2. Apa Dia Kurang Waras?

...Halo semua, terima kasih sudah mampir ke karya ini. Happy Reading❤...

...****************...

"Jangan...kumohon, kumohon...hentikan..." bisik Clarie, dia masih terbaring di ranjang. Jarinya menggenggam erat seprai.

Ben, Deo, Martin, Diena, dan Lena berada di sekeliling ranjang, melihat tingkah Clarie yang sungguh sangat aneh. Apa yang ssda2ng gadis ini mimpikan? Seberapa buruk mimpi itu?

"Kurasa dia sedang bermimpi buruk," kata Ben masih dengan menatap Clarie tajam.

"Jangan...jangan...kumohon," rintih Clarie semakin menjadi-jadi.

"Kakak, gadis ini semakin menjadi-jadi. Apa yang harus kami lakukan?"

"Biar aku yang urus, gadis seperti dia...akan sangat menarik bukan?" Senyuman miring terukir di wajah tampan milik Ben. "Nona, anda harus bangun sekarang."

"JANGAN!!"

PLAK...

Clarie kaget bukan main, dia barus sadar bahwa dia baru saja menampar pipi seseorang. "Ya ampun...ma...maafkan aku. Aku tidak sengaja sungguh, tolong maafkan aku," pinta Clarie dengan kepanikan tingkat tinggi.

😧😧😧

"Hah, sudahlah nona. Aku tidak apa-apa," kata Ben sambil memegang pipi kanannya yang sedikit memerah.

Saat Ben melepaskan tangannya, Clarie semakin merasa bersalah. "Tuan, pi...pipi anda merah karena tamparan saya. Maafkan saya maafkan saya,"

"Nona sudah kukatakan bukan? Aku baik-baik saja, lagi pula tingkat ketampananku tidak akan berkurang,"

...

"Tidak ada yang tertawa? Barusan aku bercanda...ah sudahlah. Lena, sudah kamu siapkan bukan?" Lena mengangguk. "Baiklah nona, segera bersihkan tubuh anda lalu datanglah ke ruang makan. Kita akan sarapan," Setelah mengatakan hal itu, Ben dan yang lain kecuali Lena meninggalkan Clarie.

"Nona Clarie, mari saya antarkan Anda ke kamar mandi, saya sudah menyiapkan pakaian Anda." kata Lena dengan sopan. Clarie melakukan hal yang tadi diperintahkan oleh Ben dengan patuh.

Sementara itu...

"Kakak, apa kamu yakin tidak membuat keputusan yang salah? Aku merasakan ada kejanggalan pada diri Clarie," Diena memprotes keputusan Ben.

"Hah..." Ben menghela napas, lalu berkata, "Diena, apa kamu tidak lihat betapa dalamnya rasa benci yang Clarie miliki? Bahkan tuan muda dari perusahaan besar bisa kalah hanya dengan pukulan dari seorang gadis. Aku yakin tidak membuat keputusan yang salah,"

"Wow!!! Lihat siapa yang datang, apa aku akan dibawa ke surga? Kenapa malaikat mendatangi kita?" kata bocah berusia 14 tahun, membuat seluruh pandangan menuju ke satu arah, Clarie.

Clarie yang kurang percaya diri dengan penampilannya menjadi semakin menciut ketika semua orang melihat ke arahnya. "Apa...aku terlihat aneh...dengan baju ini?" Tanyanya gugup sambil menggaruk leher bagian belakangnya.

"Nona Clarie anda terlihat seperti malaikat, bahkan jantungku berdetak cepat sekali. Saya merasa akan segera kehilangan kesadaran," Gombal bocah 14 tahun tadi yang dapat membuat pipi Clarie merona. Jika kalian tahu, gombalan yang baru saja kalian baca itu membuat orang-orang disana merasa geli.

"Martin, kurasa mulutmu semakin lihai. Tapi jangan sembarangan menggunakannya, tindakanmu barusan termasuk kurang sopan. Apa ini yang aku ajarkan kepadamu selama ini?" kata Ben dengan nada dingin.

"Hehehe kakak, kumohon jangan marah. Barusan aku hanya bercanda, aku benar-benar minta maaf,"

"Baguslah, Lena dan nona Clarie silahkan duduk. Makanan sudah menunggu kalian,"

Lena dan Clarie duduk lalu mulai menyantap sarapan. Sarapan berlangsung dengan canggung bagi Clarie. Bagaimana tidak?! Saat baru saja membuka matanya dia sudah menampar pipi seorang lelaki tampan. Setelah itu dia diundang untuk sarapan bersama dengan keluarga yang sama sekali belum dia kenal. Apalagi, Clarie memakai baju yang khusus disiapkan untuknya, seakan-akan kedatangannya memang sangat dinanti-nantikan.

......................

Clarie masih seperti orang linglung, bahkan sekarang saja dia sedang berada di dalam mobil pria tadi. Ya, mobil milik Ben, pria yang sama sekali belum dia kenal. "Ja...jadi tuan, kemana kalian akan membawaku?" tanya Clarie lirih. Mendengar pertanyaan lirih dari Clarie, Ben sengaja tidak menjawab. Dan membuat wajah gadis itu semakin pucat.

20 menit, 20 menit lamanya wajah Clarie pucat dan terdapat beberapa keringat di dahinya. Melihat itu, Ben merasa sedikit bersalah.

"Nona, kau sakit? Atau tidak biasa menaiki mobil? Atau kau lebih suka mengendarai motor? Wajahmu pucat sekali,"

"Ah...ti...tidak, saya hanya bingung kemana anda akan membawa saya? Tidak ada niatan jahat bukan?" jawab Clarie masih dengan suara yang lirih.

Ben tersenyum sebentar lalu berkata; "Bicaralah lebih keras sedikit, telingaku tidak bisa mendengar apa yang diucapkan oleh bibir mungil milikmu,"

"Kak, sejak kapan kamu bisa mengatakan hal semanis itu dari bibir pahitmu?" Diena berkata tiba-tiba dengan penuh penekanan.

"Sejak dulu, kalau tidak tau jangan asal bicara," jawab Ben ketus tanpa mengalihkan pandangannya. Dan Diena langsung melegoskan wajahnya ke arah Lena yang sedang asik bermain ponsel. "Lena, kamu tau sejak kapan kakak bisa berkata semanis itu?" bisik Diena pada Lena.

"Hem, entahlah. Singkirkan wajahmu, jangan dekat-dekat," jawab Lena sama ketusnya seperti Ben. Diena pun mendengus kesal mendapat perlakuan seperti itu.

Keadaan kembali tenang. Lalu, tiba-tiba...

"Kakak!!! Lihat apa yang Martin lakukan!!!" teriak Diena sambil menunjuk ke arah luar jendela mobil. Sontak seluruh pandangan mengarah ke arah yang ditunjuk oleh Diena. Terkecuali Ben, dia sedang menyetir saat ini.

"Katakan padaku apa yang bocah kecil itu lakukan," perintah Ben dengan nada tenang.

"Dia sedang melakukan sebuah atraksi mungkin. Anak laki-laki itu sedang berdiri di tempat duduk bagian belakang motor," kata Clarie kepada Ben, tapi malah dibalas dengan sebuah anggukan kecil.

"Tuan, anda tidak khawatir dengan adik anda? Itu perbuatan yang berbahaya, anda harus menghentikannya segera. Sebelum dia jatuh dan terluka," ucap Clarie, kali ini dengan lantang dan tegas.

Ben tersenyum, jadi gadis ini bisa setegas saat ini? Ketika dia mengkhawatirkan sesuatu? Sangat menarik, sebaiknya aku harus mendapatkan gadis ini, secepatnya.

"Tuan kenapa anda hanya tersenyum?! Cepat suruh mereka berhenti!! Siapapun yang ada di sini, bisa buat mereka berhenti sebentar?"

"Nona, anda terlalu khawatir. Kenapa anda mengkhawatirkan bocah itu? Apa karena dia memujimu tadi?"

"Anda tidak mengerti, jika dia jatuh mungkin dia bisa tiada,"

"Asalkan pakai helm tidak apa-apa bukan?"

"Tuan tapi..."

"Suruh Deo berhenti," Ben memotong perkataan Clarie yang belum selesai.

Setelah Diena mengatakan kepada Deo untuk berhenti sebentar, Clarie buru-buru turun dari dalam mobil.

"Namamu Martin bukan? Jangan ulangi hal barusan ok? Kalau kamu jatuh..."

"Wow kakak cantik mengkhawatirkanku? Aku sangat tersanjung, oh, jantungku akan meledak sebentar lagi," Potong Martin. Semua yang mendengar, hanya bisa melakukan satu hal. Menghela napas.

"Sudah merasa baikan nona? Lihat dia bahkan merasa senang," ucap Ben sambil melirik ke arah Martin.

Bagaiman bisa sebagai kakak dia sangat santai saat melihat adiknya melakukan hal yang berbahaya? Kurasa dia kurang waras. Kata Clarie dalam hati. "Bisakah Martin ikut di dalam mobil? Aku..."

"Tidak," tolak Ben mentah-mentah. "Dia akan membuat kacau seisi mobil, dan bisa membuat mobil itu mengalami kecelakaan," tambahnya.

"Martin, kamu tau bukan barusan kakak cantik itu mengkhawatirkanmu? Jadi jangan ulangi lagi," ucap Lena tiba-tiba.

Terpopuler

Comments

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

semangat thor 💪

btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏

2021-02-22

4

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat

2020-12-31

0

🫧Alinna 🫧

🫧Alinna 🫧

Keren thor, i like

2020-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Club Malam Saat Untuk Melepas Kesedihan
3 2. Apa Dia Kurang Waras?
4 3. No Telepon
5 4. Jebakan Ujian Akhir
6 5. Kehadiran Pacar
7 6. Kencan
8 7. Putuskan Saja
9 8. Tawaran Manis untuk Nona Clarie
10 9. Jebakan Lagi
11 10. Keluar Dari Ruang Mengerikan
12 11. Menyusul Papa dan Mama
13 12. Yang Nona Inginkan
14 13. Satu Hal Lagi
15 14. Teman Bicara
16 15. Yang Ingin Kudengar Dari Mulut dan Hatimu
17 16. Seorang Perempuan
18 17. Kamu Ini Siapa?
19 18. Hanya Ingin Sendiri
20 19. H-5
21 20. H-4
22 21. H-3
23 22. H-2
24 23. H-1
25 24. Hari Pernikahan
26 25. I Will Do It
27 26. Rules Are Meant For Breaking
28 27. Putri Yang Kecewa
29 28. Tempat Bersandar
30 29. Pekerjaan Pertama
31 30. Memulainya Dengan Perlahan
32 31. Bukan Bagian Dari Kalian
33 32. Aleeza
34 33. Hal Yang Tidak Wajar
35 34. Riko
36 35. Penyusup
37 36. Keadaan Kacau
38 37. Kesetiaan
39 38. Ruang Privasi
40 39. Menyusahkan
41 40. Berkelahi
42 41. Dia Marah
43 42. Di Kedai
44 43. Bad Day
45 44. Kesal
46 45. Berita
47 46. Hari Minggu
48 47. Penawaran dari Web
49 48.Vic's Bar
50 49. Ancaman?
51 50. Daisy Si Kecil Yang Nakal (1)
52 51. Daisy Si Kecil Yang Nakal (2)
53 52. Paman & Keponakan
54 53. Pembalasan Pertama
55 54. Permohonan Yang Berlebihan
56 55. Siapa Yang Lebih Pantas Disebut Iblis?
57 56. Surat Pengunduran Diri
58 57. Hadiah Di Bawah Bantal
59 58. Suram
60 59. A Boy
61 60. Damian
62 61. Taman Hiburan Yang Mengesalkan
63 62. Leon
64 63. Aku Kembali
65 64. Jaring Laba-Laba
66 65. Kejujuran Yang Menyakitkan
67 66. Apa Yang Salah?
68 67. Rumah Sakit
69 68. Misi (1)
70 69. Misi (2)
71 70. Obrolan Singkat
72 71. Rumah Sakit (1)
73 72. Rumah Sakit (2)
74 73. Rumah Sakit (3)
75 74. Sean?
76 75. 1st
77 76. 2nd
78 77. 3rd
79 78. 4th (From Sean)
80 79. Keputusan
81 Novel Baru!!!
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
1. Club Malam Saat Untuk Melepas Kesedihan
3
2. Apa Dia Kurang Waras?
4
3. No Telepon
5
4. Jebakan Ujian Akhir
6
5. Kehadiran Pacar
7
6. Kencan
8
7. Putuskan Saja
9
8. Tawaran Manis untuk Nona Clarie
10
9. Jebakan Lagi
11
10. Keluar Dari Ruang Mengerikan
12
11. Menyusul Papa dan Mama
13
12. Yang Nona Inginkan
14
13. Satu Hal Lagi
15
14. Teman Bicara
16
15. Yang Ingin Kudengar Dari Mulut dan Hatimu
17
16. Seorang Perempuan
18
17. Kamu Ini Siapa?
19
18. Hanya Ingin Sendiri
20
19. H-5
21
20. H-4
22
21. H-3
23
22. H-2
24
23. H-1
25
24. Hari Pernikahan
26
25. I Will Do It
27
26. Rules Are Meant For Breaking
28
27. Putri Yang Kecewa
29
28. Tempat Bersandar
30
29. Pekerjaan Pertama
31
30. Memulainya Dengan Perlahan
32
31. Bukan Bagian Dari Kalian
33
32. Aleeza
34
33. Hal Yang Tidak Wajar
35
34. Riko
36
35. Penyusup
37
36. Keadaan Kacau
38
37. Kesetiaan
39
38. Ruang Privasi
40
39. Menyusahkan
41
40. Berkelahi
42
41. Dia Marah
43
42. Di Kedai
44
43. Bad Day
45
44. Kesal
46
45. Berita
47
46. Hari Minggu
48
47. Penawaran dari Web
49
48.Vic's Bar
50
49. Ancaman?
51
50. Daisy Si Kecil Yang Nakal (1)
52
51. Daisy Si Kecil Yang Nakal (2)
53
52. Paman & Keponakan
54
53. Pembalasan Pertama
55
54. Permohonan Yang Berlebihan
56
55. Siapa Yang Lebih Pantas Disebut Iblis?
57
56. Surat Pengunduran Diri
58
57. Hadiah Di Bawah Bantal
59
58. Suram
60
59. A Boy
61
60. Damian
62
61. Taman Hiburan Yang Mengesalkan
63
62. Leon
64
63. Aku Kembali
65
64. Jaring Laba-Laba
66
65. Kejujuran Yang Menyakitkan
67
66. Apa Yang Salah?
68
67. Rumah Sakit
69
68. Misi (1)
70
69. Misi (2)
71
70. Obrolan Singkat
72
71. Rumah Sakit (1)
73
72. Rumah Sakit (2)
74
73. Rumah Sakit (3)
75
74. Sean?
76
75. 1st
77
76. 2nd
78
77. 3rd
79
78. 4th (From Sean)
80
79. Keputusan
81
Novel Baru!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!