Setibanya aku di taman samping rumah, aku duduk di bangku yang berhadapan langsung dengan bunga-bunga yang tumbuh subur, lalu aku mengeluarkan ponsel ku dari saku piyama, aku langsung saja menghubungi suamiku untuk menanyakan tentang wanita yang bernama Rahayu, wanita yang telah lancang memasuki kamar utama di rumah ini.
Hanya dengan sekali panggilan saja, Mas Edward mengangkat panggilan dari aku.
''Iya, Sayang, ada apa? Udah kangen, ya? Padahal Mas baru saja tiba di perusahaan ni,'' suara Mas Edward terdengar merdu saat berkata, di sertai dengan tawa kecilnya yang terdengar renyah.
''Iih, kamu. Bukan gitu, Mas,'' balas ku. Kalau wanita seksi yang bernama Rahayu itu tidak hadir di rumah ini, tidak mungkin aku menghubungi Mas Edward, Karena aku tahu saat suami ku tiba di perusahaan pasti dirinya akan sangat sibuk dengan pekerjaan yang ada di perusahaan. Aku tidak mau menganggu suami ku yang sedang bekerja, kecuali keadaan nya lagi terdesak seperti saat ini.
''Lalu kenapa, Sayang?'' tanya Mas Edward dengan suaranya yang terdengar begitu lembut menyapa pendengaran.
''Gini, Mas. Di rumah ada wanita seksi yang mengaku-ngaku kalau dia adalah kekasih kamu, dan sekarang dirinya sedang berada di dalam kamar kita,'' ucap ku serius.
''Apa? Siapa nama wanita itu Sayang?''
''Namanya Rahayu,''
''Kamu jangan percaya sama apapun yang di katakan oleh dia, ya. Karena Mas sama sekali tidak punya kekasih. Mas hanya punya satu orang istri yaitu kamu,''
''Ya terus Rahayu itu siapanya kamu? Tidak mungkin 'kan dia mengaku-ngaku sendiri,''
''Rahayu itu teman Mas, Sayang. Teman Mas sewaktu kami masih sama-sama duduk di bangku SMA. Dia dari dulu emang udah suka sama Mas, dan dia juga sudah berulangkali menyatakan perasaan sukanya itu, tapi Mas sama sekali tidak tertarik dan tidak punya perasaan apa-apa sama dia, dari dulu Mas hanya menganggap dia sebagai teman saja, hanya itu,'' jelas suami ku dengan lancar.
''Kamu kenapa tidak suka sama dia? Padahal dia cantik lho,'' tanya ku lagi, penasaran.
''Karena Mas suka sama kamu, kamu lebih cantik, lebih sederhana dan lebih apa adanya dari wanita manapun,''
''Ih, kita 'kan baru kenalan, kamu ada-ada saja,'' aku geleng-geleng kepala mendengar apa yang di katakan oleh suamiku, bisa-bisa nya dia membual untuk membuat aku senang.
''Sayang, apa Rahayu sekarang masih di dalam kamar kita?'' tanya Mas Edward.
''Sepertinya iya. Soalnya sekarang aku lagi duduk di bangku taman samping rumah, Mas. Dan aku belum melihat Rahayu keluar dari rumah,''
''Kalau begitu Mas akan meminta security kita untuk mengusir nya,''
''Mas, tadi aku mengaku sama dia kalau aku adalah pelayan di rumah ini,''
''Lho, kok gitu Sayang? Kenapa kamu tidak katakan saja secara langsung kalau kamu adalah istri Mas,''
''Soalnya aku merasa minder Mas, aku merasa tidak percaya diri aja mengatakan kepada Rahayu kalau aku adalah istri dari seorang CEO tampan kayak kamu. Nanti nya dia malah tidak percaya. Ya sudah kalau begitu aku tutup dulu, ya. Kamu pasti ingin segera bekerja sekarang, maaf ganggu,''
''Ya sudah. Tidak apa-apa sayang. Kamu tidak usah pusing memikirkan masalah Rahayu, setelah ini biar mas yang mengurus dia. Kamu istirahat yang cukup ya, bye Sayang muah muah,'' ucap Mas Edward lagi, setelah membalas ucapan suamiku, aku langsung memutuskan panggilan dan menyimpan kembali ponsel ku ke dalam saku piyama yang aku pakai.
Tidak lama setelah itu aku mendengar derap langkah kaki memasuki rumah, aku menoleh sebentar, dan benar saja, dua orang security nampak berjalan dengan tergesa-gesa memasuki rumah, mereka pasti akan segera mengusir Rahayu, wanita yang dengan percaya dirinya mengaku kalau dia adalah kekasih suamiku.
Beberapa menit berlalu, suara teriakan dan umpatan Rahayu terdengar menyapa pendengaran ku.
''Lepaskan! Kurang ajar sekali kalian berani-beraninya kalian menyentuh tangan ku yang putih mulus, bisa-bisa tangan ku terkena kuman scabies karena sentuhan tangan kalian yang kasar,'' ucap Rahayu terdengar membentak.
''Makanya, kalau tidak mau di sentuh, ya keluar sendiri dong,'' balas security balas membentak.
''Heh, kalian aku adukan sama Tuan kalian ya karena kalian telah lancang mengusir aku dari rumah ini, biar kalian di pecat!''
''Adukan saja, Nona. Karena kami berani melakukan ini kepada Nona memang atas perintah Tuan Edward sendiri,''
''Apa kata kalian? Tidak mungkin Edward berani berbuat seperti ini kepada saya!''
''Kalau Nona tidak percaya silakan Nona tanyakan sendiri sama Tuan Edward,''
''Okey,''
''Tapi sekarang lebih baik Nona angkat kaki dari rumah ini, Nona menghubungi Tuan Edward nanti saja, saat Nona sudah berada di dalam mobil,''
''Dasar kalian ini, security belagu! Awas saja kalian, aku pastikan hari ini adalah hari terakhir kalian bekerja di rumah ini!''
Setelah itu tidak terdengar suara orang berbicara lagi, yang terdengar hanya suara mesin mobil yang telah menyala lalu mobil berwarna merah itu tampak melaju menjauh meninggalkan halaman rumah. Aku bernafas lega saat Rahayu sudah pergi.
Aku lalu masuk ke dalam rumah, rasanya aku ingin segera membaringkan tubuhku di atas tempat tidur. Aku harus banyak-banyak beristirahat supaya saat Mas Edward mengajak aku pergi ke pesta besok malam, kondisi tubuh ku sudah benar-benar pulih dan segar. Rasanya aku sudah tidak sabar lagi ingin bertemu sama Papa dan keluarga barunya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments