Terjungkal

Benar saja, sekitar pukul sepuluh pagi, dua orang pelayan menemui aku yang sedang duduk di pinggir kolam renang, dua orang pelayan yang di tangan mereka masing-masing penuh dengan paper bag, mereka tampak sedikit kepayahan membawa paper bag yang lumayan banyak.

''Non Amira, ini tadi ada orang suruhan Tuan Edward meminta kami memberikan paper bag ini kepada Non Amira,'' kata pelayan yang tubuh nya sedikit tambun seraya mengacungkan paper bag kepadaku.

''Baiklah, terimakasih. Kalian letakkan semua paper bag itu di kamar aku saja, ya. Soalnya aku masih mau ngadem di sini,'' balasku seraya tersenyum ramah.

''Baik, Non,'' mereka mengangguk serentak.

Dua orang pelayan itu lalu berlalu dari hadapan aku. Aku masih tetap duduk di pinggir kolam renang dengan kedua kaki menjuntai ke dalam air, merasakan sensasi dingin nya air kolam renang. Kolam renang yang bersih terawat serta luas. Aku merasa nyaman saja duduk di pinggir kolam renang. Beginilah kegiatan ku sehari-hari setelah menikah dan di boyong oleh Tuan Edward ke rumah nya yang megah. Aku akui rumah yang aku tempati sekarang memanglah sangat nyaman dengan fasilitas lengkap di dalam nya. Tapi tetap saja aku merindukan suasana di luar rumah. Aku masih ingin tetap melanjutkan kuliah, tapi Tuan Edward tak mengizinkan, jujur aku begitu rindu dengan suasana kampus, dengan teman-teman ku, serta dengan . . . Dia, pria paling tampan dan paling aktif di kampus yang aku tahu dia diam-diam menyimpan perasaan suka terhadap aku.

Sebenarnya aku juga menyukai dia, tapi sayang, kini aku harus terima kenyataan kalau aku adalah istri dari seorang Edward, pria yang telah berhasil merenggut kesucian ku. Aku harus mengubur perasaan suka ku terhadap pria manapun, karena aku sudah punya suami, dan aku harus belajar mencintai suamiku.

Saat aku sedang mengkhayal, tiba-tiba ponsel ku yang ada di atas meja di dekat kolam renang berdering nyaring. Aku berdiri, lalu mengangkat panggilan itu dengan cepat.

''Iya, Tuan,''

''Amira, apa sudah sampai pakaian mu di rumah?''

''Sudah Tuan,''

''Apa kamu sudah mencobanya?''

''Belum Tuan,''

''Kenapa belum?''

''Em, aku sekarang lagi berada di kolam renang, nanti saja aku coba,''

''Baiklah, kalau begitu aku tutup dulu soalnya sebentar lagi meeting akan segera di mulai,''

''Iya Tuan. Semoga sukses selalu Tu ...,''

Tut!

Saat aku belum selesai berbicara, Tuan Edward malah memutuskan panggilan secara sepihak, hal itu berhasil membuat aku merasa kesal.

Aku lalu memutuskan meninggalkan kolam renang, aku berjalan ke kamar ku untuk melihat dan mencoba pakaian yang dibelikan oleh suamiku yang aneh itu, suami yang masih sulit aku tebak kepribadian nya.

***

Malam harinya, aku berdiri di depan cermin meja rias yang berukuran setengah badan ku. Aku memoles wajah ku dengan bedak bayi, lalu aku memoles bibir ku dengan lipstik yang warnanya tidak terlalu mencolok. Aku memakai gaun tanpa lengan dengan panjang di bawah lutut, gaun bewarna hitam yang di belikan oleh Tuan Edward.

''Hei, lama amat sih!'' bukan suara ketukan yang aku dengar, tapi suara gedoran berulang. Ternyata Tuan Edward sudah berada di depan pintu kamar ku.

Tanpa menunda-nunda lagi, aku langsung berjalan menuju pintu, lalu membukanya cepat.

Brak!

Begitu pintu terbuka, Tuan Edward jatuh terjungkal kelantai, ternyata tadi Tuan Edward bersandar di daun pintu. Aku merasa bersalah. Duh, aku takut banget Tuan Edward melampiaskan kemarahannya dengan menghajar aku habis-habisan seperti kemarin.

Dengan cepat Tuan Edward berdiri seraya merapikan penampilan nya yang sedikit berantakan, aku memandangnya nyengir dan menggaruk kepala ku yang tidak gatal.

''Maaf, Tuan. A-aku tidak tahu kalau Tuan berdiri di daun pintu,'' ucapku lembut dan hati-hati.

''Arrgh! Kau membuat aku kesal saja!'' bentaknya mengepal tangan. Wajahnya yang tampan terlihat merah, aku memejamkan mata, bersiap jikalau Tuan Edward mendaratkan tangannya kepada anggota tubuh ku.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!