Kepikiran

“Maaf tante saya kesana dulu soalnya sudah dicariin sama papa saya.” Ucap anak laki-laki tersebut dan langsung pergi begitu saja tanpa mendengarkan perkataan Sarah selanjutnya.

Flashback off.

Disya kembali mengingat kejadian tersebut dimana dia bertemu dengan laki-laki yang bisa dibilang cinta pertamanya. Karena sampai saat ini Disya belum bisa move on dari anak laki-laki tersebut.

“Hmm belum Din, sekarang gue juga nggak mau pikirin tentang cinta-cinta apalagi lo tau sendirikan fisik gue bagaimana, jadi mana mungkin ada yang mau sama cewek buruk rupa kayak gue.” Jelas Disya sambil menggelengkan kepalanya dan menerawang jauh kedepan.

“Masalah fisik mah bisa diubah kali Sya, apalagi duit bokap sama nyokap lo nggak perlu diraguin lagi, pasti lo bisa cantik bahkan ngalahin ariana grande.” Ucap Dina sambil mengungkit kekayaan keluarga Disya yang memang sangat banyak.

“Gue mau apa adanya aja Din, apalagi lo tau sendiri kan kalau ngerubah bentuk fisik itu dosa, jadi gue bakalan tunggu sampe ada seseorang yang benar-benar mau nerima gue apa adanya bukan karena harta.” Ucap Disya dengan sungguh-sungguh apalagi saat ini juga dia masih belum bisa dekat dengan cowok karena bayangan sang kakak masih terus terlintas dipikiran Disya.

Setelah jawaban yang diberikan oleh Disya, Dina tidak lagi berbicara dia hanya mengganggukkan kepalanya saja, karena Dina sangat tau sifat Disya, jika sudah mengarah kepembicaraan tentang laki-laki Disya pasti akan selalu menolak apapun caranya.

Sesampainya mereka di mall Disya langsung memarkirkan mobilnya dan mereka pun masuk kedalam mall. Disana mereka banyak membeli barang yang mereka butuhkan baik itu baju, ataupun aksesoris untuk wanita dan mereka ke toko tempat menjual buku karena Disya memang anak yang sangat suka membaca, jadi setiap dia ke mall pasti dia akan selalu kesana.

Setelah lelah sehabis keliling mall untuk berbelanja Disya dan Dina menuju ke lapak yang menjual makanan, karena daritadi perut mereka sudah keroncongan minta diisi.

“Huftt…ternyata selain mengasikkan belanja juga melahkan banget ya Sya.” Ucap Dina sesampainya di tempat makan sambil bersandar dikursi.

“Iya tapi herannya para wanita juga tidak akan pernah kapok dengan itu.” Jelas Disya sambil nyengir diakhir kalimatnya.

“Iya juga ya abisnya nyenegin sih.” Ucap Dina dan mereka pun tertawa bersama-sama.

Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang, mereka berdua makan dengan sangat lahap karena memang daritadi sudah sangat lapar.

Setelah selesai makan bereka bergegas untuk pulang. Disya mengantarkan Dina kembali kekampus karena mobil Dina masih ada disana.

“Oke Sya makasih ya, lo hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut.” Ucap Dina dengan perhatian kepada Disya sambil turun dari mobil Disya.

“Iya Din, lo juga hati-hati, bye.” Ucap Disya setelah Dina menutup pintu mobilnya.

Sesampainya Disya dirumah dia langsung menuju ke kamarnya, tapi sebelum itu dia melihat ibunya yang kebetulan ada diruang keluarga, jadi Disya menghampiri ibunya yang sedang duduk dan mononton televisi.

Ruang keluarga Disya memang berada dekat dengan tangga jadi otomatis Disya melewati tempat tersebut karena kamar Disya berada di lantai dua.

“Eh Disya kamu udah pulang nak, ayo sini duduk dulu, kok kamu lama pulangnya?.” Ucap Sarah dengan lembut.

“Iya bu, tadi aku sama Dina sempat mampir dulu ke mall biasalah anak gadis pengen seneng-seneng dari tugas yang tidak ada hentinya. Ini belanjaan aku.” Jelas Disya yang menjelaskan kemana dirinya pergi dan menunjukkan kantong belanjaannya.

“Oh…yaudah kalau gitu sana gih kamu mandi sekalian istirahat pasti kamu capek banget kan.” Ucap Sarah perhatian kepada Disya.

“Iya bu, kalau gitu Disya kekamar dulu ya.” Ucap Disya sambil pergi menuju kamarnya.

Setelah tiba dikamar Disya langsung naik kekasurnya karena memang dia sudah sangat lelah, jadi tanpa sadar dia tertidur tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Karena jam makan malam sudah tiba dan daritadi Disya belum keluar dari kamarnya, jadi Sarah berinisiatif untuk melihat keadaan anak gadisnya tersebut.

“Ya ampun Disya kamu belum mandi juga bahkan masih tidur jam segini.” Ucap Sarah sambil geleng-geleng kepala yang tidak habis pikir dengan sikap Disya.

“Disya sayang bangun dulu yuk, ini udah malam loh dan kamu belum mandi.” Ucap Sarah lembut sambil mengguncang tubuh Disya agar segera bangun.

“Hoam, apa? udah malam bu, kok bisa aku ketiduran sampe malam.” Ucap Disya kaget dan langsung bangun dari tidurnya. Mungkin karena terlalu lelah sehabis belanja tadi jadi dia sangat nyenyak tidur.

“Iya, sana kamu mandi habis itu turun kebawah karena ayah kamu udah tungguin buat makan malam.” Ucap Sarah sambil mengelus rambut Disya yang berantakan dan keluar dari kamar Disya.

Disya langsung bergegas kekamar mandi untuk membersihkan dirinya karena dia sudah ditunggu oleh kedua orang tuanya untuk makan malam bersama.

💥💥💥

Sedangkan dibalkon sebuah apartemen seorang pria masih memikirkan kejadian pagi tadi dimana tak sengaja dia melihat tompel salah satu mahasiswanya terkupas. Tidak mungkin kan tompel asli akan terkupas begitu.

“Sebenarnya apa yang anak itu sembunyikan, dia seperti gadis yang mempunyai banyak sekali rahasia, tapi kenapa gue begitu perduli dengan dia memangnya dia siapa, kami bahkan baru bertemu dua kali.” Ucap Brian yang tak habis pikir karena terus memikirkan gadis dekil itu.

“Tapi kenapa dia seperti gugup tadi pada saat gue bertanya muka dia asli atau palsu, pasti memang ada yang dia sembunyikan, tapi apa hubungannya dengan gue kenapa gue pikirin terus tuh anak, arghh…bikin pusing aja.” Ucap Brian lagi yang langsung masuk dan menutup balkonnya.

Karena dia tidak mau lagi memusingkan tentang orang yang tidak sama sekali dia kenal, dan akhirnya dia lebih memilih untuk tidur.

Brian memang tinggal di apartemen seorang diri, sejak kejadian dia dijodohkan dengan Mona dia langsung memilih untuk tinggal terpisah dari kedua orang tuanya. Karena dia lelah selalu ditanya mengenai hubungannya dan Mona.

Padahal bagi Brian sendiri, dia memang tidak pernah mau menerima perjodohan itu tapi untuk menghormati kedua orang tuanya dan tidak ingin mereka kecewa Brian akhirnya membiarkan Mona untuk berusaha mengambil hatinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!