Pukul 10.20, Clarie duduk di ruang tamu, dia sedang menunggu yang lain. Ya, seharusnya mereka sudah dalam perjalanan, atau malah sudah sampai dan sudah memilih kue pernikahan. Sayangnya tidak seperti yang dia pikirkan, nyatanya Clarie masih menunggu di ruang tamu sampai saat ini.
Clarie sudah menunggu selama satu jam, dia sudah bosan dengan kepastian yang belum kunjung datang ini. Maka dia memutuskan untuk pergi ke kamar Renata, melihat apa yang sedang Rena lakukan sampai-sampai harus melibatkan orang tuanya. Clarie juga sedikit khawatir dengan Ben, karena Clarie sudah mengirim pesan kepada laki-laki itu.
"Tidak bisakah kalian lebih cepat sedikit? Ini sudah pukul..." Clarie tidak melanjutkan kalimatnya, dia memandang dengan tatapan tidak suka ke semua orang di sana, khususnya Rena. Gadis itu masih bergonta-ganti pakaian.
"Ini, rok panjang dan kemeja tanpa lengan. Itu tidak pernah kamu pakai sebelumnya," ucap Clarie sambil melempar setelan baju yang baru saja dia pilih.
"Wah Kakak, terima kasih banyak sudah membantu memilihkanku pakaian. Maaf membuat Kak Clarie lama menunggu, habisnya Rena bingung mau pakai pakaian yang mana," Clarie tidak menanggapi perkataan palsu milik Rena dan memilih mendengus kesal.
Ini sudah lewat dari jadwal, aku tidak bisa membuat Ben menunggu lebih lama lagi. Gusar karena ini sudah melewati jadwal yang sudah dibuat kemarin, Clarie berusaha mencari jalan keluar. Tidak mungkin jika dalam satu mobil terdapat lima orang dewasa, pasti ruang di mobil akan terasa sempit dan Clarie tidak mau berdempet dengan Renata ataupun Dean. Tidak! Dia harus menggunakan mobilnya sendiri, sendiri lebih baik daripada bersama dengan orang yang dia benci.
"Dean, kunci mobilku," panggilan Clarie yang tiba-tiba itu membuat Dean bertindak ceroboh. Dia mengeluarkan kunci kamar apartemen miliknya. Dahi Clarie berkerut melihat apa yang ada di telapak tangan Dean.
"Dean, saya minta kunci mobil saya. Bukan kunci kamar apartemen milik Anda, kalau ingin memberikan kunci kamar apartemen, berikan ke Renata. Dia yang akan mengurus kamar Anda nantinya," tersentak dengan kalimat terakhir yang Clarie katakan. Itu merupakan sebuah kalimat singgungan mungkin, dan yah, kata yang formal.
Setelah mendapatkan kembali kunci mobilnya, Clarie segera menghilang dari kamar itu. Namun langkahnya dihentikan oleh pertanyaan dari papa. "Clarie, kamu tidak bersama dengan kami?"
Clarie tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dia tidak berpikir, dia ragu dengan jawaban yang akan diberikan kepada papanya. "Kalau Papa dan Mama tidak ingin anak kesayangan kalian kenapa-kenapa, lebih baik Clarie tidak ikut bersama kalian. Karena Clarie tidak seperti dia," Clarie melanjutkan berjalan meninggalkan keempat orang itu.
......................
Setelah memarkirkan mobilnya di dekat toko roti langganan orang tua Clarie, Clarie buru-buru masuk ke dalam toko. Dilihatnya seluruh pelanggan di dalam toko. "Clarie, di sini," tangan seorang laki-laki melambai ke arah Clarie, laki-laki itu memakai baju santai saat ini. Dengan segera Clarie menghampiri laki-laki itu.
"Ben, maafkan aku karena terlambat. Sebenarnya aku sudah siap dari satu jam sepuluh menit yang lalu, tapi calon pengantin perempuannya belum juga siap dan orang tuaku malah memberikan perhatian kepadanya tanpa memperhatikan waktu yang terus berjalan. Maaf," melihat Clarie yang meminta maaf dengan bicara panjang lebar terlihat sangat lucu. Nampaknya jarak diantara Ben dan gadis itu mulai berkurang.
Permintaan maaf itu belum berakhir juga, Clarie tetap mengatakan secara rinci kenapa dia terlambat menemuinya, seperti orang yang sedang melapor kepada komandan. Saat Clarie berhenti bicara, Ben pun berkata, "Tidak apa-apa, makanlah dulu. Aku baru saja memesan cake cokelat hitam ini, ayo makan dulu sebagai pengisi tenaga untuk nanti,"
seperti yang Ben inginkan, reaksi Clarie tepat sesuai dengan apa yang dia bayangkan. Ben kemudian ikut memakan cake yang dia pesan juga.
"Ben aku sudah memutuskan tawaranmu itu. Tolong bantu aku membalas semua perbuatan buruk yang mereka lakukan terhadapku,"
"Itulah yang aku ingin dengar dari mulutmu, dari hatimu. Tapi akankah kamu sanggup dengan syarat yang akan kuajukan?"
"Akan kulakukan apapun demi keadilan bagi diriku sendiri,"
"Baik, syaratnya adalah menyelesaikan sebuah permasalahan yang mendesakku saat ini,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
Asisten dadakan hadir lagi
semangat..semangat..semangat..💪💪💪
mampir juga yuk😉
2021-03-05
0
Ina As
semangat terus berkaryanya thor, jangan lupa mampir di Aaliyah: Siapa Yang Kau Cinta?
2020-12-18
1
triana 13
like
2020-12-06
0