Peringatan dari Andrew

Setelah selesai dengan urusannya, secara diam-diam Andrew menemui Jovanka di kamarnya. Jovanka cukup terkejut saat melihat Andrew berdiri di depan kamarnya, melihat wajah Andrew yang begitu serius Jovanka mengizinkan Andrew masuk ke dalam kamarnya.

"Ada perlu Asisten Andrew datang ke kamar saya?" tanya Jovanka penasaran, namun melihat Andrew dan Luke sempat bertemu, Jovanka yakin Andrew akan membahas soal Luke.

"Kenapa pria itu ada di sini, Luke?" Andrew bertanya dengan wajah serius.

"Dia bodyguard saya!"

"Nona muda, bukankah sudah saya sudah memperingati anda untuk tidak berhubungan dengan pria itu!" Andrew menekan setiap kata-katanya, pria itu terlihat begitu tegang setiap kali mengucap nama Luke.

"Memangnya ada apa dengan Luke sampai Asisten Andrew anti pati padanya?"

"Dia pria yang berbahaya. Hanya itu saja yang bisa saya katakan. Tolong segera pecat dia, saya akan mencari bodyguard baru untuk anda!"

"Berbahaya, berbahaya dan berbahaya. Anda selalu mengatakan hal itu, tapi hal bahaya apa yang sudah Luke lakukan? Apa dia seorang Mafia? ******* atau tukang jagal manusia?"

Andrew menghembuskan nafas berat, kenapa susah sekali bicara pada Jovanka. "Jauhi dia agar anda dan keluarga anda aman!" setelah mengatakan kalimat yang berisi ancaman, Andrew keluar dari kamar Jovanka tanpa permisi, Jovanka menatap kepergian Andrew dengan penuh tanya. Sejauh mana Andrew mengenal Luke, kenapa Andrew terlihat begitu tegang setiap mengatakan nama Luke. Pikiran Jovanka bercabang kemana-mana sampai dia tidak sadar Luke sudah berada di depannya.

"Nona, manager anda menelfon, malam ini ada pemotretan mendadak," ucap Luke tiba-tiba dan berhasil membuat Jovanka terperanjat.

"Aish, kau mengagetkanku Luke," gerutu Jovanka sambil mengusap dadanya. "Aku akan siap-siap, tunggu aku di luar!" Luke hanya mengangguk lalu pria itu pergi setelah Jovanka masuk ke dalam kamarnya.

Tempat pemotretan cukup jauh sehingga mereka berangkat lebih awal, Jovanka lebih banyak diam tak cerewet seperti biasanya, entah kenapa dia kepikiran dengan ucapan Andrew padahal sebelumnya dia biasa saja.

"Mm, Luke," panggil Jovanka ragu.

"Ya," jawab Luke singkat padat dan jelas.

"Apa kau mengenal Andrew?" tanya Jovanka kemudian, dari pada mati penasaran bukankah lebih baik dia bertanya langsung pada orangnya.

"Tidak," jawab Luke tak sepenuhnya bohong karena dia memang tak mengenal Andrew, hanya beberapa kali dia bertemu Andrew secara tidak sengaja.

"Oh ya, tadi aku lihat kalian bicara berdua. Aku pikir kalian saling kenal?"

Luke tak menjawab lagi karena baginya pertanyaan Jovank tidak penting, dia lebih memilih fokus pada jalanan di depannya dan sebuah mobil yang kembali memgikuti mereka. Luke sengaja tak memberi tahu Jovanka karena takut Jovanka khawatir. Mungkin nanti Luke akan menyelidikinya sendiri, siapa sebenarnya yang selalu mengikuti Jovanka.

Saat Jovanka sedang melakukan pemotretan, Luke pergi menghampiri sebuah mobil yang sejak beberapa hari yang lalu terus mengikuti mereka. Luke mengetuk kaca mobil dengan kasar, lalu seorang pria berpakaian serba hitam keluar dari mobil tersebut.

"Ada apa?" tanyanya tak ramah sama sekali.

"Siapa yang menyuruhmu?" cecar Luke dengan tatapan tajam.

"Aku tidak mengerti maksudmu!"

Dalam satu gerakan, lengan Luke berhasil mengunci leher pria itu. Mata elangnya menelisik wajah yang tertutup oleh topi hitam. "Sampaikan pada bosmu, kalau kalian berani mengganggu nona Jovanka, aku tidak akan melepaskan kalian!" ancam Luke, lengannya menekan kuat leher pria itu hingga dia hampir tak bisa bernafas. "Mengerti!" bentak Luke dengan suara garang.

Pria itu mengetuk lengan Luke sebanyak tiga kali sebagai tanda dia menyerah dan mengerti, Luke lalu melepaskan pria itu dan membiarkannya pergi kali ini.

"Kau sedang apa Luke?" tanya Jovanka yang tiba-tiba muncul di belakangnya, Luke berbalik dan kembali menunjukan wajah datarnya.

"Merokok," jawab Luke bohong. "Anda sudah selesai?" tanyanya kemudian.

Jovanka hanya mengangguk, jelas-jelas dia melihat Luke bersama seseorang tadi. Luke benar-benar sosok misterius dan sialnya Jovanka tidak takut dan semakin penasaran dengan bodyguardnya.

"Siapa kau sebenarnya Luke?"

BERSAMBUNG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***