Eps 5: Begundal Kecil

Roland nampak memberontak saat kakinya diangkat oleh pria berkumis itu. Dia mengeluarkan seluruh tenaganya untuk berusaha lepas dari genggaman tangan pencuri. Sayangnya tangan Roland tak sampai untuk meraih badan pria berkumis itu atau mencengkeram balik tangan yang sedang memegangi kakinya atau sekadar memukul perut pria berkumis tersebut.

"Jangan gaduh, bodoh. Nanti mereka tau kalau kita ada di sini!"

"Berisik kau, Gendut. Kalau bocah ini tak kita atasi, maka kita yang habis duluan." sambil pria berkumis menahan-nahan berontak Roland.

"Aku lebih khawatir soal saudaraku, kemana dia pergi. Sungguh teganya meninggalkan kita di tengah kerumunan para penjaga."

Mendengar salah satu pencuri kurus yang mengkhawatirkan saudaranya, Roland langsung menimpali perkataannya dan sebisa mungkin mengalihkan perhatian mereka agar dia dapat membasmi pencuri itu lagi tanpa harus diketahui para penjaga gudang, "Hah! Kau mencari saudaramu yang sama-sama kurus itu? Aku sudah menyingkirkannya dan menyeret badan kecil pria itu ke sisi ladang yang lain."

Air muka pencuri kurus terlihat tak bahagia, "Dasar kau begundal kecil! Omong besar apa yang muncul dari mulut kecilmu itu? Bisa apa memangnya bocah ingusan, hah?!"

"Bisa apa? Jelas aku bisa menumbangkan kalian dengan mudah." Roland kembali memprovokasi, "Seperti saudaramu itu, aku mengalahkannya dengan mudah. Semudah memotong satu dahan gandum di ladang ini!"

Dia, si pencuri kurus yang mengkhawatirkan saudaranya, menghampiri Roland dan menodongkan pisau yang dia raih dari balik punggungnya. Melihat hal tersebut Roland kecil semakin memberontak, tapi masih enggan untuk berteriak dan hanya mengeram saja.

Pencuri gemuk sempat menahan si kurus. Menjelaskan kembali tujuan mereka hanya untuk mencuri, bukan untuk melukai atau membunuh seseorang apalagi bocah kecil seperti Roland. Si gemuk menjelaskan bahwa, jika ada korban maka mereka dapat menjadi buron hukuman mati.

Pria berkumis pun sempat kaget dengan respon pencuri kurus yang kehilangan satu saudaranya itu, "Hei, hei, hei! Sarungkan kembali pisaumu. Aku tak ingin ada korban. Sekali pun ada, aku tak mau kalau korbannya anak kecil. Bocah seperti ini sebaiknya kita ikat dan bungkam saja. Mungkin juga kita dapat meminta tebusan atau keluar lahan dengan aman jika bocah ini kita sandra. Bagaimana?"

Si Kurus menyarungkan pisaunya, "He, Gendut. Balik badan! Seharusnya ada tali di kantungmu! Aku akan mengikat bocah itu dan juga akan kuseret dia ke seluruh lahan ini sambil mencari saudaraku sampai ketemu."

Pencuri Gemuk dengan karung sebagai penutup mukanya berbalik badan membelakangi mereka. Sedangkan pencuri kurus mencari-cari tali untuk mengikat Roland. Karena lengah dan masih memperhatikan kolega pencuri lainnya, pria berkumis menurunkan penjagaan dirinya sehingga Roland akhirnya mampu meraih baju bagian pinggang pria itu.

Baju yang tertarik membuat Roland berada pada jangkauan tangannya. Roland membulatkan kepalan tangannya, menyabar pinggang pencuri, dan pukulan tersebut telak menyerang pinggang pria berkumis itu hingga efek pukulannya menembus ke ginjal. Pria berkumis melepaskan genggamannya yang memegangi kaki Roland.

Roland jatuh ke tanah, tapi dia langsung berguling dan menyusup ke dalam lebatnya rimbunan dahan gandum. Pria berkumis tersungkur jatuh karena pukulan tadi. Dia mengerang, sakitnya tak hanya di ginjal, tulang rusuknya pun patah dua ruas.

Erangan pria berkumis membuat pencuri gemuk dan pencuri kurus memalingkan perhatian mereka ke korban pukulan Roland. Kegaduhan terjadi, gemerusuk dahan gandum dan erangan rasa sakit terdengar sekilas sampai ke arah gudang. Para penjaga yang curiga segera bergerak menuju arah datangnya suara.

Pria berkumis hanya bisa mengerang. Para rekannya kebingungan. Karena takut suaranya terdengar lebih kencang, Si Gemuk menutup mulut pria berkumis dengan tangannya, "Diam bodoh! Apa kau tak takut suaramu terdengar kemana-mana?"

Sambil menahan rasa sakitnya, dan dengan mulut disumpal tangan, pria berkumis mendengus-denguskan kata-katanya, "Sialan! Bocah itu..., bocah itu..., dia sepertinya menghancurkan tulang rusukku. Aku sulit bernapas...,"

"Tenang, kita akan segera pergi. Aku akan membopongmu," Si gendut mencoba mengangkat pria berkumis, "Ini sudah di luar rencana. Kita harus pergi."

Pria berkumis malah mengerang lebih kencang, "Sudah kubilang kalau tuang rusukku patah!"

"Lalu bagaimana aku bisa mengangkatmu?"

"Jangan berisik. Penjaga sepertinya sudah mulai datang ke sini." Kurus pun menjadi gugup, "Atau kau kita seret saja?"

"Kau malah akan membuat lukaku semakin parah, tolol!"

"Untungnya aku masih bisa memberikan ide untuk menyelamatkanmu! Sabarlah sedikir agar kita bisa kabur," Si kurus pun kembali mengingat saudaranya, "Tapi bagaimana dengan saudaraku. Kita belum tau dimana dia."

Mata pria berkumis dipicingkannya, dia memandang sinis si kurus karena ide buruknya.

Denga situasi seperti ini, gemuk hanya bisa menenangkan mereka dengan kata-kata, "Sambil mencari jalan atau rute yang aman, kita pasti akan mencari saudaramu juga." Gemuk pun berusaha kembali mengangkat pria berkumis dengan lebih hati-hati.

Keadaan semakin menyulitkan para pencuri. Melihat dahan yang bergoyang dan sura gaduh, penjaga semakin kencang menuju mereka. Penjaga itu pun mensiul-siulkan tanda agar semua orang segera mengepung bagian lahan yang ditunjukkannya.

Dari kejauhan siul terdengar ke semua penjaga. Mereka yang mendengar pun berbalas menyuarakan siulan. Makin lama siulan semakin bersautan. Para penjaga lahan yang terdiri dari prajurit dan tukang kebun saling menyambungkan siulan mereka. Lentera-lentera mulai berjalan mendekati satu sama lain menuju satu titik kumpul. Pencuri-pencuri itu sudah putus asa. Cahaya mengelilingi mereka. Pengepungan hampir mencapai titik di mana para pencuri itu berkumpul.

Dengan keadaan tersebut, Roland yang tadi sempat bersembunyi lagi, memanfaatkan situasi untuk keluar dari lahan dan bertujuan kembali ke kamarnya. Sekarang sudah tak perlu lagi jalan dengan perlahan. Gemerusuk terdengar dari seluruh area lahan. Roland berlari tunggang langgang, menyusuri dahan gandum, menembus keriuhan, pulang menuju kamar agar terhindar dari segala permasalahan.

Para pencuri pun telah terkepung. Para penjaga mengelilingi pencuri dengan mata menyala-nyala. Proses hakin sendiri ingin sekali mereka lakukan, tetapi Cletus yang berada di sana tak memperbolehkan.

Karena melihat ada kejanggalan, Celtus semakin merasa kasihan. Apalagi dia melihat seorang pencuri terkapar dan mengerang kesakitan. Entah apa penyebabnya Cletus dan orang-orang lainnya belum mengerti kenapa.

Mereka, para pencuri yang telah dikerubungi banyak penjaga itu, tak dapat kabur menyelinap di antara penjaga atau pun mengelak dengan kata-kata. Perlawanan tak dapat dilakukan. Pengepung membawa lengkap persenjataan dan prajurit-prajurit perbatan dapat dengan mudah menjatuhkan mereka apabila pencuri itu berusaha melawan sedikit saja.

Dari rerimbunan dahan gandum lain, beberapa penjaga menemukan seorang pencuri yang telah dijatuhkan Roland. Mereka membopongnya ke dalam kerumunan di mana para pencuri itu di kepung. Orang-orang pun diperintahkan Cletus untuk meringkus mereka dan dibawa ke kandang kuda untuk diinterogasi lebih lanjut.

Penutup muka serta semua sarana untuk percobaan menyamar telah dilepaskan dari masing-masing pencuri. Cahaya api dari obor dan lentera menerai muka mereka. Dengan jelas tak ada satu pun orang-orang mengenali muka asing mereka. Diketahui bahwa pencuri-pencuri itu bukanlah warga desa sekitaran daerah kekuasaan lahan Cletus.

Ada sedikit rasa lega saat Cletus mengetahui bahwa warga di lingkungannya tak ada yang senista mereka. Dan Roland, telah sampai di kamarnya, berusaha setenang mungkin menutup jendela, lalu kembali bergumul dengan selimut untuk tidur agar tidak dicurigai karena telah kabur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!