"Jamillah, sebentar lagi kan acaranya. Aku grogi, apa Mas Ruchan sudah pulang?" Tanya Leah.
"Jamillah lagi, Lu tu aneh deh kak, Kakak ipar itu udah pulang dari semalem, masa iya calon istrinya malah tidak tau sih. Dia aja udah ganteng banget tadi pakai gamis putih, gamis ala-ala arab gitu, cakeplah pokokke" Jawab Amara.
Leah pun melirik ke Sindi, Sindi pun menjadi salah tingkah. Sindi yang tidak ingin kena masalah sendiri pun memberi kode kepada Leah, dengan melirik ke arah Sandy.
"Emm Maemunah, Jamillah bawa keluar Leah ya sekarang. Dan Sindi, Risa sama Ibu Suri mengiringi di belakang, aku mau keluar bilang dulu sama Farhan sang pembawa acar kalau Leah sudah siap" Kata Sandy mencoba menghindari Leah.
"Kakak" Panggil Leah.
"Iya Lele usilku" Jawab Sandy dengan wajah tanpa dosa.
"Lihat nanti bagai mana aku akan mengurusmu" Kata Leah dengan hawa menusuk.
Sandy pun pergi dengan cepat. Sampai di ruangan yang akan di gunakan Ijab qobul, Leah berharap dapat melihat Ruchan walaupun cuma sedetik saja. Namun, Leah duduk di dalam kelambu, sebelum ada kata sah, Leah belum di perbolehkan keluar dari dalam ruangan itu.
Acara pun dimulai. Dari acara penyambutan dan Qiro'ah Ustadz Arifin, sampai waktu ijab qobul, jantung Ruchan dan Leah berdegub sangat kencang.
------
Penghulu ,.
"Bismillah hirrahmanirrahim, Saya nikahkan, saudara Ruchan Al Jazeera bin Bapak Kyai Haji Mahfud Al Jazeera dengan saudari Leah Stefani Handika binti Bapak Arman Handika, yang sudah mewakilkan wajib walinya kepada saya, dengan mahar seperangkat alat sholat dan emas seberat 10 gram, di bayar tuuuuunai..
Ruchan.,
"Saya terima nikahnya Leah Stefani Handika, binti Bapak Arman Handika dengan mahar tersebut di bayar tunai.
Penghulu,.
Bagaimana Kyai Mahfud, Pak Arman dan Mas Sandy, dan para saksi.
SAH....
Alhamdulillah hirobbil 'alamin...
Leah pun merasa lega, kini dia sudah resmi menjadi istri Ustad Ruchan. Setelah ini, mereka bisa bersama-sama tanpa harus memikirkan jarak. Karena mereka sudah merobohkan jarak dan menjadi mahrom di antaranya.
Pembawa acara (Farhan)
"Mekaten meniko, dumateng pengantin setri kawulo aturaken, dateng wonten altar, wekdal kalian panggenan kawulo sumanggakanen (Jika seperti itu, kepada pengantin perempuan saya persilahkan, datang ke altar, waktu dan tempat saya persilahkan) ..
Teng teng geng glung ... teng teng teng glung
Suara Gamelan mengiringi rombongan mempelai wanita. Ruchan tak menyangka, kalau istrinya bisa secantik ini, sangat mangklingi, walaupun hanya riasan sederhana. Bahkan dia pun tidak berkedip, Sandy pun menggodanya.
"Ehem, kali ini aku sudah gak bisa nglarang kamu memandang Lele Usilku seperti itu. Selamat, kamu menanng" Goda Sandy.
"Maaf Mas?" Kata Ruchan.
"Gimana, terpukau dengan kecantikan adikku? Emm maksutku istrimu?" Tanya Sandy.
Ruchan pun tersenyum malu.
Pembawa Acara (Farhan)
"Ayo, Mas Sandy dan Bapak Arman mohon di bopong mempelai wanita nya ke kursi pengantin. Dan silahkan kepada Ustad Han, eh maksudnya mempelai laki-laki menunggu di atas. Walah, heheh kursi pernikahan maksutnya. Eh bukan, ke kursi pengantin hehehe"
Gelak tawa menyelimuti pernikahan itu, siapa lagi kalau bukan Farhan yang suka berperilaku lucu.
Sandy dan Papa nya membopong Leah ke kursi pengantin, bersandingan dengan Ruchan.
"Pengantin kok cemberut sih? Nanti para tamu kabur loh" Goda Ruchan.
"Adek males ngomong sama Mas, siapa suruh bohongin Adek, tipu hufft " Kata Leah.
"Nanti lihat bagaimana Mas menjelaskan di kamar" Kata Ruchan.
Leah pun terkejut mendengar kata nanti di kamar.
"Hah? Baiklah, lihay bagaimana aku menakhlukanmu di kamar hahahaha" Kata Leah dalam hati.
Sampai akhir di acara penyerahan yang dilakukan oleh Arman.
Arman.
"Assallamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Tak ada kata terucap bagi saya, to the point aja ya, karena saya tidak bisa basa basi.
Semua orang tertawa...
Arman.
" Nak Ruchan, tugasku menjaga dan mendidik Leah telah usai sampai di sini. Kini ada yang lebih wajib akan tanggung jawab putri saya ini.
"Nak Ruchan, tolong,.. tolong jaga putri ku, sayangi dia, kasihi dia, janganlah kamu sampai melukainya dengan lisan dan tanganmu. Karena saya tidak pernah melukainya, jika suatu saat nanti kamu sudah bosan dengan nya, jangan pernah tinggalkan dia. Cukup bilang kepada saya, dan serahkan kepada saya, saya akan membawa dia pulang dan menggantikan tugas-tugasmu. Tolong jaga dia ya nak. " Kata Arman Sambil menyeka air mata nya.
Leah tak tahan meneteskan air matanya, tangis Leah pecah, dan Ruchan pun berusaha menenangkan. Hati anak mana yang tidak tersentuh mendengar isi hati Ayahnya yang sangat menyentuh seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
baper
2021-02-07
0
Tari Suharta
jadi ingat waktu nikah dulu...
2020-08-13
2
Nurzahidah
ya Allah jadi baper pengen nikah juga 😂
2020-08-01
1