"Maaf...!, aku lupa menyalakan alarm semalam, saat ini sudah jam 8 pagi dan kita telah melewati waktu latihan"
"Hmm..., biarkan saja, bisa kita lakukan nanti asalkan kamu senang dan bahagia! eennmm...?"
"Terimakasih untuk semalam, dan hari-hariku kedepan pasti akan terasa sungguh indah, aku berharap kita akan terus saling mencintai dan dapat bersama sampai tua!"
"Aku sangat menantikan akan hal itu sayang...!, aku akan berusaha untuk tetap memilikimu dan memberikanmu kebahagiaan, apakah kamu merasa puas dengan yang kulakukan semalam?"
"Uhh..., tiada taranya, ternyata seperti itu yang namanya kenikmatan!, padahal baru sebatas oral, bagaimana rasanya jika dilakukan dengan adik kecil ini?" kata Lily yang tangannya telah bersarang dibagian paling sensitif milik Ray.
"Jangan sekarang, ingat komitmen kita?, dan juga seandainya itu terjadi maka kamu nanti akan menangis dan tidak akan bisa berjalan dengan baik!"
"Aku sudah tahu..., dari banyak cerita dan membaca artikel-artikel di media sosial tentang hal itu, tapi itu kan masih lama? tunggu kamu selesai kuliah dan itu masih ada 3 tahun lagi, kalau aku tinggal 6 bulan lagi selesai!"
"Bersabarlah, dan kita jalani hubungan kita ini, dan sepertinya kalau kedua orangtuaku sudah menerimamu dengan baik, bagaimana dengan keluargamu Conway di Bronxvile?"
"Secepatnya aku akan memberitahu ayah dan ibu, mungkin saat mereka kesini mengantar Mellisa dan itu beberapa hari lagi mereka akan datang!"
"Hmm..., mungkin aku sudah kembali ke Bronxvile!, ahh..., kita lihat saja nanti"
"Ayo mandi bersama, dan setelah itu kita kembali ke mall dan membeli beberapa pakaian rumah untukmu!, kalau tidak setiap kamu menginap disini pasti akan telanjang dan kondisi seperti itu membuat aku tidak akan tahan karena terlalu menggodaku!"
"Bagian mana yang kamu sukai dengan tubuhku ini?"
"Ini..., perutmu yang berotot, ahh..., tidak semua bagian tubuhmu aku suka!"
"Kalau aku paling tertarik dengan ini..., ini..., dan yang pasti ini...!" kata Ray sambil tangannya menunjuk bibir, gunung kembar didada dan terakhir sesuatu yang tersembunyi dan tertutup dengan kain segitiga.
"Ahh..., jangan sentuh yang itu, geli Ray...!"
"Ayo mandi, hari semakin siang...!"
Kedua insan yang sedang dimabuk asmara itu sedang mandi bersama dibawah guyuran air shower, keduanya secara bergantian saling menyabun tubuh pasangannya dengan sesekali Lily yang bertindak agresif dengan secara sengaja menempelkan gunung kembarnya dipunggung Ray atau dengan sengaja menyenggol tongkat sakti Ray. Keduanya menikmati kebersamaan itu dan masing-masing tidak bisa melewatinya tanpa memberikan tanda kepemilikan dibeberapa bagian leher dan dada masing-masing, tanpa mereka sadari waktu mandi telah berlangsung hampir 1 jam dari yang biasanya hanya 30 menit paling lama masing-masing lakukan.
"Astaga sayang!, lihat...!, sepertinya nyamuk didalam kamar mandimu besar-besar dan sangat ganas!"
"Hahaha..., itu cap dan materai bahwa tubuhmu sepenuhnya adalah milikku! eennmm?, ini ditubuhku hanya ada 3 tanda? ayo yang...!, buat lagi disini dan disini..., aku mohon plisss...",
"Jangan dileher sayang!, nanti dilihat orang kamu akan malu!,"
"Ohh..., tentu tidak...!, karena yang membuatnya adalah sang pemilik, dan akan aku tunjukkan bahwa aku sudah ada yang punya dan aku sangat mencintainya?, Ayo sayang...!, lakukanlah! "
Mendengar permintaan sang kekasih, Ray tanpa ragu mulai memberikan tanda cintanya dileher jenjang Lily, kemudian perlahan turun disekitar gunung kembar yang sejak semalam menjadi tempat favoritnya untuk berlabuh. Seperti seorang bayi yang kehausan, Ray melahap gunung kembar Lily dan sesekali memainkan pucuk gunung tersebut dengan ujung jarinya. Akhir permainan dalam kamar mandi tersebut keduanya saling membantu untuk naik lebih tinggi lagi hingga menuju puncak kesenangan tanpa adanya penyatuan tubuh.
Lily mengantar Ray berkeliling Mall dan membeli semua keperluan untuk dirinya dan Ray, beberapa pasang pakaian rumah, baju tidur, pakaian santai dan 2 stel pakaian resmi yang kesemuanya berwarna senada dengan miliknya. Ray dan Lily tak lupa membeli juga 2 pasang pakaian resmi dan gaun malam untuk Tomy dan Bella orang tua Ray, karena sehabis berbelanja dan makan siang di Mall mereka berdua berencana untuk langsung menuju rumah Ray.
Sepanjang jalan mereka berkeliling Mall, tanga Lily senantiasa menggandeng tangan kekar Ray dengan erat sehingga Ray merasakan salah satu gunung kembar kenyal Lily selalu menempel dilengan tangannya, Lily sengaja melakukannya karena dia tahu bahwa itu adalah yang menjadi candu Ray dari semua sisi tubuhnya. Setelah mendapatkan semua yang mereka inginkan, keduanya beralih mencari tempat makan siap saji yang menyediakan makanan sehat untuk mereka berdua.
Menjelang sore sebuah mobil Porsche warna merah terlihat memasuki halaman rumah keluarga Mound, Bella yang sudah tahu pemilik mobil tersebut segera membuka pintu dan menyambut kedatangan Ray dan Lilyana kemudian mengajak mereka berdua untuk masuk kedalam kediaman mereka.
"Hai ibu...!"
"Selamat sore ibu...!"
Kata pasangan kekasih itu ketika mendapati Bella yang menunggu mereka didepan pintu masuk rumah,
"Ayo masuklah, terlihat kalian habis berbelanja?, istirahat dulu, ibu akan buatkan kalian minum"
"Ray saja yang beristirahat, biar aku membantu ibu, Ray sore begini sukanya minum Teh Hijau, dan aku mungkin Es lemon saja, ayo ibu antarkan aku kedapur!"
"Hmm..., apa kamu yakin mau membantu ibu Ly?"
"Tentu saja ibu...!, karena mulai saat ini aku akan sering berada dirumah ini, aku akan membiasakan diri menjadi salah satu anggota keluarga Mound sekarang!"
"Anak baik...!, ibu sangat senang mendengarnya, ayo ikut ibu Ly...!" kata Bella yang membuncah hatinya mendengar langsung keseriusan Lily dalam hubungannya dengan putra tunggalnya Ray.
Sementara itu Ray yang duduk disofa ruangan tamu sampai terperangah dengan sikap dan tingkah laku Lily terhadap ibunya, dia tak menyangka bahwa Lily akan secepat itu menjadi akrab dengan sang ibu. Ray mulai membayangkan suasana kehidupannya dimasa depan bersama Lily, semua hal-hal manis melintas dalam pikirannya dengan dukungan semua keluarga.
"Hei..., anak nakal...!, apa yang sedang kamu pikirkan?, apakah kamu hanya akan membiarkan minuman didepanmu itu?" kata Bella dan hal itu membuat Ray tersentak karena kaget, tanpa dia sadari ibunya dan sang kekasih telah kembali dari dapur dan mendapatkannya yang sedang melamun.
"Ehh... iya... iya..., aku akan meminumnya, maaf mungkin aku terlalu lelah tadi!"
"Iya ibu, tadi kami berkeliling di Mall kemudian makan siang disana, dan kami juga mendapat barang-barang ini untuk ayah Tomy dan ibu, ini..., terimalah bu...!" kata Lily sambil menyerahkan 2 buah tas belanjaan kepada Bella.
"Terimakasih nak...!, ibu sudah senang melihat kalian berdua bisa tersenyum saat bersama, dan ibu berharap kalian berdua bisa saling belajar dan mengenal satu sama lainnya, dan ada baiknya jika awal-awal hubungan kalian saling memberitahukan sisi gelap masing-masing!, dan jika kalian sudah bisa saling menerima sisi tidak baik itu, maka selanjutnya mulailah membangun hubungan dengan saling menopang bersama, jangan sendiri-sendiri membangunnya karena akan timbul rasa ego dari diri kalian, ingat perkataan ibu...!, karena hal itu yang ibu dan ayah lakukan saat kami memulai hubungan kami sampai saat ini!" kata Bella memberikan pengalaman hidupnya bersama Tomy kepada pasangan kekasih baru itu.
"Terimakasih ibu...!, petunjukmu akan kami ingat selalu dan akan melakukan yang terbaik, dan tolong jangan bosan menegur kami. karena kami sangat membutuhkannya bu!" kata Ray dengan tulus dan diiyakan oleh Lily.
"Ya sudah..., ibu senang melihat kalian berdua, istirahatlah dulu, ibu akan kekebun bunga dulu, oh iya Ly...!, sebaiknya kamu menunggu suamiku pulang dan makan malam bersama kami!, bagaimana...?"
"Hmm..., aku ingin ibu...!, tapi entah dengan Ray, apakah dia menyetujuinya?, aku akan mengikuti apa katanya!"
"Ray...!"
"Iya bu..., kami berdua akan ikut makan malam bersama kalian!" kata Ray dan Bella yang mendengar kesediaan kedua anak muda itu sangat senang kemudian pergi meninggalkan mereka.
"Sayang..., tunjukkan kamarmu!, aku mau meletakkan barang-barang belanjaan ini didalamnya"
"Ayo iku aku!" kata Ray kemudian membawa Lily menuju kamarnya.
Didalam kamar Ray, Lily mulai memasukkan pakaian miliknya kedalam lemari pakaian dan menata isi lemari itu yang terlihat berantakan, rak bagian atas dia letakkan pakaian miliknya yang baru dibelinya kemudian menata pakaian Ray dirak bawahnya, sementara itu 2 buah gaun dan 1 stel pakaian resmi Ray dia gantungkan disisi lain lemari pakaian tersebut, sementara itu beberapa bag masih berisikan pakaian-pakaian milik Ray yang rencananya akan dibawa dan disimpan dalam lemari pakaian yang berada dirumahnya. Setelah menyelesaikan pakerjaannya dia ikut berbaring disamping Ray diatas tempat tidur, Ray yang sedang berbaring langsung menarik tubuh seksi didepannya itu dan mendekapnya dengan erat serta memberikan kecupan hangat dikening sang kekasih.
Lily yang mendapatkan perlakuan manja dan mesra dari sang kekasih, merasa senang kemudian melingkarkan kedua tangannya dileher Ray dan membawa wajah tampan itu untuk lebih dekat dengan wajahnya. Tanpa meminta dan memberi secara spontan kedua bibir lembut mereka mulai bersatu, mereka memulainya dengan pelan dan penuh perasaan cinta kemudian seiring lewatnya waktu tempo pertukaran saliva itu semakin dalam dan liar. Beberapa kali mereka harus saling melepas untuk mengisi oksigen yang hampir habis didalam paru-paru mereka, dan menyatukan kembali dengan lebih liar lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
DeManda
mantap lanjut thor💪👍
2023-03-06
2