2 Minggu kemudian tibalah saatnya pengumuman kelulusan para murid kelas 12, masih pagi tapi halaman gedung administrasi sekolah telah dipenuhi oleh puluhan murid yang akan melihat hasil ujian mereka sebelumnya. Empat sekawan masih berada didalam kamar asrama dan bahkan Jim dan Ronald masih tertidur, mereka berempat terlihat santai karena sangat mengetahui bahwa hasil ujian akan ditempel dipapan pengumuman saat menjelang siang hari nanti.
Bergantian Ray, Kenny, Jim dan Ronald membersihkan diri mereka kemudian lanjut kekantin asrama untuk sarapan, setelah itu barulah mereka bergegas menuju sekolah tepatnya kegedung administrasi dimana sudah berkumpul ratusan teman-teman seangkatan mereka. Kelas 12 ada berjumlah 3 kelas dan pada setiap kelas ada terdiri 20 sampai 22 orang murid, Ray, Kenny, Jim dan Ronald berada dikelas 12A bersama dengan Mellisa dan Jane, sedangkan Katy dan Lindsay berada dikelas 12B.
Empat sekawan duduk ditempat biasa mereka berkumpul menunggu panitia ujian yang akan datang menempel hasil ujian mereka dipapan pengumuman, sementara itu 4 kecantikan sekolah mereka tidak bergerombol dengan anak-anak lainnya tapi mereka duduk didalam kelas.
Menjelang siang terlihat seseorang mendekati papan pengumuman dan mulai menempel kertas berukuran A3 yang berisikan daftar nama-nama peserta ujian beserta hasil nilai ujian dan berurutan sesuai hasil ranking, semua anak-anak yang duduknya berpencar tanpa dikomando langsung mendekat dan berdesak-desakan berusaha untuk melihat pengumuman tersebut lebih dahulu.
Dari 64 orang siswa yang mengikuti ujian akhir semuanya memenuhi syarat standar penilaian dan dinyatakan semuanya lulus dengan hasil baik, dan yang ada sekarang dipapan pengumuman adalah rangking nilai kelulusan, dan dibagian paling bawah terdapat pengumuman lain yang mengatakan bahwa acara perayaan kelulusan, penerimaan ijazah dan pelepasan siswa akan diadakan 10 hari kemudian dihalaman sekolah.
Ray menjadi yang terbaik dari semua lulusan dan diikuti oleh Kenny sebagai peringkat II, Mellisa ke III dan kemudian berturut-turut adalah Jim dan Ronald diurutan ke IV dan ke V, mereka semua merasa puas atas hasil dicapai dan tentunya bagi empat sekawan merupakan sebuah nilai tambah dalam penilaian penerimaan beasiswa mereka yang akan dilanjutkan ditingkat universitas.
"Selamat Ray atas keberhasilanmu menjadi yang terbaik diantara kita!" kata Mellisa yangtib-tiba sudah berada disampingnya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Ahh..., terimakasih Mel, buat kamu juga selamat masuk sebagai kelompok 3 besar!" kata Ray sambil menjabat tangan Mellisa.
"Ya itu semua juga karena kalian berempat mau membantuku, coba kalau tidak, mungkin hasilnya pasti akan jauh dari apa yang ditempelkan dipapan pengumuman itu saat ini" kata Mellisa sambil tetap menggandeng tangan Ray dan membawa mereka menjauh dari lokasi papan pengumuman menuju taman sekolah.
"Apakah kalian sudah ada rencana untuk selanjutnya?" tanya Mellisa ketika keduanya sudah berada ditaman sekolah.
"Iya...!, bahkan kami sudah mendatangi kampus yang akan menjadi pelabuhan kami belajar selanjutnya" kata Ray menjelaskan.
"Ohh..., kalau aku boleh tahu diuniversitas mana kalian berempat akan masuk?" tanya Mellisa yang belum mengetahui dimana Ray dan ketiga temannya akan melanjutkan pendidikan mereka.
"Kami berempat udah sepakat untuk melanjutkan untuk kuliah di Universitas Fenesvile, karena itu adalah pilihan terbaik yang ada sesuai beasiswa yang kami terima selama ini, dan juga masih akan kami terima saat masa perkuliahan nanti!"
"Baguslah kalau begitu, sementara kami para gadis juga akan terpisah, aku akan mengikuti kakakku diibukota, Jane dan Lindsay akan melanjutkan kuliah mereka di Eropa dan Katy akan kembali kenegaranya Kanada karena orangtuanya telah ditarik kembali kenegara mereka"
"Ya, semoga saja kedepan kalian akan baik-baik saja, dan aku mendoakan agar kalian sukses!"
"Terimakasih Ray, aku juga berharap yang sama kepada kalian berempat, terutama kepadamu yang menjadi kebanggaan sekolah kita ini!"
Keberadaan Ray dan Mellisa ditaman sekolah itu tidak luput dari sorotan beberapa pasang mata dari arah gedung administrasi, tanpa disadari oleh keduanya juga ada 3 orang yang sedang begegas menuju kearah mereka.
"Wah..., betapa asyiknya kalian berdua dan tidak mengajak kami!" kata sebuah suara dari arah belakang Ray dan Mellisa.
"Hai Kenny, Jim dan Ronald...!, selamat ya untuk kalian yang menjadi kelompok 5 besar rangking kelulusan" kata Mellisa menyapa mereka yang baru saja bergabung.
"Selamat juga untukmu Mel! kamu juga menjadi salah satu yang terbaik seperti kami"
"Ya, terimakasih, oh iya..., obrolan kami sudah selesai, silahkan kalian melanjutkan, aku akan segera kembali karena teman-temanku sedang menungguku, sampai jumpa ya...!" kata Mellisa kemudian bergegas meninggalkan empat sekawan dan kembali bergabung dengan teman-temannya.
Karena sudah tidak ada lagi keperluan digedung sekolah, empat sekawan kemudian kembali ke asrama sekolah. Diwaktu luang mereka yang banyak saat ini Ray selalu membawa ketiga temannya untuk berlatih phisik di dojo beladiri yang berada dibasement Happylive Mart, dan selanjutnya mereka akan berlatih mandiri di asrama sekolah dengan bermeditasi pada malam dan subuh hari.
Sebagai anak-anak dari kalangan keluarga tingkat bawah dan menengah sudah menjadi kebiasaan bagi Ray, Kenny, Jim dan Ronald untuk hidup secara sederhana tanpa menuntut lebih kepada orang tua mereka, kecuali pada hal-hal yang memang sangat mendesak demi menunjang pendidikan mereka barulah mereka akan meminta. Dalam hal pergaulan remaja juga demikian mereka belum ada niatan atau kemauan untuk menjalin hubungan dengan seorang gadis, tidak seperti dengan kebanyakan para remaja dari kalangan keluarga tingkat atas yang sudah terinfeksi dengan hidup pergaulan bebas saat mereka menginjak usia 16 atau 17 tahun.
Empat sekawan lebih memilih fokus pada pendidikan mereka atau pada hal-hal positif lainnya seperti menekuni ilmu beladiri, adapun hal ketertarikan dengan lawan jenis bagi mereka hanyalah sebagai suatu keindahan yang hanya dapat dilihat dan dikagumi dan belum dapat untuk dimiliki apalagi untuk dirasakan. Perasaan tersebut masih jauh dari pemahaman mereka saat ini, yang ada didalam pikiran mereka saat ini adalah untuk maju menjadi yang terbaik untuk merubah nasib hidup keluarganya dimasa depan.
10 hari kemudian dilapangan sekolah telah dibangun sebuah panggung terbuka dan dibagian halaman yang tersisa telah berjejer deretan 64 buah kursi yang diperuntukkan bagi para siswa yang telah lulus, kemudian disamping kiri dan kanannya terdapat puluhan kursi lainnya yang diperuntukkan bagi orang tua atau wali dari siwa yang bersangkutan.
Dari empat sekawan hanyalah orang tua dari Kenny yang hadir dan juga menjadi wali dari Ray, Jim dan Ronald yang orang tua mereka berada jauh dari Kota Bronxvile, hanya dengan menggunakan pesawat untuk membawa orang tua mereka agar bisa hadir pada acara kelulusan saat ini. Untuk itu ketiganya telah meminta kepada orang tua Kenny untuk menjadi wali mereka pada saat acara perayaan kelulusan ini, demikian juga orang tua Kenny yang menerima dengan senang sekaligus bangga akan menjadi wali dari para lulusan terbaik disekolah ini.
Sebagai lulusan terbaik Ray didaulat untuk memberikan sambutan kesan bagi sekolah dimana dia telah beberapa tahun tinggal disana juga memberikan pesan kepada guru-guru yang telah mengajarinya serta kepada semua teman-teman seangkatan yang akan melanjutkan pendidikan diberbagai tempat, dengan menawan Ray Mound memberikan sambutannya apalagi selain yang terbaik disekolah Ray juga memiliki wajah yang tampan dan karena ilmu beladiri yang dilatihnya dengan teratur sehingga postur tubuhnya sangatlah ideal membuat para gadis akan meleleh jika menatapnya. Walaupun hal itu tidak pernah ditanggapi oleh Ray termasuk kepada Mellisa yang sudah beberapa kali menunjukkan ketertarikannya kepada Ray.
Acara pelepasan diakhiri dengan selebrasi kelulusan oleh para siswa yaitu dengan melempar topi kelulusan mereka, kemudian acara dilanjutkan dengan membuat foto bersama seluruh angkatan dan juga ada yang melakukan secara berkelompok atau hanya antara teman sekamar mereka. Pada saat moment foto bersama empat sekawan mendapat perhatian yang lebih banyak karena mereka diminta untuk selalu ada pada setiap pengambilan gambar, terlebih Ray yang ditarik kesana kemari atas permintaan teman-teman seangkatan untuk berfoto bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
ASong@
mantap 👍
2023-05-04
2
longdress
🆙️🆙️🆙️💪
2023-03-05
2