"Ah, kau bekerja di rumah jagal. Sapi, kambing atau ayam yang kau potong Luke?"
"Manusia!" jawab Luke dengan wajah datar.
"Anjiiiiiiinggg!!! Reflek Jovanka menutup mulutnya, dia harus menjaga image, mana mungkin model cantik dan anggunly seperti dirinya berbicara kasar. "Kau serius Luke?" tanya Jovanka penasaran, wanita itu menatap wajah Luke dengan serius.
"Saya hanya bercanda," jawab Luke yang lagi-lagi dengan wajah seriusnya.
"Ck, mana ada orang bercanda dengan wajah serius seperti itu Luke. Aku bahkan hampir percaya!"
Tak ada tanggapan lagi dari Luke karena pria itu fokus mengemudi, apalagi sejak tadi ada sebuah mobil yang terus saja mengikuti mereka. Luke menambah kecepatan membuat Jovanka ketakutan, meski dia sering ugal-ugalan di jalan raya tapi tetap saja dia merasa takut.
"Luke aku masih perawan, aku tidak mau mati!" teriak Jovanka sambil menutup matanya.
"Ada mobil yang mengikuti kita. Pegangan yang erat!" Luke kembali menginjak pedal gasnya, mobil mereka melaju dengan kecepatan tinggi. Jantung Jovanka hampir melompat keluar saat Luke menyalip kendaraan di depan mereka, pria itu begitu lihai mengendarai mobil. Jovanka pasrah saat mobil mereka bermanuver dan tiba-tiba berbalik lawan arah sehingga mobil yang mengikuti mereka terkecoh, setelah merasa aman, Luke menghentikan mobilnya di komplek pertokoan.
"Kau gila Luke," Jovanka memarahi Luke dengan tubuh yang bergetar, Luke yang menyadari itu segera membuka botol air mineral dan memberikannya kepada Jovanka.
"Maaf nona, sebaiknya anda minum dulu!"
Jovanka meraih botol itu dengan kesal. "Aku hampir saja mati. Astaga, aku tidak mau mau sementara aku belum menikah! Setidaknya aku tidak mau mati dalam kondisi masih perawan!"
"Perawan? Ck, yang benar saja?" gumam Luke tak percaya, sekilas pria itu menarik sudut bibirnya, mecetak sebuah senyum mengejek.
"Kau tak percaya? Apa kau ingin bukti?" tantang Jovanka dengan kesal, bisa-bisanya Luke meragukan kesuciannya.
"Tidak terima kasih, anda bukan tipe saya!"
"What? Aku bukan tipemu? Oh my god, kau pasti tidak normal, semua pria memujaku Luke. Mereka bilang aku dewi mereka. Aku tinggi, tubuhku sexiiii, payudaaraku padat berisi dan bokongku sangat sintal," ujar Jovanka dengan frontal, wanita itu bahkan tak malu saat memegang kedua payudara dan bokongnya sendiri.
"Anggap saja saya tidak normal!" tegas Luke, sekilas dia melirik saat Jovanka memegang kedua ***********, pria itu berusaha bersikap tenang meski sebenarnya sedikit nyut-nyutan di kapala bawahnya.
"Dasar aneh. Ayo cepat pulang, aku lelah!" ketus Jovanka karena dia kembali gagal merayu Luke dengan tubuhnya, dia mulai ragu dengan Luke, jangan-jangan pria itu memang tidak menyukai wanita.
***
Jovanka tidak memiliki kegiatan di luar sehingga seharian ini dia hanya malas-malasan di kamarnya, sesekali dia memanggil Luke dan memintanya membelikan cemilan favoritnya. Jovanka begitu girang saat Luke datang dan membawa pesanannya. Bahkan dengan rakusnya Jovanka melahap beberapa potong oncom goreng favoritnya.
"Luke rahasiakan ini dari Desy, oke!" pinta Jovanka dengan mulut penuh dengan makanan.
"Hm," gumam Luke sambil mengangguk. "Kalau begitu saya permisi!" Luke undur diri dan segera keluar dari kamar Jovanka. Untuk pertama kalinya Luke tersenyum setelah melihat Jovanka lahap memakan oncom goreng. "Apa dia benar-benar bule?" batin Luke heran. Saat Luke akan kembali ke kamarnya, tidak sengaja dia berpapasan dengan seorang pria yang tak asing baginya. Keduanya berhenti dan saling menatap untuk waktu yang cukup lama.
"Luke."
"Andrew."
Pekik kedua pria tersebut dengan wajah terkejut, Andrew lalu menarik paksa Luke menuju halaman belakang mansion Janzsen.
"Apa yang kau lakukan di sini Luke?" selidik Andrew cemas, dia tidak ingin keluarga Janzsen berhubungan dengan Luke.
"Aku bekerja di sini. Kau sendiri sedang apa di sini?" kini giliran Luke yang bertanya pada Andrew.
"Bukan urusanmu Luke. Segera pergi dari sini dan jangan ganggu keluarga ini!" usir Andrew secara terang-terangan, dia yakin jika Jovanka yang membawa Luke tanpa tau identitas pria itu yang sesungguhnya.
Luke menyeringai dan menatap Andrew tajam, dia sama sekali tak gentar dengan ucapan Andrew. "Aku tidak akan pergi!" tolak Luke, pria itu lalu meninggalkan Andrew dan kembali ke kamar mereka. Tanpa mereka sadari seseorang memperhatikan mereka dari jauh.
BERSAMBUNG...
Babang Luke..
Mbak model
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
auliasiamatir
aku penasaran tentang luke.
2023-03-04
0
Ristia Ningsih
ga sabar bab selanjutnya...makin seru
2023-02-12
0
Bunda
Visual babang luke 😍😍😍
Pantes aj Jo jungkir balik 😂😂😂
Nanti kali dipecat, kamu bisa ketempatku luke...😆😆😆
2023-02-12
0