Dean berbaring telentang di atas tempat tidurnya, dia masih belum bisa melupakan ucapan kakaknya. Clarie menginginkan kak Ben, bagaimana bisa? Tapi Dean rasa itu memang nyata. Kedekatan mereka membuat Dean cemburu, sayangnya dia tidak berhak untuk cemburu karena Dean bukan siapa-siapa lagi untuk Clarie.
Seandainya saja dia tidak termakan omongan Rena waktu itu, kejadian ini pasti tidak akan pernah terjadi. Dean masih bisa memiliki Clarie, Dean masih bisa melihat senyum Clarie, dan Dean masih bisa membuat Clarie nyaman di dekatnya. Tidak seperti sekarang, Dean kehilangan semuanya. Apa kencan terakhir masih diingat oleh Clarie?
Ya, ini semua adalah kesalahannya. Ini salah Dean. Kring Kring! Handphone Dean berdering, sebuah panggilan dari Rena. "Halo," kata Dean.
"Halo Kak Dean, bagaimana kabar Kakak hari ini? Oh iya Kak, Rena hari ini pulang lho, bareng Papa dan Mama. Mungkin nanti siang kami akan sampai di rumah, Kakak mau makan malam bareng nanti? Papa dan Mama kangen lho Kak, mereka juga akan membahas pernikahan kita," kalimat yang sangat panjang dengan tempo yang sedikit cepat. Dean malas dengan semua ini.
"Ya, aku tutup teleponnya ya. Sedang sibuk," Dean tidak menunggu tanggapan dari Rena, dia langsung menutup panggilan. Ini semua salahnya.
......................
Papa, mama, dan Renata masih di hotel, mereka sedang menikmati sarapan yang dihidangkan. Rencananya mereka akan pulang setelah sarapan, mereka juga sudah menelepon pelayan di rumah mereka, memberi tahu bahwa mereka akan pulang hari ini.
Terlihat jelas Rena sangat menikmati semua kemewahan yang dimiliki keluarga Lin, sangat mewah. Dia bisa bebas berbelanja bersama teman, membeli barang bermerek yang tentunya memiliki harga yang mahal. Dia bisa melakukan perawatan kulit dan menjadi cantik layaknya seorang putri raja.
"Renata, Papa ingin tahu apa yang dilakukan oleh Kakakmu. Apa dia sangat sibuk?" Papa bertanya kepada Renata, tentu saja Renata tidak akan melepaskan hal ini. Dia akan membuat Clarie terlihat buruk di depan kedua orang tuanya.
"Kakak belakangan ini sangat aneh Pa, Ma. Dia sering keluar, entah pergi ke mana, pulangnya juga saat subuh. Jujur, Rena sangat khawatir dengan keadaan Kakak. Tapi Kakak selalu bersikap cuek ke Rena. Apa ini gara-gara Renata menikah duluan ya Pa, Ma?" Rena berbicara kepada papa dan mama dengan nada halus dan lemah. Mereka pasti akan bersimpati kepadanya.
Sesuai dengan harapan Rena, papa dan mama terlihat sedih. "Sayang, kamu tidak salah apa-apa kok. Mama dan Papa yakin seiring berjalannya waktu Kak Clarie bisa menerima pernikahan kamu. Jangan sedih dong," Rena mengangguk dan melanjutkan sarapannya. Dia akan kembali lagi ke rumah, dan dia akan merebut semua milik Clarie.
Pukul 14.02, papa, mama, dan Renata sampai di kediaman Lin. Kondisi rumah terlihat baik-baik saja dan tidak ada tanda-tanda kerusakan. Di rumah hanya ada putri pertama mereka, Clarie dan kelima pelayan.
"Kamu tidak pergi keluar nak?" tanya papa Clarie saat putrinya itu menyambut kedatangan mereka. Clarie sedikit bingung dengan pertanyaan papanya, dan memilih tidak menjawab. Dia kemudian menatap Renata lama, Renata membalas tatapan itu sambil tersenyum.
"Selamat datang kembali di rumah," ucap Clarie, lalu dia kembali ke dalam kamarnya. Dia tidak merasa bersalah dengan sikapnya untuk kali ini. Di saat Clarie bangun, papa dan mamanya sudah pergi keluar kota. Tanpa memberikan surat dan langsung menghilang begitu saja. Clarie duduk di atas kasurnya dan menghabiskan waktu dengan membaca buku cerita kesukaannya. Clarie yakin papa dan mama tidak tahu perihal dia disekap dan luka lebam di punggung.
"Apa kamu marah Clarie?" Rena berada di depan pintu kamar Clarie yang terbuka. Wajahnya menampilkan senyum kemenangan.
"Apa maumu Rena,"
"Hah, entahlah. Hampir semuanya sudah aku dapatkan. Tapi kurasa ada satu lagi, aku ingin kamu pergi dari kehidupan ini, lenyap dari dunia,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like
2021-02-20
1
🫧Alinna 🫧
Like like like
2021-01-06
0
HIATUS
Like 💕
2020-12-20
1