Rahasia Agam

Gendis menatap kedua bola mata Agam, Ia pun tidak bisa membohongi perasaannya jika Gendis sebenarnya juga mencintai majikannya itu. Perlahan terukir senyum pada wajah manis Gendis, dan setelah itu Ia pun menganggukkan kepalanya dengan malu-malu.

Spontan Agam tersenyum bahagia saat Gendis menganggukkan kepalanya.

"Apa kamu benar-benar menerimaku, Gendis?" tanya Agam serius. Gendis pun semakin tersipu malu, sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, Gendis pun berkata, "Sudah tahu nanya, saya mohon Tuan jangan tanyakan itu lagi," jawaban manja Gendis memaksa Agam untuk memeluknya.

'Greepp'

Spontan Gendis menjauh dari posisi semula karena Agam hendak memeluknya.

"Loh kok malah kesitu sih?" seru Agam saat melihat Gendis duduk sedikit mundur.

"Saya malu, Tuan!" jawabnya singkat dengan kedua tangannya masih menutupi wajahnya yang manis. Agam tidak mau menyerah, ia pun tetap berusaha untuk mendekati gadis itu dan membuka tangan yang menutupi wajah manis sang pembantu.

"Jangan tutupi wajahmu, Gendis! Terima kasih atas semuanya, terima kasih kamu telah menerima lamaranku, aku pasti akan membahagiakanmu Gendis, pasti. Apapun yang kumiliki semuanya akan kuberikan untukmu, karena kehadiranmu sangat membuat hatiku luluh," seru Agam dengan begitu dekat, Ia pun semakin mendekati Gendis, hingga akhirnya mereka terlihat begitu dekat, Gendis memejamkan matanya saat tangan Agam mengusap wajahnya dengan lembut.

Hingga tak terasa ciuman lembut mendarat kembali pada bibir Gendis, kali ini Gendis merremas ujung bajunya karena apapun yang Agam lakukan saat ini membuat Gendis merasakan sesuatu yang berdegup dengan kencang. Sentuhan itu benar-benar memaksa Gendis untuk membalasnya.

Ditemani suara-suara ayam bersahutan dan kokokan ayam jantan, belum lagi suara ayam yang baru saja bertelur, mengiringi suasana membahagiakan bagi Agam dan Gendis, hingga akhirnya, tiba-tiba datang dua ekor ayam jantan dan betina yang sedang berkejaran, ayam-ayam tersebut berlari menuju ke arah Gendis dan Agam yang sedang berciuman, alhasil keduanya sangat terkejut saat tiba-tiba saja seekor ayam betina menabrak kaki Gendis karena panik dikejar oleh ayam jantan yang ingin menggagahinya.

Tentu saja keduanya terkesiap dan melepaskan ciuman masing-masing, Agam dan Gendis sangat kaget, keduanya pun saling tertawa saat melihat ternyata ayam-ayam itu sudah mengganggu mereka, hingga akhirnya keduanya dikejutkan dengan ayam jantan yang berhasil membuahi ayam betina, tentu perkawinan antara kedua ayam itu membuat Gendis malu. Tapi tidak untuk Agam, pria itu justru senang melihat ayam-ayam itu bermesraan.

"Gendis, kamu lihat itu!" seru Agam dengan menunjuk ke arah ayam yang sedang kawin itu. Tentu saja Gendis malu ketika melihatnya.

"Apa sih, Tuan! Itukan cuma ayam, gitu aja kok heran!" balas Gendis yang mencoba cuek.

"Heran, ya! Ayam kalau kawin sebentar doang, apa enaknya?" tanya Agam sambil mengerutkan keningnya.

"Ya suka-suka ayamnya dong, Tuan! Entar kalau lama-lama, Tuan jadi kepingin eh ...!" seketika Gendis menutup mulutnya saat ia keceplosan berkata seperti itu. Dan Agam pun tampak tersenyum melihat ekspresi wajah Gendis.

"Emang iya, aku jadi kepingin kawin, tapi kawinnya sama kamu ...."

Perkataan Agam sukses membuat Gendis semakin tersipu-sipu, keduanya pun tampak saling tersenyum, dan memberi makan ayam-ayam itu bersama dengan Gendis yang menyandarkan kepalanya pada pundak Agam. Dan hari itu juga, Agam resmi melamar Gendis pada keluarganya dan menjadikan Gendis sebagai istrinya dalam waktu dekat.

*

*

*

Sementara di sisi lain, Delila yang dikecewakan oleh Agam, secara tidak sengaja ia mendapatkan informasi dari seseorang jika Agam sengaja membuat cerita jika hutang-hutang ayah Gendis belum lunas, padahal sebenarnya almarhum ayah sudah merelakan hutang-hutang pak Sulaiman dan tidak mempersoalkan nya lagi. Tapi, demi untuk mendekati Gendis, Agam sengaja membuat seolah-olah pak Sulaiman masih mempunyai hutang besar kepada orang tua Agam, dan situasi itu dimanfaatkan Agam untuk bisa mendekati Gendis secara personal.

Ada setitik harapan bagi Delila, ia akan membuat rencana Agam berantakan, dan Delila bersumpah akan membuat hubungan Agam dan Gendis berubah menjadi kekecewaan.

Setelah Agam melamar Gendis langsung pada orang tuanya. Nyatanya hal itu membuat Gendis sangat bahagia, karena ia yakin sekali jika Agam akan mencintainya sepenuh hati. Hingga suatu ketika datang seorang wanita cantik ke rumah Gendis. Pak Sulaiman dan istrinya terkejut siapa wanita yang sedang mencari putrinya itu.

"Saya Delila, dan saya ingin bertemu dengan anak Bapak," seru Delila kepada pak Sulaiman.

Tak lama berselang, Gendis keluar dari kamar dan menemui Delila, untuk sejenak Gendis berkata jika tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, karena sudah jelas jika Agam lebih memilih dirinya. Dan Gendis pun meminta maaf jika Agam memilih dirinya bukan Delila. Namun, Delila datang justru memberi tahukan sesuatu yang pastinya membuat Gendis tidak akan terima.

"Aku tidak perduli apakah Agam akan menikahimu atau tidak, aku datang ke sini hanya untuk memberi tahukan sesuatu kepadamu, tentang hal yang pastinya tidak akan pernah bisa kamu percaya, Gendis!" seru Delila dengan yakin jika hal yang akan disampaikannya akan membuat Gendis bimbang dengan keputusannya menerima cinta Agam.

"Apa maksud, Nona Delila?" tanya Gendis penasaran. Delila tersenyum smirk, dan Ia pun mulai membuka sebuah rahasia besar yang disembunyikannya selama ini.

"Gendis, kamu itu gadis yang sangat lugu, kamu tidak mengerti apa-apa, sementara Agam, dia itu pria yang sudah sangat berpengalaman, dia seorang duda. Dia bisa saja mendapatkan banyak gadis jika dia mau, iya ... tentu saja dia akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk mendapatkan kamu!" ungkap Delila yang semakin membuat Gendis penasaran.

"Maksud Nona Delila apa?" Gendis pun mulai takut jika apa yang disampaikan oleh Delila itu akan membuatnya kecewa.

"Dengarkan aku, Gendis! Agam itu pria yang jahat, sampai kapanpun ia tetaplah pria yang kejam, dan asal kamu tahu, sebenarnya ayahmu sudah tidak memiliki hutang kepada keluarganya, hutang-hutang ayahmu sudah dianggap lunas oleh almarhum ayah Agam. Tapi, demi mendapatkanmu, Agam pun membuat hutang itu sebagai senjata agar kamu bisa dekat dengannya, dan sekarang kamu bisa lihat sendiri, bukan! Kamu sudah berhasil dibohongi nya, dia sudah berhasil menipumu mentah-mentah. Ck ck ck kasihan sekali kamu Gendis!!" pengakuan Delila seketika membuat Gendis lemas dan tidak percaya.

"Tidak mungkin, bagaimana bisa Tuan setega itu kepada kami, kenapa??" ungkap Gendis yang penuh kemarahan dan kekecewaan.

...BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝘎𝘦𝘯𝘥𝘪𝘴 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘯𝘨𝘴𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘈𝘨𝘢𝘮 𝘫𝘯𝘨𝘯 𝘭𝘯𝘨𝘴𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘋𝘦𝘭𝘪𝘭𝘢

2023-04-23

0

Sakura

Sakura

tuan agam udah kepengen banget

2023-03-17

0

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

jgn percaya sm omongan org yg lom km kenal ndis,apapun itu blum tentu bnr.klopun bnr pasti ada sesuatu

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!