"Entahlah, Mbok! Pusing saya," jawabnya sembari membuatkan minuman untuk Delila, Mbok Juwar sangat yakin sekali jika Gendis juga memiliki perasaan yang sama dengan Tuannya. Setelah Gendis membuatkan minuman itu, kemudian ia pun mengantarkan minuman itu keluar, dan untuk pertama kalinya Gendis bertemu dengan Delila, wanita cantik yang berpenampilan sangat seksi dan cantik.
"Astaga! Dia benar-benar wanita yang sangat cantik, apalah aku yang cuma seorang pembantu, pasti tidak sebanding dengan Nona Delila," batin Gendis saat melihat penampilan Delila yang menyegarkan mata.
Delila melihat kedatangan seorang gadis muda yang membawa minuman untuknya. Sejenak Delila menatap tajam wajah Gendis.
"Siapa gadis ini? Pembantu Agam atau simpannya? Kelihatannya dia gadis biasa, dilihat dari cara berpakaiannya, diih norak." Umpat Delila dengan tersenyum jahat.
Gendis segera meletakkan minuman untuk Delila di atas meja, setelah itu Gendis mempersilahkan Delila untuk meminumnya..
"Silahkan, Nona!" ucapnya sembari tersenyum. Tapi, rupanya Delila tidak membalas membalasnya dengan baik, justru Delila bertanya kepada Gendis dengan sinis.
"Eh siapa kamu? Pembantunya Agam?" tanya Delila sembari memperhatikan Gendis dari bawah sampai atas, untuk sejenak Delila memang mengakui jika Gendis adalah gadis yang sangat manis, tidak bosan untuk dilihat.
"Emm iya, Nona. Saya pembantu Tuan Agam, tapi sekarang saya merangkap sebagai asisten pribadi Tuan," jawab Gendis apa adanya.
"Hoooo ... asisten pribadinya, Agam? He ... kamu tahu siapa aku? Aku adalah calon istri Agam, dan nanti jika aku dan Agam sudah menikah, maka aku akan memecatmu dari rumah ini, kamu terlalu bagus untuk dijadikan pembantu," gerutu Delila yang membuat Gendis kesal.
"Maaf, Nona! Yang berhak menentukan saya pergi dari rumah ini adalah Tuan Agam, bukan Anda, lagipula saya masih memiliki hutang kepada Tuan Agam, dan saya akan melunasi hutang-hutang itu sampai lunas, setelah itu saya akan pergi," ucap Gendis tegas, setelah itu Ia pun segera pergi meninggalkan Delila.
"Shiiit! Dasar gadis tak tahu diri, pasti kamu cuma morotin duwitnya Agam saja, aku tidak akan biarkan kamu lama-lama tinggal di rumah ini setelah aku menjadi Nyonya Agam Brandon," ucap Delila dengan percaya diri.
Gendis berjalan ke arah dapur, tapi tiba-tiba saja ia berpapasan dengan sang majikan yang menatapnya dalam-dalam, Gendis melihat tatapan mata Agam yang membuatnya menundukkan kepala. Agam menahan tangan Gendis dan bertanya apa yang sedang terjadi pada dirinya.
"Ada apa, Gendis? Kenapa wajahmu kelihatan bersedih?" tanya Agam serius. Gendis segera melepaskan tangannya dari genggaman tangan Agam.
"Tidak apa-apa, Tuan! Permisi saya harus ke dapur," ucapnya sebelum pergi ke dapur, dan setelah Agam melepaskan tangan Gendis, gadis itu pun segera pergi meninggalkan Agam yang masih penasaran dengan apa yang terjadi pada Gendis, apa mungkin Gendis memikirkan kedatangan Delila.
Agam pun segera menemui Delila, wanita yang didatangkan oleh sang Oma untuk menjadi calon istrinya.
"Agam! Hai apa kabar? Kamu masih ingat aku, kan? Kita pernah bertemu di sebuah pesta perusahaan," sapa Delila kepada Agam yang tampak serius.
"Aku tidak perduli siapa kamu. Untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Agam singkat. Delila mulai mendekati Agam dan mengatakan jika sang Oma meminta Delila untuk menemui Agam agar mereka semakin akrab, karena sang Oma ingin Agam menikah dengan Delila.
"Oma memintaku untuk datang ke sini? Apa Oma tidak bilang padamu, kita akan menikah, kedua orang tua kita telah mengatur perjodohan kita, dan sebentar lagi kita akan menikah," ungkap Delila menjelaskan. Tapi, bukan sambutan baik yang didapatkan dari Agam, pria itu justru sangat marah kepada Delila yang sudah membuat Gendis bersedih.
"Sebaiknya kamu pergi saja dari sini, aku tidak akan pernah bisa menikah dengan siapapun termasuk kamu, karena aku sudah mempunyai calon istri sendiri dan tentunya itu bukan kamu, jadi sebelum aku memanggil keamanan, lebih baik kamu segera keluar dari rumahku, cepat!!" Agam tampak mengusir Delila sembari menunjuk ke arah pintu keluar. Delila pun tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Agam, akhirnya wanita itu segera pergi dari hadapan Agam sembari bersumpah, "Hari ini kamu sudah membuat ku sangat marah, Agam. Aku bersumpah akan membalasnya dan kamu akan menyesal sudah memperlakukan aku seperti ini, ingat itu!" setelah mengatakan hal itu, Delila langsung pergi meninggalkan rumah Agam.
Di saat yang bersamaan, Gendis bersiap untuk pergi dari rumah Agam, ia bertekad untuk tidak mengganggu kebahagiaan majikannya yang akan menikah dengan wanita pilihan keluarganya, saat Agam sedang berbicara dengan Delila, diam-diam Gendis keluar dari kamarnya lewat jendela, dan setelah itu Ia pun berhasil kabur dari rumah Agam.
"Maafkan saya, Tuan! Saya cuma tidak ingin mengganggu pernikahan Anda dengan wanita pilihan keluarga Anda, saya tidak pantas untuk Tuan, jadi biarkan saya pergi, Tuan jangan khawatir, saya akan membayar sisa hutang ayah saya dengan segera, saya akan bekerja untuk melunasinya, tapi saya tidak akan bekerja sebagai pembantu Anda lagi, karena saya rasa hubungan kita sangat lah tidak mungkin untuk bersama, terima kasih Tuan sudah sangat baik sekali kepada saya, terima kasih banyak, Tuan!"
Gendis menulis surat itu sebelum dirinya pergi.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘎𝘦𝘯𝘥𝘪𝘴 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘣𝘶𝘳 𝘴𝘪𝘩 🤦♀️🤦♀️
2023-04-23
0
🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫
astaga....knp hrs kabur si?😌
2023-03-09
0
Amelia_Ling
pergi pergi aja ndis, nggk usah pamitan nulis surat segala ahh,, 🤭🤭
2023-02-21
3