Mobil Agam berhenti dan sang sopir terlihat membuka jendela mobil sembari berkata kepada kedua remaja yang berkendara dengan ugal-ugalan itu.
"Hei! Kalau di jalan jangan ugal-ugalan, dong! Masih untung nggak nabrak tadi, huuhh dasar remaja labil!" umpat sang sopir yang sedikit saja tidak menghindar, maka mobil mewah itu akan menabrak kedua remaja itu.
"Bukankah itu pacarnya Gendis? Astaga, masih bocah udah pinter selingkuh, keputusan ku benar, sebaiknya Gendis tidak usah berhubungan dengan anak itu," Agam membatin tatkala dirinya melihat wajah Arif secara nyata, dan tidak bisa dielakkan lagi jika itu adalah pacar Gendis yang pernah tempo hari ditabrak olehnya.
Sementara itu, Arif dan gadis itu tampak sedang sibuk berdiri dan membersihkan baju mereka. Arif melihat mobil yang berhenti di depannya dan ia baru ngeh jika itu adalah mobil majikan Gendis, dengan cepat Arif segera mengambil sepedanya lagi dan berharap bisa segera pergi dari tempat itu, karena Arif takut jika Agam mengatakannya kepada sang pacar.
Saking paniknya, Arif lupa jika dirinya sedang bersama seorang gadis yang merupakan teman sekelasnya, Arif pun segera menghidupkan mesin motornya dan sekertaris langsung pergi meninggalkan tempat itu, hingga tanpa disadari sang gadis berlari sembari memanggil-manggil nama Arif.
"Arif! Tunggu woi, kok pergi aja sih, Arif tunggu!!"
Sementara itu sang sopir melihat kedua remaja itu sambil tertawa, ia pun kembali menutup jendela mobilnya dan segera kembali melajukan mobilnya. Agam tampak tersenyum smirk melihat kejadian itu.
"Ya ampun anak jaman sekarang, pacaran sambil ugal-ugalan, maaf Tuan atas kejadian ini, maklum kedua remaja itu sepertinya sedang kasmaran," seru sang sopir.
*
*
*
Setelah kejadian hari ini, Gendis semakin kesal kepada Agam, dalam pikirannya Agam bukan hanya sosok majikan yang kejam dan selalu membuat kesal, tapi juga termasuk perusak hubungannya dengan sang pacar.
"Uuhhh ... kenapa sih aku harus kenal dengan orang macam Tuan Agam! Ya ampun bikin pusing saja," umpatnya sembari beranjak tidur.
Keesokan harinya, seperti biasa Gendis mulai sibuk dengan pekerjaannya, gadis itu termasuk gadis yang rajin, pagi-pagi sekali Gendis sudah membantu Mbok Juwar untuk melakukan pekerjaan di dapur. Membantu Mbok Juwar untuk menyiapkan sarapan untuk majikan mereka.
Sejenak, Gendis merasa aneh, apakah setiap hari Mbok Juwar memasak makanan sebanyak itu. Mbok Juwar memasak dengan berbagai macam menu, sementara siapa yang akan memakan makanan sebanyak itu, jika Agam saja yang makan, pasti masih banyak sisa makanan yang tidak kemakan.
"Ya ampun Mbok! Emang Mbok setiap hari harus masak sebanyak ini?" tanya Gendis penasaran. Mbok Juwar hanya tersenyum.
"Sudah beberapa hari ini, Mbak Gendis, Tuan meminta setiap hari untuk masak berbagai menu makanan, nanti sisanya ia bagi-bagikan kepada para pelayan, Tuan Agam hanya secukupnya untuk memakan makanan ini, dan selebihnya kembali kepada kita, Tuan Agam akan membagikan nya kepada kita." Mendengar ucapan dari Mbok Juwar, untuk sesaat Gendis terdiam, apa benar yang dikatakan oleh Mbok Juwar, dibalik sikap kejam seorang Agam Brandon, masih ada rasa empati kepada para pelayannya.
Hingga akhirnya, semua makanan sudah siap, Mbok Juwar dibantu oleh Gendis, menyiapkan segala keperluan di atas meja makan. Menu khusus vegetarian untuk sang majikan.
Setelah semua hidangan tersedia di atas meja makan, Agam pun segera turun dan beranjak untuk sarapan. Para pelayan berjajar rapi sembari memberikan hormat kepada Agam, tak terkecuali Gendis yang saat itu terlihat juga ikut berdiri berderet. Saat yang lainnya sedang hormat dan tunduk kepada seorang Agam, Gendis terlihat sedang menatap Agam dengan tajam.
"Cihh! Sumpah ya lihat mukanya tuh bikin sesak nafas, beneran!" umpat Gendis dengan sinis, Agam pun berjalan semakin mendekati Gendis. Setelah Agam berdiri tepat di depan wajah Gendis, sejenak Agam berhenti dan melontarkan satu kata untuk Gendis, dan jujur Agam meminta maaf kepada Gendis atas kejadian kemarin.
"Maafkan aku! Semua itu aku lakukan demi kebaikanmu, memang sebaiknya kamu tidak usah lagi berhubungan dengan Arif. Dia sudah mengkhianati mu," seru Agam yang langsung membuat Gendis sangat terkejut.
"Apa? Itu tidak mungkin, pasti Tuan bohong iya, kan?"
...BERSAMBUNG...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Erna Susanti
yeaaach Arif main kabur az saking takut x ketahuan ama bos Agam😂
2023-06-03
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘈𝘨𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘬𝘯 𝘷𝘪𝘥𝘦𝘰 𝘪𝘯 𝘈𝘳𝘪𝘧 𝘺𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘶𝘩 𝘫𝘥 𝘎𝘦𝘯𝘥𝘪𝘴 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢
2023-04-23
0
Nena Anwar
🤣🤣🤣🤣🤣 Arif ucul bener dah ah saking panik tuh pacar ditinggalin main mabur aja,,,percaya sama Agam Gendis apa yg diucapkannya benar tapi dia tak mempunyai bukti
2023-02-12
1