Sekali lagi Lector merapalkan mantra untuk memanjatkan anugrah kuasa terbang di udara. Aura hijau menyelubungi seluruh enam anggota pasukan kecil itu. Desir angin mengitari mereka dengan sukarela. Perlahan mereka pun mulai melayang di udara.
Angin mengangkat mereka perlahan dari telapak kaki, membuat mereka mengapun ke atas tanah. Seolah menolak bumi mereka mengambang ke angkasa. Angin beraura hijau melingkar-lingkar dari kaki hingga ke kepala.
Dengan sekuat tenaga, Lector mulai melonjak naik ke udara diikuti oleh semua anggota pasukan tersebut. Mereka melayang dalam kegelapan malam, menguadar bersama bintang di angkasa, lalu setelah mereka memposisikan diri seperti formasi angsa, Lector melesat dengan cepat ke arah muguet berada.
Lonjakan udara saat mereka terbang menimbulkan dentuman. Namun hal tersebut tak perlu dikhawatirkan, karena dengan anugrah tekanan milik Lector pula suara mereka dapat diredam. Untuk menyembunyikan mereka dari pandang musuh menggunakan cahaya obor atau lentera mereka, Mouton menyelubungi seluruh pasukan kecil itu dengan rapal bayangan.
Di tengah luasnya langit Franka, mereka melesat terbang seperti komet yang sedang ditarik jatuh. Sesaat mendekati Muguet, Lector menurunkan keempat pengikutnya dan Cletus. Pada tengah malam tersebut mereka berencana melaksanakan serangan gerilya.
Dalam rencana tersebut, serangan gerilya ditujukan untuk meminimalisir gerak-gerik mereka saat menyelamatkan para warga. Untuk membinasakan satu desa dengan berisi dua ribu lima ratus musuh adalah hal mudah bagi Lector, bisa saja dia memanggil sebuah badai taifun untuk memporak-porandakan semua yang dia lihat. Namun, keselamatan warga adalah prioritas mereka juga.
Saat empat pengikut paladin dan Cletus menyentuh tanah, Lector menembus kubah tabir bayangan yang telah dibuat Mouton begitu saja. Dia mengitari seluruh area Desa Muguet untuk mendeteksi sihir Domir dan mencari tempat persembunyiannya.
Dalam pemandangan Lector dari tingginya lazuardi, dia melihat beberapa menara pengawas yang berisi pemanah. Para pengawas di menara lebih memfokuskan pandangan mereka ke arah bawah. Karena mereka berada jauh di atas permukaan tanah membuat mereka mengabaikan Letcor yang terbang lebih tinggi dari menara-menara itu.
Lector mencari sudut yang pas untuk memusatkan konsentrasinya. Setelah beberapa saat mencari sudut pandang yang dapat mencakup seluruh lanskap desa Muguet, Lector merentangkan kedua tangannya, menengadah, dan memusatkan energi sihir pada seluruh indra.
Di depan gerbang Desa Muguet, dalam kegelapan sempurna yang tak dapat dilihat oleh siapa pun dari desa, lima orang yang tersisa merundingkan siasat mereka kembali. Mouton mengajak Cletus untuk berada pada satu divisi, mereka akan mencari warga dan menuntun mereka pada rute penyelamatan hingga keluar dari tabir bayangan. Sejauh yang telah diperkirakan, Mouton dapat menetralkan sihir hipnosis dengan anugrah bayangannya.
Poulet dengan anugrah akarnya akan memfokuskan serangannya untuk menjerat para bandit, tak menutup kemungkinan juga dia akan menyerang makhluk malam (apa pun itu spesiesnya) jika mereka berpapasan. Dan karena mereka belum tau jika desa Muguet memiliki ancaman menara-menara penjaga, mereka pun mengantisipasi hal itu juga.
Mereka merencanakan akan menembak jatuh para penjaga menara menggunakan panah, entah itu bandit atau pun makhluk malam. Karena, hanya dengan cara membunuh para penjaga saja mereka tetap dapat bergerilya. Namun, Poulet memiliki cara lain. Dia berkata bahwa akan menjerat mereka dengan akar yang merambat dari bawah menuju ke atas.
Lalu Vache dan Chevre menambahkan strategi lain. Mereka tetap akan mengikuti rencana gerilya, dan jika ada suatu kesalahan yang membuat mereka terdeteksi, maka Vache dan Chevre akan menjadi umpan dengan melancarkan sebuah serangan frontal. Dengan hal itu. Divisi Mouton dan Cletus bisa tetap melancarkan pekerjaan mereka.
Poulet pun memberikan instruksi ke Mouton bahwa deteksinya pada waktu lalu menunjukan ada segerombol pergerakan di daerah timur Muguet. Sekitar lima ratus manusia sedang hilir mudik dan ada deteksi seperti pergerakan berat makhluk hidup, dalam hal ini Poulet mengasumsikan bahwa di tempat itu ada hewan semacam sapi, lembu, babi, kambing, bahkan kuda yang sedang diurus para manusia. Dia menyarankan hal tersebut karena peternakan berada pada lahan terbuka. Walau di sana tetap memiliki penjagaan ketat, namun tak seketat tempat warga lain ditahan.
Poulet sendiri ingin ke tempat di mana dua ratus lima puluh warga lain di penjara pada bawah tanah.
Dengan begitu, maka Mouton dan Cletus mengendap menuju utara, Chevre dan Vache mencoba menerobos masuk melalui sisi barat menuju ke tengah desa, sedangkan Poulet akan menyisir jalur luar barat terlebih dahulu.
Cletus menyiapkan busur dan anak panahnya. Mouton malah melakukan persiapan dengan lebih sederhana, dia hanya mengangkat tangan kanannya dan menelunjukan dua jari. Pertama-tama, terlihat menara tinggi menjulang sekitar dua belas meter. Sedikit temaram obor menunjukan ada empat goblin pengawas. Goblin-goblin itu terlihat menyala ungu, hal tersebut diakibatkan oleh cahaya rune dari si penyihir Dormir.
Pemandangan sejelas itu membuat Cletus dan Mouton lebih mudah menentukan target mereka. Cletus mulai merentangkan busur sekuat tenaga dengan satu anak panah diincarkan ke musuhnya. Dia menunggu momen, hingga akhirnya dua goblin secara sejajar berdiri bersampingan melipir ke pinggir pagar menara.
Seketika anak panahnya terlontar, menembus dua kepala goblin, dan menancap ke tiang menara. Setelah Cletus melesatkan anak panahnya, Mouton dengan sigap menggerakan kedua jarinya, meranik bayangan hitam menjadi anak panah, dan anak panah bayangan yang tercipta dari tabir bayangan langsung menari di udara sesuai arahan jarinya. Dua goblin lain pun mati tak tersisa.
Mereka berdua menajutkan pergerakan dalam bayangan. Mendekati menara lain sambil berhati-hati dengan penjaga lain yang berada di permukaan.
Tak jauh dari menara, Cletus melihat seorang bandit sedang kencing di tepian rumah warga. Cletus memisahkan diri dari Mouton, mengitari rumah tersebut menuju sisi belakangnya. Dengan inisiatif Cletus, Mouton pun mengendap ke sisi lain mencari apakah bandit itu berjaga dengan bandit lainnya.
Dari bayangan, Cletus telah berada di sisi belakang bandit. Dia menggorok lehernya dengan cekatan, lalu meninggalkannya. Bandit itu pun mati sambil kencing berdiri. Sedangkan Mouton ternayata menemukan dua bandit lain di area rumah itu, namun mereka sedang mabuk. Itu memudahkannya untuk memelintir kepala bandit itu satu per satu tanpa harus menggunakan kekuatan sihir.
Memang tak seperti yang direncanakan, mereka tak mengikat atau menangkap bandit-bandit itu. Kedua orang ini telah menganggap, siapa saja mereka yang bersekutu dengan makhluk malam berarti mereka telah mengkhianati manusia. Jadi mereka pantas dibunuh karena sudah tak sejalan lagi dengan peri kemanusiaan. Dan orang seperti itu pasti akan berlaku kejam di dalam masyarakat, apa pun bentuk kekejaman mereka.
Sedangkan Poulet, dia terlalu heroik. Menganggap hukuman manusia “kalau bisa” biar pengadilan atau kerajaan saja yang memutuskannya. Tapi dia pun tak segan untuk menghancurkan musuh jika ada alasan kuat baginya.
***
Lector telah menemukan di mana Dormir berada. Dia tak berada pada tempat mencolok seperti kastil yang besar dengan banyak pengawal di setiap sisinya, melainkan dia berada pada sebuah gereja yang telah tumbuh pohon sycamore di tengahnya. Pohon itu tumbuh tepat di tengah bangunan gereja, daun serta batangnya menembus atap gereja, seakan sedang menohok udara.
Walau pun bukan kastil, sebuah gereja yang ditumbuhi pohon Sycamore di tengahnya sampai daunnya merusak atap adalah hal mencolok juga. Tumbuhnya pohon sycamore tersebut diakibatkan oleh tanah gereja yang menyerap banyak energi sihir dari dalamnya. Lector berasumsi bahwa Dormir tak hanya menggunakan manusia sebagai pekerja, namun dia juga menggunakan manusia sebagai sumber daya peningkatan energinya.
Dan pikiran Poulet pada waktu itu pun sama belaka dengan asumsi Lector. Pemanfaat energi sihir dengan menyedot energi kehidupan warga biasa membuat Poulet amat geram dibuatnya. Jika bisa, dia ingin segera membebaskan semua orang dari sana, dan menghajar habis-habisan si Dormir sialan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
nesaric
suka banget sama bahasanya keren
2023-02-25
1