Wanita yang mengaku-ngaku

Aku diam terpaku di tempat melihat wanita cantik nan seksi keluar dari dalam mobil. Dress bewarna maroon yang di pakai oleh wanita itu semakin memancarkan kesan kecantikan nya.

Jujur, ini kali pertama nya aku melihat wanita itu, kira-kira mau apa dia bertamu ke rumah ini? Apakah wanita yang mirip dengan model ternama itu merupakan teman Mas Edward? Pikir ku seraya bertanya-tanya di dalam hati.

Dia berjalan berlenggak-lenggok ke arah ku dengan sepatu hak tinggi yang di pakainya, lalu saat dirinya sudah berada tepat di depan aku, ia menyapa aku dengan matanya terus menatap penampilan aku. Aroma parfum nya yang wangi menguar menusuk indra penciuman ku, aku bisa menebak kalau dia bukanlah wanita sembarangan.

''Em, kamu Pelayan baru di sini, ya?'' tanya wanita yang ada di hadapan ku terdengar remeh. Mungkin karena aku yang masih memakai piyama tidur makanya dia menduga kalau aku adalah seorang pelayan.

''Eh, iya,'' jawab ku berbohong, aku salah tingkah karena kebohongan yang telah aku ciptakan sendiri. Entahlah, tiba-tiba saja mulut ku berucap mengiyakan apa yang dikatakan oleh lawan bicara ku.

''Minggir! Sana selesaikan pekerjaan mu,'' dia mendorong dada ku, lalu dirinya berjalan begitu saja melewati ku memasuki rumah.

''Eh, anda mau ke mana, Nona? Tuan Edward sudah pergi ke kantor,'' aku mengejar langkah kaki nya dari belakang.

''Oh ya? Apakah Tuan anda yang tampan itu sudah lama berangkat ke kantor?'' tanya nya, saat sudah berada di ruang tamu, dirinya berhenti melangkah lalu ia membalikkan tubuhnya menghadap aku.

''Em, tidak, tidak terlalu lama,'' jawab ku lagi.

''Nona mau ke mana?'' sambung ku, karena wanita yang tidak aku tahu siapa namanya itu sudah kembali berjalan, ia berjalan menaiki satu persatu anak tangga menuju lantai atas.

''Hei, diamlah dan cepat lah berlalu dari dekat aku pelayan sialan! Aku ingin masuk ke kamar kekasih ku sebentar!'' ucap wanita itu dengan nada sinis. Mendengar apa yang di katakan olehnya membuat aku merasa kaget. Kekasih? Ah, aku tidak akan percaya begitu saja dengan pengakuan nya yang tak mendasar.

''Kekasih? Maksud Nona, Nona itu kekasih nya Tuan Edward?'' tanya ku, aku ingin mendengar jawaban nya lagi.

''Iya, aku adalah calon majikan kalian, orang yang akan menjadi ratu di rumah ini kelak,''

''Siapa nama, Nona?''

''Kurang ajar sekali kamu, apa kamu tidak mengenali aku?''

''Tidak,''

''Kalau begitu perkenalkan nama aku Rahayu, aku merupakan seorang model terkenal dan juga orang tua ku merupakan pengusaha sukses, sama sukses nya seperti Edward calon suami ku,'' ucapnya lagi dengan kedua tangan bersedekap di dada. Setelah itu dia naik ke lantai atas. Sementara aku masih diam di anak tangga. Aku bingung, aku harus percaya atau tidak dengan pengakuan wanita tadi, karena aku melihat saat dirinya berkata, ia berkata dengan percaya dirinya mengatakan kalau suamiku adalah calon suaminya. Apa-apaan ini? Rutuk ku di dalam hati. Aku tidak akan pernah memaafkan Mas Edward kalau dia berani selingkuh di belakang aku.

Dua orang pelayan yang cukup dekat dengan ku menghampiri aku lalu mereka mengatakan kalau wanita itu tidak mungkin kekasih suamiku. Karena kata mereka, sebelum aku tinggal di rumah Mas Edward, memang sering sekali wanita-wanita cantik bertamu ke rumah Mas Edward dengan mengaku-ngaku kalau mereka adalah kekasihnya Mas Edward, sedangkan Mas Edward sendiri selalu bersikap abai kepada mereka. Begitulah kata pelayan yang usinya lebih tua beberapa tahun dari aku.

''Udah, Non. Resiko punya suami ganteng mah emang gitu kali, Non enggak usah percaya sama apa yang di katakan oleh wanita itu, lebih baik Non tanyakan sendiri sama Tuan Edwar,''

''Iya, kamu benar sekali,'' balas ku.

Setelah itu dua orang pelayan berlalu dari hadapan aku, mereka kembali mengerjakan pekerjaan mereka yang belum selesai.

Sementara aku berjalan ke taman samping rumah, aku akan duduk-duduk di taman dan juga aku akan menghubungi Mas Edward untuk bertanya kepadanya tentang wanita yang masih berada di kamar atas.

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***