Kesedihan Gendis

Agam menatap wajah Gendis yang saat itu terlihat seperti bersedih, Gendis pun pamit pergi dari ruangan itu.

"Permisi, Tuan! Saya keluar dulu!" ucapnya sembari beranjak pergi. Agam pun hanya bisa menghela nafas panjang, bagaimana bisa sang nenek mengirimkan seorang perempuan tanpa setahu dirinya, sebelum menemui wanita itu, Agam segera menghubungi sang nenek dan menanyakan kebenarannya.

Benar saja, setelah Agam berhasil menghubungi nomor sang nenek yang saat ini sedang berada di luar negeri, ia pun segera menanyakan tentang kedatangan wanita yang bernama Delila.

"Halo Oma! Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Oma harus mengirim seorang wanita datang ke rumah ini, Oma?" tanya Agam serius.

"Agam! Oma masih sangat mengkhawatirkan keadaanmu, Nak. Ingat! Kamu harus menikah, sudah terlalu lama kamu hidup menyendiri, itu tidak baik, harus ada wanita yang mendampingimu, karena Oma ingin cucu Oma hidup bahagia," balas sang Oma yang cukup membuat Agam pening.

"Tapi Agam sedang tidak ingin menikah dulu, Oma. Lagipula Agam sudah memilki wanita pilihan lain," Agam berusaha untuk tetap menolak permintaan sang Oma yang ingin menjodohkan dirinya dengan wanita yang sedang berada di ruang tamu.

"Tapi Delila itu gadis baik dan dia dari keturunan orang kaya, Agam! Oma sangat yakin kamu pasti suka," bujuk sang Oma. Tapi Agam tetap tidak memperdulikannya dan ia tetap bersikeras untuk menolak permintaan sang Oma.

"Agam tidak akan pernah mau, Oma! Karena Agam sudah mencintai gadis lain, jadi Agam minta maaf kepada Oma, Agam tidak akan pernah bisa menikah dengan wanita lain kecuali dengan gadis pilihan Agam sendiri," setelah mengatakan semuanya kepada sang Oma, Agam pun menutup teleponnya dan Ia segera menemui wanita yang bernama Delila itu.

Sementara itu, Gendis tampak pergi ke dapur dan duduk dengan lesu, kedatangan wanita yang bernama Delila cukup membuatnya bersedih, entah kenapa dirinya merasakan hal seperti itu, seperti ada sesuatu yang sakit dalam hati, Gendis pun menghela nafas panjang dan mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.

Mbok Juwar menghampiri Gendis dan menanyakan kepada gadis itu apa yang sebenarnya terjadi.

"Gendis! Kamu kenapa? Kok mukanya sedih seperti itu?" tanya Mbok Juwar penasaran, tidak biasanya wajah Gendis tampak bersedih, Gendis pun tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, Mbok. Gendis cuma kangen sama ayah dan ibu, sudah cukup lama Gendis tidak berkunjung ke rumah," jawabnya beralibi.

Mbok Juwar tersenyum dan berusaha untuk menghibur Gendis.

"Sudah, tidak perlu bersedih, kamu minta izin sama Tuan Agam saja untuk pulang sebentar, pasti Tuan mengizinkanmu, lagipula aku lihat sekarang hubungan kalian semakin dekat, Tuan sepertinya sangat perhatian denganmu, aku rasa perhatian Tuan kepadamu bukanlah perhatian biasa, sepertinya Tuan memiliki perasaan kepadamu, sejak kedatangan mu di rumah ini, aku lihat banyak perubahan pada Tuan Agam, dulu siapa yang tidak kenal dengan Tuan Agam? Namanya sangat ditakuti, banyak orang yang tunduk kepadanya, sikap dingin Tuan pun kini sudah mencair, kamu sudah membuat dunia Tuan Agam berubah, sejak perceraiannya dengan mantan istrinya, kini Mbok melihat Tuan mulai membuka hatinya untukmu," ungkap Mbok Juwar dengan tersenyum.

Apa yang dikatakan oleh Mbok Juwar memang sangat menyejukkan, tapi kenyataannya apa? Sekarang di luar ada seorang wanita yang mengaku sebagai calon istri Agam.

"Sepertinya itu tidak mungkin, Mbok! Tuan Agam dan aku tidak mungkin menjalin hubungan, sekarang di luar ada seorang wanita yang mengaku sebagai calon istri Tuan Agam, hmm aku ikut senang akhirnya Tuan Agam akan menikah dan memiliki pasangan hidup, aku pasti mendoakan Tuan Agam agar selalu mendapatkan kebahagiaan bersama wanita itu, karena dia adalah calon istri pilihan Nyonya besar."

Mendengar pengakuan dari Gendis, Mbok Juwar hanya tersenyum, "Kamu yakin berbicara seperti itu, Gendis? Apa kamu rela jika Tuan menikah dengan wanita lain?" tanya Mbok Juwar yang membuat Gendis gugup. Karena sejatinya dirinya tidak rela jika ada wanita lain yang mendekati Agam.

...BERSAMBUNG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***