggelengkan kepalanya sambil menunduk" saya tidak akan berdiri sebelum tuan mengabulkan permintaan saya"

"Aku bukan Jin Aladin yang bisa mengabulkan permintaan mu, Dina" ucap Danial yang sudah mulai bisa mengontrol emosinya

Mendengar ucapan Danial, Dina meneteskan air matanya yang sudah dia tahan sejak tadi

"Saya mohon tuan, tolong saya" ucapnya dengan suara gemetar karena menangis

"Dia menangis?" tanya pria itu dalam hati

"Saya mohon tuan" ucap Dina yang sudah membuang harga dirinya, dia tidak tahu harus melakukan apa lagi selain ini

"Bangunlah"

"Tidak..." Ucapnya sambil menggeleng

Pria itu berjongkok di hadapan Dina lalu berkata

"Bukankah kamu ingin pulang?" tanyanya dengan lembut tidak seperti barusan

Gadis itu mendongak menatap wajah pria yang berada di depannya

"Apa maksud anda, tuan?" tanya Dina

"Kamu mau melunasi hutang-hutang ayah mu kan? Kalau kamu masih bersimpuh di sini kapan kamu akan pulang, ayah mu pasti sudah menunggu mu di rumah sakit. Setelah itu kembalilah ke sini dan kita akan menikah" ucap Danial sambil menyeka air mata Dina

Air mata gadis itu semakin membanjiri kedua pipinya "Anda serius tuan?" tanyanya dengan suara seraknya

"Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapan ku" ucap Danial serius

"Terima kasih banyak tuan terima kasih, saya janji setelah semuanya selesai saya akan langsung kembali"

"Hmm aku pegang janji mu, sekarang bersiaplah aku akan minta sopir mengantar mu" ucapnya sambil berdiri

"Baik"

Pria itu mengulurkan tangannya pada gadis yang masih bersimpuh di lantai, Dina menatap tangan tuannya lalu menatap pada wajah Danial.

Danial menggerakkan telapak tangannya agar Dina mau memegangnya "Kenapa? apa kamu tidak jadi pulang?" tanya Danial

"Tidak tuan bukan begitu" ucapnya segera meraih uluran tangan tuannya

Danial membantu Dina bangun dari lantai

"Sekarang bersiaplah, aku akan minta Dani menyiapkan uang dan bodyguard yang kamu perlukan"

"Baik tuan, sekali lagi terima kasih terima kasih banyak" ucapnya sambil menunduk

"Emmm"

"Saya permisi"

Gadis itu segera keluar dari ruang kerja Danial untuk bersiap pulang ke kampung halamannya.

Di dalam ruang kerja

"Hah... Tck kenapa aku jadi lemah pada gadis itu"

Danial mengambil ponselnya yang berada di meja kerjanya lalu menghubungi seseorang

Tuttt....

"Halo?"

"Dani, siapkan uang 1 milyar cahs"

"1 Milyar?" tanya Dani dari balik telpon

"Ya, ambil dari rekening ku"

"Maaf bos jika saya boleh tahu untuk apa?" tanya Dani

"Kamu akan tahu nanti, sekarang siapkan saja" ucap Danial

"Baik"

"Oh ya siapkan 5 bodyguard pria dan 2 bodyguard perempuan jangan bertanya untuk apa"

"Baik"

"Siapkan juga mobil"

"Baik, itu saja Bos?" tanya Danial

"Iya" jawab Danial

"Ah tidak jangan cuma mobil, Kamu juga bersiaplah kita akan pergi ke suatu tempat" ucap Danial yang berubah pikiran

"Baik"

"Hmmm"

Tutt... Panggilan terputus

Setengah jam kemudian

Dina keluar dari dalam rumah Danial dengan tas selempang dan tas yang berisi beberapa pakaiannya, di halaman depan sudah ada sebuah mobil hitam yang menunggunya.

Dina segera melangkah lalu membuka pintu mobil itu

"Tuan"

"Cepat masuk"

Tanpa banyak bicara Dina segera masuk ke dalam mobil, lalu dia menutup kembali pintu mobil.

"Berangkat" ucap Danial

"Baik" ucap sang sopir

Kali ini Danial tidak memakai sopir yang biasanya mengantar dirinya ke kantor, dia memakai sopir lain yang sudah di siapkan oleh Dani.

Karena dia tidak mau kontraknya dengan Dina sampai di ketahui oleh neneknya.

Mobil hitam itu mulai meninggalkan halaman rumah mewah milik Danial di ikuti dua mobil hitam di belakangnya.

Di perjalanan Dina menatap wajah tuan mudanya. Merasa di tatap, Danial menoleh ke sebelah kirinya

"Kenapa?" tanya Danial pada Dina

"Anda akan ikut?" tanya Dina

"Tentu saja, kalau aku tidak ikut aku tidak akan ada di sini" jawab Danial

Dina tak dapat menjawab apapun dia hanya mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke depan begitu juga Danial.

"Terima Kasih, Tuan" ucap Dina

"Untuk apa?" tanya Danial sambil menoleh ke arah Dina

"Untuk semuanya"

Diam-diam Danial Menyunggingkan Senyumannya sangat tipis bahkan sampai tidak ada yang dapat melihatnya.

"Ekhmm, Dani berikan surat kontraknya" ucap Danial pada Dani yang duduk di kursi depan

"Ini Bos" ucap Dani sambil memberikan dua buah map hitam berisi surat kontrak

Danial mengambil map hitam itu dari tangan Dani lalu dia memberikan salah satunya pada Dina

"Bacalah isi kontraknya, setelah itu tanda tangani"

"Baik" jawab Dina, menerima map hitam itu

"Bacalah dengan teliti jangan terburu-buru, aku sudah menambahkan persyaratan mu di kontrak itu"

Dina menganggukkan kepalanya, Dina membaca dengan hati-hati setiap kata yang ada di dalam kontrak itu.

Setelah beberapa saat Dina membubuhkan tanda tangannya pada lembar kertas itu.

"Sudah tuan" ucap Dina, dia memberikan map itu pada Danial

"Tanda tangani juga yang ini" ucap Danial sambil memberikan map salinannya

Dina menerima map yang berisi salinan kontrak mereka, lalu dia membubuhkan tanda tangannya.

Danial juga sudah membubuhkan tanda tangannya di kedua surat kontrak itu.

"Kamu pegang salinannya" ucap Danial

"Baik"

"Pegang ini Dani" ucap Danial, dia memberikan surat kontrak yang dia pegang pada Dani, Dani mengambil kontrak dari tangan Danial dan menyimpannya.

"Dina, berikan alamat rumah sakit tempat ayah mu di rawat pada Dani" ucap Danial

"Oh, baik tuan sebentar saya cek dulu"

"Hmm"

Dina mengeluarkan ponselnya lalu mengecek alamat rumah sakit tempat ayahnya di rawat, lalu memberikannya pada Dani.

Tiga jam perjalanan mereka tempuh dan saat ini mereka sudah sampai di sebuah rumah sakit yang tidak terlalu besar.

Sebelum turun Dina mengambil sebuah kain dari dalam tasnya untuk menutup kepalanya, Danial yang melihat apa yang di lakukan Dina sedikit terkejut.

Selain itu dia juga terpesona saat Dina mengenakan kerudung, setelah memakai kerudungnya Dina segera turun dari mobil tanpa menunggu Danial.

"Haiss gadis itu semakin ngelunjak" gerutu Danial saat sudah keluar dari mobilnya

"Biarkan saja bos, dia pasti sangat khawatir" ucap Dani

"Tapi kenapa dia menutup kepalanya? biasanya kan tidak" ucap Danial yang bertanya-tanya

"Tidak tahu bos" jawab Dani

"Ya sudah ayo cepat masuk" ucap Danial yang menyusul Dina

Di dalam rumah sakit

"Ibu" panggil Dina yang melihat ibunya berada di depan ruang inap

.

.

.

Episodes
1 Prolog
2 Menabrak
3 Bekerja
4 Pekerjaan Pertamanya
5 Kamu?!
6 Kuda Nil
7 Pria Aneh
8 Demam
9 Tawaran Danial
10 Mengantar Makan Siang
11 Insiden Di Kantor
12 Orang Gila
13 Kesepakatan
14 Memohon
15 Pulang
16 Hampir saja
17 Menginap
18 Ning?
19 Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20 11 Malam
21 Martabak
22 Apa yang kalian lakukan?
23 Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24 Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25 Kencan
26 Kita Akan Menikah
27 Malam Pertama?
28 Macan Tutul
29 Jerawat
30 Makan Siang
31 Pergi Lagi
32 Kelakuan Danial
33 Perdebatan
34 Kamu Berat
35 Diet
36 Malam Pertama
37 Psikopat
38 Masakan Danial
39 Keisengan Danial
40 Di Kantor
41 Sidak
42 Mana Cicit Nenek Danial?
43 Hadiah Dani
44 Panas
45 Obat
46 Bukan Mimpi?
47 Kucing Pemalu
48 1 Bulan Kemudian
49 Panggilan Baru
50 Memasak
51 Kedatangan Nenek Dharma.
52 Mengakui
53 Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54 Masa Lalu Danial
55 Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56 Pulang
57 Perang Dingin
58 Berbaikan
59 Danau
60 Vila
61 Ngidam
62 Gelas Pecah.
63 Operasi
64 Buta
65 Perubahan Danial
66 Bohong
67 Pelaku
68 Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69 Sisi Menyeramkan Danial
70 Histeris
71 Pingsan
72 Sakit
73 Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74 Kabar Bahagia
75 Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76 Pergi (Season 2)
77 Dia Pergi Nek
78 Penglihatan Danial
79 Flashback
80 5 Tahun Berlalu
81 Penyesalan Danial
82 Reeha
83 Pertemuan
84 Dani
85 Dani & Dara
86 Di Gerebek
87 Semoga Cepat Jadi Embrio
88 Bohong
89 Perlahan Mendekatinya
90 Istri Pria Tua
91 Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92 Jebakan Batman
93 Kelicikan Danial
94 Bekerja
95 Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96 Honeymoon
97 Swiss
98 Menyusul Sayang Ku
99 Rencana Dara
100 Reeha Hilang
101 Sengaja Menjebak Reeha
102 Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103 Panik
104 Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105 Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106 Minum Obat
107 Suaminya
108 Gosip
109 Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110 Anda Pikir Saya Gila
111 Mengurus Perceraian
112 Papa Jadi Jelek
113 Hari Terakhir
114 Kecelakaan
115 Perut Mu Akan Membesar
116 Jangan Bercerai Reeha
117 Tinggal Di Rumah Dina
118 Aku Tidak Sengaja
119 Curiga
120 Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121 Jujurlah Dina
122 Terungkap
123 Demam
124 Merawat Danial.
125 Di Usir
126 Galau
127 Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128 I Love You
129 Mandi Malam-Malam
130 Mereka Sudah Besar
131 Saranghae
132 Mama
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
Menabrak
3
Bekerja
4
Pekerjaan Pertamanya
5
Kamu?!
6
Kuda Nil
7
Pria Aneh
8
Demam
9
Tawaran Danial
10
Mengantar Makan Siang
11
Insiden Di Kantor
12
Orang Gila
13
Kesepakatan
14
Memohon
15
Pulang
16
Hampir saja
17
Menginap
18
Ning?
19
Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20
11 Malam
21
Martabak
22
Apa yang kalian lakukan?
23
Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24
Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25
Kencan
26
Kita Akan Menikah
27
Malam Pertama?
28
Macan Tutul
29
Jerawat
30
Makan Siang
31
Pergi Lagi
32
Kelakuan Danial
33
Perdebatan
34
Kamu Berat
35
Diet
36
Malam Pertama
37
Psikopat
38
Masakan Danial
39
Keisengan Danial
40
Di Kantor
41
Sidak
42
Mana Cicit Nenek Danial?
43
Hadiah Dani
44
Panas
45
Obat
46
Bukan Mimpi?
47
Kucing Pemalu
48
1 Bulan Kemudian
49
Panggilan Baru
50
Memasak
51
Kedatangan Nenek Dharma.
52
Mengakui
53
Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54
Masa Lalu Danial
55
Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56
Pulang
57
Perang Dingin
58
Berbaikan
59
Danau
60
Vila
61
Ngidam
62
Gelas Pecah.
63
Operasi
64
Buta
65
Perubahan Danial
66
Bohong
67
Pelaku
68
Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69
Sisi Menyeramkan Danial
70
Histeris
71
Pingsan
72
Sakit
73
Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74
Kabar Bahagia
75
Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76
Pergi (Season 2)
77
Dia Pergi Nek
78
Penglihatan Danial
79
Flashback
80
5 Tahun Berlalu
81
Penyesalan Danial
82
Reeha
83
Pertemuan
84
Dani
85
Dani & Dara
86
Di Gerebek
87
Semoga Cepat Jadi Embrio
88
Bohong
89
Perlahan Mendekatinya
90
Istri Pria Tua
91
Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92
Jebakan Batman
93
Kelicikan Danial
94
Bekerja
95
Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96
Honeymoon
97
Swiss
98
Menyusul Sayang Ku
99
Rencana Dara
100
Reeha Hilang
101
Sengaja Menjebak Reeha
102
Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103
Panik
104
Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105
Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106
Minum Obat
107
Suaminya
108
Gosip
109
Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110
Anda Pikir Saya Gila
111
Mengurus Perceraian
112
Papa Jadi Jelek
113
Hari Terakhir
114
Kecelakaan
115
Perut Mu Akan Membesar
116
Jangan Bercerai Reeha
117
Tinggal Di Rumah Dina
118
Aku Tidak Sengaja
119
Curiga
120
Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121
Jujurlah Dina
122
Terungkap
123
Demam
124
Merawat Danial.
125
Di Usir
126
Galau
127
Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128
I Love You
129
Mandi Malam-Malam
130
Mereka Sudah Besar
131
Saranghae
132
Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!