Kuda Nil

"Mari tuan anda sudah terlambat, anda harus sarapan dulu"

"Dina ta...."

Dina memperlihatkan tas kerja milik Danial yang sudah berada di tangannya.

"Oh sudah ternyata"

"Mari tuan"

"Baiklah"

Danial melangkah keluar dari kamar di ikuti Dina di belakangnya sambil membawa tas kerja Danial, mereka berdua menuruni anak tangga.

"Wah... Lihat siapa ini kalian berdua seperti sepasang pengantin baru" ledek seseorang

"Hei curut sedang apa kamu di sini?" tanya Danial

"Numpang makan Nil" ucap Dafa

"Hei aku bukan kuda Nil, berhenti memanggilku Nil, lagi pula dari mana asal kata Nil? Nama ku Danial"

"Ada loh Nil, Da nial " ucapnya sambil mengeja kata Danial

"Ambil kata Nial lalu buang huruf a nya jadilah Nil"

"Kau!"

"Ha ha ha panggilan itu lebih bagus dari pada Danial, percayalah Nil"

"Hei!"

"Ha ha ha" pria yang tengah duduk di hadapan sarapan itu tertawa terbahak-bahak.

Dina yang berada di belakang Danial terkekeh pelan, Danial yang mendengar kekehan Dina berbalik dan menatap Dina dengan tajam.

"Mau ku cium hah?!" Ancam Danial

"Maaf tuan" ucap Dina sambil melangkah ke arah meja makan dan meletakkan tas kerja Danial di kursi kosong di samping tempat duduk Danial.

Lalu dia menarik kursi untuk tuan mudanya "Silahkan tuan, saya sudah memasak makanan kesukaan anda"

Danial melangkah dan duduk di kursi yang biasanya dia tempati

Dina mengisi piring milik Danial "Silahkan tuan"

"Terima kasih"

Dina menjawab dengan cara mengangguk sekali

"Nona Dina tolong sekalian piring ku juga" ucap Dafa sambil menyodorkan piringnya

Dina hendak mengambil piring milik Dafa namun Danial melarangnya

"Jangan di ambilkan, curut kau ambil sendiri tangan mu kan ada" ucap Danial

"Kau pelit sekali Nil, tangan mu kan juga ada kenapa di ambilkan?"

"Dina kamu bisa pergi" ucap Danial

"Baik tuan" Dina pergi dari sana

"Nil"

"Ambil sendiri atau pergi dari sini"

"Dasar menyebalkan, kamu saja di ambilkan masa aku tidak boleh"

"Dia asisten ku curut bukan asisten mu" ucap Danial lalu dia mulai menyantap sarapannya

"Ya ya si paling punya asisten pribadi" ucap Dafa kesal sambil mengambil nasi beserta lauknya

"BTW sudah sampai mana dia melayani mu?" tanya Dafa

"Uhuk uhuk" Danial tersedak mendengar pertanyaan Dafa

Danial mengambil air minum yang sudah di sediakan oleh Dina kemudian menenggaknya.

Sedangkan Dafa terkekeh melihat reaksi temannya itu.

"Apa maksud mu curut?"

"Masa kamu tidak tahu? jangan pura-pura polos deh Nil aku tahu kamu bukan pria yang polos" ejek Dafa

"Haiss...! Kamu benar-benar minta di pukul ya?!"

"Ha ha ha biar aku tebak, kamu tidak memakainya seperti asisten-asisten mu yang dulu kan?"

"Uhukk siapa bilang"

"Lalu? Berarti kamu sudah menidurinya?" tanya Dafa

"Em... Itu...."

"Sudahlah Nil aku yakin kamu belum tidur dengannya" bisik Dafa

"Hah.... Benar"

"Ha ha ha wow ini rekor baru, padahal biasanya tidak sampai 24 jam kamu bisa mendapatkan mereka"

"Tck diamlah dia bukan perempuan yang mudah, kamu kan tahu sendiri aku tidak pernah memaksa mereka, mereka sendiri yang melemparkan tubuh mereka pada ku"

"Ke ke ke selamat berjuang bro, jika kamu sudah tidak sanggup biar aku saja yang menggantikan mu"

"Enak saja dia milik ku" ucap Danial

"Ha ha ha"

Selesai sarapan Danial sudah akan berangkat

"Dina...!" Panggil Danial

"Untuk apa kamu memanggilnya?" tanya Dafa

"Diamlah, Dina...!" ucap Danial pada temannya lalu memanggil Dina lagi

"Sebentar tuan..." Dina berlari tegesa-gesa menghampiri tuannya, sesampainya di teras depan

"Ada apa tuan?" tanya Dina

"Aku akan berangkat"

"Lalu?" tanya Dina

"Kamu harus mengantar ku sampai depan"

"Bukankah biasanya anda tinggal berangkat saja, kenapa sekarang malah repot-repot, tuan?" tanya Dina

"Hoh hoh kamu tidak mematuhi ku?"

"Maaf"

Danial menyodorkan tangannya ke hadapan Dina, sedangkan Dina menatap bingung dan bertanya dengan raut wajahnya.

"Cium tangan"

"Untuk apa tuan? Saya cuma asisten anda"

"Ya sudah kalau tidak mau cium tangan cium di sini saja" ucap Danial sambil membungkukkan tubuhnya dan menunjuk bibirnya

"Ayo" Danial memonyongkan bibirnya minta di cium

"Anda benar-benar sudah gila tuan"

"Ha ha ha" Dafa seketika tertawa

"Hei!"

"Sebaiknya anda segera berangkat tuan, bukankah anda ada meeting" ucap Dina

"Karena itulah beri aku ciuman dulu" ucap Danial dia kembali memonyongkan bibirnya

Dina melangkah mendekati Danial, Danial yang melihat itu tersenyum dan semakin memonyongkan bibirnya sambil menutup matanya.

Sedangkan Dafa dengan santainya menatap keduanya, dia yakin Dina tidak akan melakukan itu.

Dina mendekat ke arah telinga Danial kemudian berkata "Animnida Doryeonnim" ucap Dina lalu melangkah masuk ke dalam rumah

"Apa yang dia katakan? Bahasa mana itu?" tanya Danial yang tidak jadi mendapat ciuman dari Dina

"Dia menolak mu Nil" jawab Dafa sambil menahan tawanya

"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Danial

"Barusan dia mengatakan 'Tidak tuan muda' " ucap Dafa

"Bagaimana kamu bisa mengerti yang dia ucapkan?"

"Kau kan tahu sendiri nenek ku orang Korea jadi aku pasti mengerti apa yang barusan dia ucapkan" jawab Dafa

"Jadi itu bahasa nenek mu?" tanya Danial

"Benar"

"Haiss kenapa dia malah menggunakan bahasa yang tidak aku mengerti" gerutu Danial

"Dina..! Dina kamu berani menolak ku! Dina!!" teriak Danial

"Sudahlah Nil, sebaiknya kita segera berangkat ke kantor, aku juga ada meeting di perusahaan ku" ucap Dafa

"Salah mu sendiri untuk apa sarapan sampai ke sini" ucap Danial lalu dia meninggalkan temannya

Di dapur bik Dahlia yang mendengar tuan mudanya berteriak memanggil Dina pun keheranan, karena Dina seolah-olah tidak mendengarkan teriakan tuan mudanya.

"Dina kenapa tuan muda berteriak? dan kenapa kamu tidak menghampirinya?" tanya Bik Dahlia

"Barusan aku sudah menghampirinya bik"

"Lalu kenapa tuan muda masih memanggil mu? mungkin ada yang dia perlukan sana samperin"

"Tidak bik"

"Nanti tuan muda marah loh"

"Tidak akan bik"

"Sebenarnya apa yang di minta tuan muda, Dina?"

"Tidak ada bik, dia hanya mengerjai ku saja sama seperti biasanya"

"Ohhh lalu apa yang kali ini dia minta?" tanya bik Dahlia yang sudah sering melihat tuan mudanya mengganggu Dina

"Bukan apa-apa"

"Apa tuan muda meminta mu menciumnya?" Tebak bik Dahlia

Dina tidak menjawab dia tetap fokus mengupas wortel

"Jadi benar ya?" tanya Bik Dahlia terkejut karena tebakannya benar

"Hmmm" jawab Dina sambil mengangguk

"Dina, sepertinya tuan muda menyukai mu deh" ucap bik Dahlia

"Arhhkk"

"Dina kamu baik-baik saja? duh kenapa sampai kena pisau sih, tunggu bibik ambilkan obat dulu" bik Dahlia pergi mengambil kotak obat

"Hisss... Perih sekali" keluh Dina

.

.

.

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

melayani seperti tugas istri 24 jm non stop,,, udah nikah aje

2024-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menabrak
3 Bekerja
4 Pekerjaan Pertamanya
5 Kamu?!
6 Kuda Nil
7 Pria Aneh
8 Demam
9 Tawaran Danial
10 Mengantar Makan Siang
11 Insiden Di Kantor
12 Orang Gila
13 Kesepakatan
14 Memohon
15 Pulang
16 Hampir saja
17 Menginap
18 Ning?
19 Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20 11 Malam
21 Martabak
22 Apa yang kalian lakukan?
23 Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24 Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25 Kencan
26 Kita Akan Menikah
27 Malam Pertama?
28 Macan Tutul
29 Jerawat
30 Makan Siang
31 Pergi Lagi
32 Kelakuan Danial
33 Perdebatan
34 Kamu Berat
35 Diet
36 Malam Pertama
37 Psikopat
38 Masakan Danial
39 Keisengan Danial
40 Di Kantor
41 Sidak
42 Mana Cicit Nenek Danial?
43 Hadiah Dani
44 Panas
45 Obat
46 Bukan Mimpi?
47 Kucing Pemalu
48 1 Bulan Kemudian
49 Panggilan Baru
50 Memasak
51 Kedatangan Nenek Dharma.
52 Mengakui
53 Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54 Masa Lalu Danial
55 Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56 Pulang
57 Perang Dingin
58 Berbaikan
59 Danau
60 Vila
61 Ngidam
62 Gelas Pecah.
63 Operasi
64 Buta
65 Perubahan Danial
66 Bohong
67 Pelaku
68 Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69 Sisi Menyeramkan Danial
70 Histeris
71 Pingsan
72 Sakit
73 Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74 Kabar Bahagia
75 Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76 Pergi (Season 2)
77 Dia Pergi Nek
78 Penglihatan Danial
79 Flashback
80 5 Tahun Berlalu
81 Penyesalan Danial
82 Reeha
83 Pertemuan
84 Dani
85 Dani & Dara
86 Di Gerebek
87 Semoga Cepat Jadi Embrio
88 Bohong
89 Perlahan Mendekatinya
90 Istri Pria Tua
91 Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92 Jebakan Batman
93 Kelicikan Danial
94 Bekerja
95 Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96 Honeymoon
97 Swiss
98 Menyusul Sayang Ku
99 Rencana Dara
100 Reeha Hilang
101 Sengaja Menjebak Reeha
102 Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103 Panik
104 Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105 Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106 Minum Obat
107 Suaminya
108 Gosip
109 Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110 Anda Pikir Saya Gila
111 Mengurus Perceraian
112 Papa Jadi Jelek
113 Hari Terakhir
114 Kecelakaan
115 Perut Mu Akan Membesar
116 Jangan Bercerai Reeha
117 Tinggal Di Rumah Dina
118 Aku Tidak Sengaja
119 Curiga
120 Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121 Jujurlah Dina
122 Terungkap
123 Demam
124 Merawat Danial.
125 Di Usir
126 Galau
127 Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128 I Love You
129 Mandi Malam-Malam
130 Mereka Sudah Besar
131 Saranghae
132 Mama
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
Menabrak
3
Bekerja
4
Pekerjaan Pertamanya
5
Kamu?!
6
Kuda Nil
7
Pria Aneh
8
Demam
9
Tawaran Danial
10
Mengantar Makan Siang
11
Insiden Di Kantor
12
Orang Gila
13
Kesepakatan
14
Memohon
15
Pulang
16
Hampir saja
17
Menginap
18
Ning?
19
Anda Takut Pada Saya, Tuan?
20
11 Malam
21
Martabak
22
Apa yang kalian lakukan?
23
Kamu Jatuh Cinta Pada Ku?
24
Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
25
Kencan
26
Kita Akan Menikah
27
Malam Pertama?
28
Macan Tutul
29
Jerawat
30
Makan Siang
31
Pergi Lagi
32
Kelakuan Danial
33
Perdebatan
34
Kamu Berat
35
Diet
36
Malam Pertama
37
Psikopat
38
Masakan Danial
39
Keisengan Danial
40
Di Kantor
41
Sidak
42
Mana Cicit Nenek Danial?
43
Hadiah Dani
44
Panas
45
Obat
46
Bukan Mimpi?
47
Kucing Pemalu
48
1 Bulan Kemudian
49
Panggilan Baru
50
Memasak
51
Kedatangan Nenek Dharma.
52
Mengakui
53
Jadikan Dia Istri Mu Selamanya
54
Masa Lalu Danial
55
Jangan Terlalu Memanjakan Saya
56
Pulang
57
Perang Dingin
58
Berbaikan
59
Danau
60
Vila
61
Ngidam
62
Gelas Pecah.
63
Operasi
64
Buta
65
Perubahan Danial
66
Bohong
67
Pelaku
68
Lemparkan Dia Ke Dalam Penjara
69
Sisi Menyeramkan Danial
70
Histeris
71
Pingsan
72
Sakit
73
Dani Menggoda Istri Ku, Nek
74
Kabar Bahagia
75
Devano Haidar & Dafania Haidar (Season 1 End)
76
Pergi (Season 2)
77
Dia Pergi Nek
78
Penglihatan Danial
79
Flashback
80
5 Tahun Berlalu
81
Penyesalan Danial
82
Reeha
83
Pertemuan
84
Dani
85
Dani & Dara
86
Di Gerebek
87
Semoga Cepat Jadi Embrio
88
Bohong
89
Perlahan Mendekatinya
90
Istri Pria Tua
91
Sejak Kamu Meninggalkan Ku
92
Jebakan Batman
93
Kelicikan Danial
94
Bekerja
95
Satu Kecupan Saja, Pelit Sekali
96
Honeymoon
97
Swiss
98
Menyusul Sayang Ku
99
Rencana Dara
100
Reeha Hilang
101
Sengaja Menjebak Reeha
102
Satu-Satunya Cara Agar Kita Selamat
103
Panik
104
Semuanya Adil Dalam Cinta & Perang
105
Mau Makan Atau Mau Aku Cium
106
Minum Obat
107
Suaminya
108
Gosip
109
Dari Awal Image Anda Sudah Buruk Mr. Danial
110
Anda Pikir Saya Gila
111
Mengurus Perceraian
112
Papa Jadi Jelek
113
Hari Terakhir
114
Kecelakaan
115
Perut Mu Akan Membesar
116
Jangan Bercerai Reeha
117
Tinggal Di Rumah Dina
118
Aku Tidak Sengaja
119
Curiga
120
Jangan Marah-Marah Jika Tidak Kamu Akan Mual Seharian
121
Jujurlah Dina
122
Terungkap
123
Demam
124
Merawat Danial.
125
Di Usir
126
Galau
127
Ternyata Dia Punya Hari Seperti Ini
128
I Love You
129
Mandi Malam-Malam
130
Mereka Sudah Besar
131
Saranghae
132
Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!