Di kediaman Handoko.
Handoko terlihat telah rapi dengan pakaian yang membaluti tubuh tegap nya, walau pun usia nya sudah kepala lima, tapi ia masih terlihat gagah karena ia rajin memelihara kebugaran tubuh nya dengan rutin berolahraga. Handoko duduk di pinggir kasur, menunggu sang istri yang masih bersiap-siap. Setelah beberapa saat, Irma berucap.
''Bagaimana, Mas?'' tanya Irma menghadap dirinya di depan Handoko. Ia meminta Handoko memperhatikan penampilan nya yang dianggap nya sudah sempurna. Irma memakai gaun bewarna hitam dengan rambutnya ia sanggul ke atas. Wajahnya yang sudah berkerut ia poles dengan make up yang harga beli nya hingga puluhan juta, hingga kerutan itu bisa di samarkan.
''Kamu sudah terlihat sangat cantik, Sayang,'' puji Handoko dengan senyuman tipis di bibirnya. Handoko mengambil kedua tangan Irma, lalu ia mengecupnya dengan penuh cinta.
Mendapati perlakuan lembut Handoko, Irma merasa sangat senang, dari dulu Handoko memang selalu memuji dirinya, Handoko selalu menuruti apa mau nya, sehingga beberapa bulan lalu perusahaan Handoko terancam bangkrut karena Irma dan Arumi yang suka berfoya-foya, mereka mengambil berapa pun uang perusahaan semau mereka untuk memenuhi gaya hidup mereka yang glamor dan boros. Irma dan Arumi suka sekali membeli barang-barang branded dengan harga beli yang fantastis, untuk makan dan minum pun mereka selalu mengunjungi restoran ternama yang harga satu porsi makanan dan minuman sebanding dengan harga sekarung beras lima puluh kilo gram yang tidak akan habis di makan selama sebulan atau dua bulan lamanya. Wajar saja Handoko bangkrut karena ulah mereka. Dan karena keborosan mereka, Amira lah yang harus menanggung akibatnya, Amira lah dipertaruhkan untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan, padahal selama ini Amira hidup dengan apa adanya dan begitu sederhana. Amira dijodohkan dengan pengusaha muda yang sukses lagi kaya raya. Beruntung nya nasib baik menghampiri Amira, karena perjodohan itu membawa dampak positif untuk Amira, karena pria yang di jodohkan dengan dirinya mencintai nya, dan begitu pun dengan dia, dirinya juga sudah mencintai suaminya. Perjodohan yang dianggap Amira membawa keberkahan dan keberuntungan untuk nya, karena dirinya di pertemukan dengan cinta sejati.
Handoko dan Irma berjalan berdampingan keluar dari dalam kamar, begitu mereka melewati ruang keluarga, mereka melihat Arumi telah duduk di sofa ruang keluarga.
''Anak Papa cantik sekali,'' puji Handoko begitu ia melihat Arumi.
''Iya, iyalah cantik, anak siapa dulu dong,'' sahut Arumi dengan senyuman mengembang.
''Kamu jadi pergi sama Angga, Sayang?'' tanya Irma.
''Jadi, Ma. Tapi kita ketemu nya nanti saja, waktu di pesta,'' jawab Arumi. Angga juga akan hadir di pesta yang di selenggarakan di hotel bintang lima tersebut, karena orang tua Angga juga merupakan seorang pengusaha.
Setelah itu mereka bertiga berjalan berdampingan menuju mobil yang telah terparkir di teras rumah. Mereka menaiki kendaraan roda empat tersebut dengan senyuman yang terus menghiasi wajah mereka.
***
Edward dan Amira telah tiba di tempat tujuan, begitu mereka keluar dari kendaraan roda empat yang membawa mereka, banyak pasang mata yang menatap mereka dengan penuh kekaguman dan pujian pujian. Tapi ada juga orang orang yang merasa penasaran dengan siapa Amira, siapa sosok wanita cantik yang mendampingi pria tampan seperti Edward. Para gadis-gadis jadi bertanya-tanya sendiri, mereka merasa harapan mereka seakan musnah begitu meraka tahu Edward sudah mempunyai pendamping, mereka menganggap kalau Amira adalah wanita yang begitu beruntung karena Amira bisa menaklukkan pria dingin seperti Edward.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments