Part 20

"Mas, aku malu, Mas. Kok banyak benget ya orang yang melihat ke arah kita,'' bisik Amira lirih tepat di telinga Edward. Tangannya masih setia melingkar di tangan Edward, bahkan ia semakin merapatkan pegangan nya pada lengan sang suami. Amira yang tak terbiasa datang ke pesta pesta besar para petinggi perusahaan merasa begitu grogi, apalagi saat ini ia merasa dirinya dan sang suami menjadi pusat perhatian. Sedangkan Edward merasa biasa saja, ia bersikap santai dengan wajah datarnya ia tunjukkan kepada orang orang yang juga hadir di pesta. Edward menggenggam tangan sang istri, berharap sang istri merasa sedikit lebih rileks.

''Kamu yang tenang Sayang. Bersikap biasa saja. Mereka melihat ke arah kita mungkin karena mereka merasa penasaran siapa wanita cantik yang beruntung bisa Mas gandeng,'' balas Edward lirih.

''Ih, kamu, sok kecakepan banget,'' Amira mencubit kecil perut sang suami.

''Emang begitu Sayang. Biasanya Mas selalu datang ke pesta sendirian, tapi kali ini, sudah ada bidadari cantik yang mendampingi Mas,'' timpal Edward lagi.

''Kamu bisa saja, Mas,'' wajah Amira bersemu merah saat Edward berkata seperti itu. Ini bukanlah kali pertama Edward memujinya, tetapi tetap saja ia merasa tersipu.

''Udah. Yuk ... Kamu berjalan yang santai, ya. Karena Mas akan selalu setia berada di sisi kamu,'' Edward berkata menyemangati Amira.

''Baiklah, Mas,'' jawab Amira seraya mencoba bersikap biasa saja. Ia menarik nafas dalam lalu menghembuskan perlahan.

Edward membawa Amira berjalan menuju sang pemilik pesta, begitu sudah tiba di dekat sang pemilik pesta, Edward menyapa nya.

''Tuan Antoni, selamat, ya, semoga pernikahan kalian tetap langgeng dan semakin harmonis,'' Edward bersalaman dengan seorang pria yang berusia sekitar lima puluh tahun, pria yang bernama Antoni. Pesta yang sedang berlangsung merupakan pesta anniversary pernikahan yang ke dua puluh tahun antara Tuan Antoni dengan sang istri. Setelah bersalaman dengan Antoni, Edward juga bersalaman dengan Nyonya Meli, istri dari Antoni. Tidak tertinggal dia juga bersalaman dengan Alisa, gadis cantik yang merupakan putri dari Antoni dan Meli. Amira pun melakukan hal yang sama mengikuti apa yang sang suami lakukan. Ia menyalami tiga orang tersebut dengan senyum simpul yang terus ia tunjukkan.

Saat ingin bersalaman dengan Alisa, Alisa tak menyambut uluran tangan Amira. Ia menatap Amira lekat dengan wajahnya yang datar.

''Siapa wanita ini Edward?'' tanya Alisa lembut, ia menatap Edward dengan senyuman nya. Alisa merupakan salah satu diantara wanita yang selama ini diam-diam mengagumi sosok Edward. Kehadiran Amira di samping Edward membuat mood Alisa memburuk. Padahal malam ini rencananya ia ingin mencoba mendekati Edward, tapi ia merasa semua rencana nya gagal karena kehadiran Amira. Alisa merasa sangat kesal melihat Amira.

''Iya, siapa Edward? Biasanya kamu selalu sendiri atau di temani asisten pribadi mu saat hadir di pesta, tapi kali ini sudah ada wanita cantik yang mendampingi mu, sudah ada kemajuan sepertinya,'' timpal Antoni.

''Perkenalkan, ini istri saya Tuan, Nyonya dan Alisa. Nama istri saya Amira, Amira Larasati,'' ucap Edward yakin, ia berucap dengan senyum tipis nya. Dan senyumannya terlihat sangat manis, membuat siapa saja yang melihatnya menjadi terpikat.

''Apa? Istri?'' Alisa begitu kaget mendengar apa yang Edward katakan, sampai-sampai mulutnya menganga lebar dengan kepala ia geleng geleng kan.

''Kapan kalian menikah Edward? Kenapa kamu tidak mengundang kami? Dan berita tentang pernikahan kamu pun tidak pernah kami dengar,'' sambung Antoni.

''Kami menikah sudah dari beberapa bulan yang lalu, Tuan. Kami menikah siri. Tapi rencana nya setelah ini saya akan meresmikan hubungan saya bersama istri saya di depan umum, saya akan mengadakan pesta besar-besaran dan sudah pastinya saya akan mengundang kalian. Doa kan saja semuanya lancar,'' lagi-lagi Edward berucap dengan begitu lancar dan yakin. Tangannya masih terus menggenggam tangan Amira, membuat Amira merasa di hargai dan dicintai oleh suaminya itu.

''Wah, ternyata Tuan Edward begitu pandai dalam menyembunyikan tentang kehidupan pribadi Tuan. Bagus, bagus,'' Antoni menepuk-nepuk pelan bahu kekar Edward.

''Selamat, ya, Tuan Edward dan Nyonya Amira. Semoga pernikahan kalian tetap langgeng seperti kami ini,'' ucap Meli, istri Antoni.

''Amin, terimakasih Nyonya,'' balas Amira ramah.

''Iih,'' Alisa menghentakkan kakinya ke lantai, setelah itu ia berlalu dari hadapan kedua orang tuanya. Alisa sungguh tidak tahan melihat kebahagiaan yang terpancar jelas di antara wajah Edward dan Amira.

Antoni dan Meli menggelengkan kepala melihat tingkah sang putri, mereka tahu selama ini Alisa menyukai Edward, tetapi mereka tidak mau ikut campur urusan asmara anak muda.

Mereka juga mengucapkan maaf kepada Edward dan Amira, Edward dan Amira memaklumi itu, setelah itu mereka berjalan ke meja khusus untuk tamu undangan, mereka duduk di sana.

Dari tadi Edward diam-diam menatap wajah istrinya, menurut nya malam ini Amira adalah wanita tercantik yang hadir di pesta.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

gak sabar menanti pernikahan Amira di sah kan 🤭

2023-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!