Hari sudah hampir gelap, namun Jovanka masih sibuk dengan pekerjaannya. Luke bahkan sampai dua kali membeli kopi karena tidak bisa menahan kantuk saat menunggu majikannya bekerja. Setelah kopinya habis dan kantuknya berkurang, Luke masuk ke dalam sebuah ruangan dimana Jovanka sedang melakukan pemotretan untuk model baju pengantin.
Luke kembali di buat terpesona, Jovanka terlihat begitu cantik dalam balutan baju pengantin berwarna broken white, wanita itu nampak seperti pengantin sungguhan.
"Sepuluh menit lagi," ucap Jovanka meski hanya bibirnya yang bergerak saat melihat Luke berada di dalam ruangan. Luke hanya mengangguk dan kembali fokus memperhatikan Jovanka. Saat sedang serius menatap Jovanka, tiba-tiba ekor mata Luke menangkap seorang pria memakai baju serba hitam, pria itu juga memakai topi dan masker dengan warna yang senada. Seketika Luke teringat dengan pengemudi mobil yang mengikuti bereka beberapa hari yang lalu.
Luke berniat mengejar pria misterius itu, namun langkahnya terhenti saat dia mendengar gesekan dari atap ruangan tersebut. Luke mendungakkan kepalanya, pria itu terkejut melihat sling lampu gantung yang hampir putus dan di Jovanka berdiri tepat di bawah lampu gantung tersebut.
"Awas," teriak Luke sambil berlari menghampiri Jovanka, wanita itu mengeryitkan kedua alisnya karena bingung melihat Luke berlari ke arahnya. Jovanka membelalakan matanya saat Luke tiba-tiba memeluk mengungkungnya.
Brakkkk...
Hanya dalam hitungan detik, lampu gantung tersebut jatuh dan menimpa punggung Luke, pria itu mengerang sambil memeluk tubuh Jovanka. Sementara itu Jovanka belum tau pasti apa yang sedang terjadi karena wajahnya tertutup dada Luke.
Semua orang yang ada di ruangan itu panik dan segera menghampiri Luke, mereka khawatir melihat Luke dan Jovanka yang tidak bergerak sama sekali.
Mendengar suara ricuh, Luke segera melepaskan pelukannya. Pria itu memegangi kedua lengan Jovanka seraya menatap wajah wanita cantik itu dengan tatapan cemas. "Anda baik-baik saja?" tanya Luke kemudian.
Jovanka tak menjawabnya, wanita itu begitu terkejut melihat serpihan lampu yang berserakan di lantai dan yang membuat Jovanka lebih terkejut saat dia melihat bekas pecahan kaca menempel di punggung Luke. "Luke, punggungmu!" ujar Jovanka dengan suara bergetar, bagaimana mungkin Luke mengorbankan dirinya demi menolong Jovanka.
"Saya baik-baik saja!" jawab Luke. "Bagaimana dengan anda, apa ada yang luka?" Luke kembali bertanya karena Jovanka belum menjawab pertanyaannya.
"Aku baik-baik saja Luke!"
"Syukurlah," Luke bisa bernafas lega karena majikannya baik-baik saja, Luke lalu membantu Jovanka berdiri namun saat itu juga dia merasakan punggungnya begitu sakit. Jovanka menyadari hal tersebut, wanita itu begitu khawatir dan merasa bersalah.
"Ayo ke rumah sakit Luke," ajak Jovanka dengan mata berkaca-kaca, untuk yang petama kalinya Luke melihat wajah Jovanka begitu panik.
"Kalian baik-baik saja?" tanya salah seorang kru yang sedang melakukan pemotretan.
"Badyguardku terluka. Apa aku boleh ke rumah sakit," izin Jovanka.
"Tentu saja boleh. Cepat obati pengawalmu!"
"Terima kasih banyak. Ayo Luke kita pergi!"
Jovanka menarik tangan Luke tapi pria itu tak bergerak sama sekali. "Tolong selidiki kecelakaan ini, saya melihat orang yang mencurigakan sebelum lampu itu jatuh," pesan Luke pada kru tersebut.
"Jangan khawatir kami akan mrnyelidikinya!"
Setelah mengatakan hal itu Luke dan Jovanka segera keluar dan menuju mobil. Jovanka merebut kunci mobil karena kondisi Luke tidak memungkinkan untuk mengemudi.
"Aku yang nyetir," ujar Jovanka.
"Tidak nona, saya masih bisa menyetir!" tolak Luke sambil berusaha merebut kunci mobil dari tangan Jovanka.
"Tolong dengarkan aku sekali ini saja Luke!" pinta Jovanka dengan mata yang kembali berkaca-kaca, melihat wajah sedih Jovanka, Luke akhirnya mengalah.
"Tapi saya tidak mau ke rumah sakit!"
"Kenapa Luke, kau terluka?"
"Saya bisa mengobatinya di hotel!"
"Tapi Luke..."
"Tolong nona saya tidak mau ke rumah sakit!"
"Oke!"
Keduanya lalu kembali ke hotel, selama perjalanan ke hotel Jovanka masih merasa begitu cemas, lampu gantung sebesar itu pasti menyisakan luka di punggung Luke.
Setibanya di kamar hotel, Jovanka segera menghubungi service room dan meminta mereka mengantarkan kotak P3K ke kamar Luke, dan tak lama kemudian seorang petugas datang mengantar pesanan Jovanka.
"Luke cepat obati punggungmu," ucap Jovanka seraya memberikan kotak P3K tersebut.
Luke menerima kotak tersebut, dia lalu menatap Jovanka yang tak kunjung keluar dari kamarnya. "Anda mau tetap di sini?" tanya Luke atau lebih tepatnya dia mengusir Jovanka secara halus.
"Eh, itu. Apa, mm. Aku akan pergi setelah kau mengobati lukamu. Siapa tau kau butuh bantuanku Luke," Jovanka berkilah, dia hanya terlalu khawatir pada Luke.
"Anda tidak perlu khawatir, saya bisa mengatasinya sendiri!"
"Kau yakin? Aku sungguh merasa bersalah padamu Luke, seharusnya kau tidak perlu menolongku," wajah Jovanka kembali sendu, dia merasa begitu bersalah karena Luke harus terluka.
"Anda tidak perlu merasa bersalah karena sudah tugas saya untuk melindungi anda. Saya di bayar untuk ini!"
"Hm, ya kau benar, tapi tetap saja saya merasa bersalah!"
"Sudah malam nona, sebaiknya anda istirahat, besok anda ada pemotretan pagi!" Luke kembali mengusir Jovanka karena dia merasa punggungnya semakin terasa sakit.
"Baiklah Luke. Hubungi aku jika kau perlu sesuatu!"
Luke hanya mengangguk, pria itu menatap kepergian Jovanka yang terlihat ragu. setelah Jovanka pergi, bukannya mengobati lukanya Luke malah menghubungi seseorang.
"Cari tau siapa yang berniat buruk pada Jovanka!"
BERSAMBUNG...
Hay gays apa kabar kalian? Semoga kalian sehat selalu ya..
Othor mau minta maaf karena beberapa hari terakhir telat up dan bahkan kemarin gak up sama sekali. Di Bekasi lagi musim hujan gays, beberapa hari ini banjir dimana mana, othor selalu kejebak macet dan sampai rumah sudah larut malam akibatnya nggak bisa nulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Bunda
semangat thor....disini jg sama...hujan trus 😁
2023-02-20
0
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Makin Seru Kk
Apa Jov pny musuh?
Ry Benci Pakpol Mampir
2023-02-19
0
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Ternyata Bekasi ya kk
2023-02-19
0