"Kau," pekik Jovanka tertahan.
"Bagaimana rasanya Jovanka Janzsen?" tanya wanita itu dengan seringai di wajahnya.
"Jadi kau yang melakukan semua ini?" tanya Jovanka dengan tatapan tak percaya,meski sedikit konyol dan suka bertingkah aneh, namun Jovanka bukanlah tipe manusia yang mudah percaya dengan orang lain tanpa bukti.
"Ya. kejadian lampu gantung itu juga aku yang melakukannya," papar wanita itu dengan bangganya.
"Tapi kenapa? Apa salahku padamu?"
"Apa salahmu? Cih, jangan pura-pura bodoh. Kau pikir aku tidak tau siapa yang menyebarkan vidio Jennifer dan Jimmy Janzsen. Kau pikir aku tidak tau jika insiden bunuh diri Jennifer di dalangi oleh keluargamu!" terang wanita itu dengan mata memerah, terlihat jelas gurat amarah di wajahnya.
"Ya, aku memang yang menyebarkan vidio itu. Aku melakukannya demi melindungi keluargaku Win," ya, wanita itu adalah Windy, mantan manager sekaligus sahabat Jennifer Scott. Semenjak vidio tak senonoh Jennifer dan Jimmy tersebar, Windy bersusah payah mencarikan job untuk Jovanka. Namun masalah semakin runyam saat Jennifer tiba-tiba menghilang. Namun sehari sebelum insiden bunuh diri, Wimdy mendapat pesan dari Jennifer. Wanita itu menceritakan semua kejadian yang di alaminya selama dua tahun terakhir. Sebagai seorang sahabat tentu saja Windy tak terima dan bertekad membalas dendam sesuai dengan keinginan terakhir Jennifer.
"Alasan! Sejak awal kau memang membenci Jennifer kan? Kau merasa dia saingan terberatmu!"
"Ya aku sangat membencinya karena dia sangat tidak bersyukur. Dia memiliki Josh yang sangat mencintainya namun dengan sadar Jennifer selingkuh dengan pria lain, dan yang paling membuatku marah adalah ketika aku tau jika Jennifer berselingkuh dengan dadyku!" jawab Jovanka berapi-api, jika mengingat kejadian beberapa tahun silam ingin rasanya dia membunuh Jennifer secara langsung,keluarganya hancur gara-gara rubah betina itu.
Windy seketika bungkam karena apa yang di katakan Jovanka adalah sebuah kebenaran dan saat itu Windy juga tidak setuju saat Jennifer bermain gila di belakang Josh.
"Lepaskan aku Win, aku janji tidak akan melaporkanmu ke polisi, tapi tolong lepaskan aku!" ucap Jovanka mencoba untuk bernegosiasi.
"Lalu bagaimana dengan Kenya? Meski Jennifer bersalah apakah dia harus di buang ke Kenya dan di jadikan pelaaaaccuur di sana? Apakah karir dan hidupnya yang sudah hancur tidak membuat kalian semua puas?" tanya Windy dengan mata berkaca-kaca. Hatinya begitu hancur saat Jennifer menceritakan kisahnya selama di Kenya, sebuah negera di Afrika bagian timur.
"Kenya?" ulang Jovanka tak mengerti. "Aku benar-benar tidak tau soal itu Win!"
Windy menelan ludahnya dengan kasar, dia tak percaya jika Jovanka tidak terlibat dalam hal tersebut. "Bohong, kau pasti yang menyuruh Kapten Josh untuk membuang Jennifer ke Kenya kan? Kau juga pasti tau jika keluargamu lah yang memaksa Jennifer bunuh diri!"
Jovanka benar-benar terkejut, dia sungguh tak percaya jika Josh memiliki sifat keji seperti itu. Namun Jovanka yakin, Josh tidak melakukannya tanpa alasan pasti. "Dia pantas mati Win, apa kau lupa jika dia hampir membunuh kakak dan kakak iparku serta keponakanku yang masih ada di dalam perut? Wanita jahat sepertinya memang pantas mendapat hukuman itu!" Jawab Jovanka sambil menahan amarah, dia masih sangat ingat bagaimana Freesia dan Josh menderita akibat ulah Jennifer.
"Kalau begitu apakah kau juga pantas mati Jov?" ucap Windy mengancam.
"Bunuh saja aku jika itu membuatmu puas. Tapi setelah itu apa kau pikir keluargaku akan melepaskanmu? Kau sangat bodoh Win, apa kau sudah lupa bagaimana Jennifer memperlakukanmu selama dia hidup. Kau menganggapnya sahabat, tapi dia hanya menganggapmu sebagai kacung! Dan demi wanita egois yang tak pernah menghargaimu kau rela menghancurkan hidupmu sendiri!"
"Diam!" teriak Windy kesal. Windy lalu melangkahkan kakinya mendekati Jovanka, wanita itu mencengkeram wajah Jovanka dan menatapnya penuh kebencian. "Tidak perduli dia memperlakukan ku seperti apa, karena dia aku bisa menghindupi keluargaku dan gara-gara keluargamu aku harus mencari pekerjaan baru. Rasanya tidak adil saat melihat kau masih menikmati ketenaranmu dan kekayaanmu. Bagaimana jika wajah ini tak cantik lagi?"
"Apa maksudmu Win?" tanya Jovanka dengan tubuh bergetar, tatapan mengancam Windy benar-benar membuatnya takut.
"Aku hanya ingin melihat bagaimana reaksi keluargamu saat dia melihat putri kebanggaan mereka menjadi buruk rupa!" Windy berjalan mundur, dia lalu meraih sebuah botol dan membawanya ke hadapan Jovanka. "Ucapkan selamat tinggal pada wajah cantikmu Jov," Windy menyeringai seraya membuka botol tersebut.
Jennifer begitu panik, dia berusaha melepaskan diri namun dia tak berdaya. Dia hanya bisa pasrah dan berharap seseorang akan datang menyelamatkannya.
"Selamat menikamati penderitaanmu Jov!"
"Luke tolong aku!" teriak Jovanka saat Windy bersiap menyiramkan air keras ke wajahnya.
Byuurr....
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Makin Seru Kk
Luke pasti datang menyelamati Jov
Ry Benci PakPol mampir
2023-02-24
0
Farida Wahyuni
balas dendam salah sasaran nih windy. ga ada hubungan apa2, eh dia balaskan dendam orang yg jelas2 jahat
2023-02-24
0
Uesman Uesiel
waooow sadis..🥺🥺🥺
2023-02-24
0