Pemotretan akan di lakukan jam sembilan pagi, namun sudah jam delapan lewat tiga puluh Jovanka belum juga bangun padahal Luke sudah menunggunya di depan pintu kamar. Berulang kali Luke memeriksa jam tangannya, namun belum ada tanda-tanda kehidupan dari dalam kamar majikannya. Berkali-kali Desy menghubungi Luke karena Jovanka tak mengangkat telefonnya, Luke dengan terpaksa menggedor pintu kamar sang model.
"Nona, sudah pukul delapan lebih. Anda harus ke tempat pemotretan sekarang!" ucap Luke seraya menggedor pintu karena ketukannya tidak mempan membangunkan Jovanka.
"Dobrak saja pintunya anak muda!" ucap Lynda yang tiba-tiba muncul di belakang Luke, pria itu berbalik dan menundukan kepalanya menyapa Lynda. "Dobrak saja, tukang tidur sepertinya tidak akan bangun jika kau hanya mengetuk pintunya!" imbuhnya sambil tersenyum.
"Tapi nyonya," Luke enggan melakukannya, tugasnya adalah sebagai pengawal kenapa sekarang dia juga harus membangunkan majikannya.
"Kau akan di marahi Desy jika kalian telat!" Lynda sudah sangat hafal peringai cucu perempuannya itu, bukan hanya sekali dua kali Jovanka berganti asisten, kebanyakan dari mereka kabur setelah dua hari bekerja bersama Jovanka, dan saat Jovanka membawa Luke sebagai pengawalnya Lynda cukup terkejut karena dia pikir Luke akan menjadi asisten Jovanka berikutnya. "Cepat!" tidak Lynda dan Luke hanya mengangguk.
Luke berancang-ancang untuk mendorong pintu dengan lengannya, saat dia mengayunkan tubuhnya ke arah pintu di saat itu juga pintu terbuka, alih-alih mendobrak pintu, Luke justru menabrak tubuh Jovanka sehingga keduanya terpental masuk ke dalam kamar. Tubuh Jovanka yang begitu kecil tidak mampu menahan bobot Luke yang mendorong tubuhnya, keduanya lalu mendarat di lantai yang dingin dengan posisi Jovanka berada di bawah tubuh Luke, untung saja Luke memiliki refleksi yang bagus tangannya segera melindungi kepala bagian belakang Jovanka sehingga kepala wanita itu tak cedera.
Untuk seperkian detik keduanya saling diam dan menatap satu sama lain, saat netra keduanya saling beradu, tiba-tiba jantung Jovanka memompa dengan kecepatan tinggi, mungkin saja Luke mendengar suara detak jantungnya. Jovanka begitu terpana, di lihat dari jarak yang sangat dekat wajah Luke terlihat semakin tampan, mata hitam legam itu seolah menenggelamkan Jovanka.
"Anda baik-baik saja?" tanya Luke setelah beberapa detik mereka saling diam, Luke lalu membantu Jovanka berdiri.
"Aku baik-baik saja. Ayo kita berangkat!" jawab Jovanka sambil menutupi kegugupannya.
"Baik!"
"Granny, aku pergi dulu!" Jovanka mengecup pipi kiri dan kanan neneknya, wanita itu lalu berlari menuruni tangga.
Luke kembali menundukan kepalanya kepada Lynda, pria itu lalu mengejar majikannya yang sudah berada di dalam mobil. Luke lalu masuk ke dalam mobil karena selain pengawal dia juga seorang supir.
Selama perjalanan ke tempat pemotretan Luke sedikit terganggu karena Jovanka dengan santainya mengganti baju di dalam mobil. Namun Luke pura-pura tak menyadarinya karena dia sangat membutuhkan pekerjaan.
Lima belas menit kemudian mereka tiba di sebuah taman, Luke turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk majikannya.Jovanka tersenyum dengan sangat anggun. "Tunggu di sini ya Luke, aku akan bekerja!" ucapnya dengan centil, dengan jalan khas sok kemodel-modelannya Jovanka melangkahkan kakinya meninggalkan Luke.
"Nona," panggil Luke setengah ragu.
Jovanka menghentikan langkah kakinya dan berbalik, wanita itu begitu girang saat Luke memanggilnya. "Apa dia mau memberikan semangat untukku? Atau di mau menciumku. Oh astaga, jangan sekarang, aku belum gosok gigi," batin Jovanka seraya menyelipkan rambut ke belakang telinganya. "Ada apa Luke?" tanya Jovanka dengan suara mendayu, kaki kirinya menggosok kaki kanannya karena gugup.
"itu," Luke menunjuk bibir Jovanka membuat wanit itu semakin tersipu malu.
Jovanka melangkahkan kakinya lebih dekat. "Apa Luke?" tanyanya sambil menggigit bibir bawahnya.
"Ada bekas air liur di bibir anda!"
Ngak...ngak...ngak...
Jovanka segera berputar, dia lalu mengelap bekas air liur di bibirnya sambil merutuki kebodohannya sendiri. Bisa-bisanya dia selalu bersikap konyol di depan Luke. Sangat memalukan.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
R yuyun Saribanon
model ko jorok... aneh
2023-05-25
0
Lee
Ampun Jovanka jgn biarkan Luke menjatuhkan kepercayaan dirimu yg tinggi..😆😆
2023-02-26
0
auliasiamatir
ya Allah, si model ini jorok dan konyol..
2023-02-18
0