Bab. 4

Leah terdiam, dan berfikir bagaimana seorang Ustad bisa berbohong seperti itu ..

"Dek kenapa ?? Kok dari tadi diem aja?." Tanya Ruchan

"Gak nyangka aja, seorang Ustad bisa berbohong"Jawab Leah

"Ustadz hanya gelar kali Dek, Kakak juga kan hanya manusia biasa,tempat nya salah." Jelas Ruchan.

Leah tersenyum, tak lama kemudian saat berada di lampu merah, Leah melihat mobil Viko d samping nya, iam menyuruh Ruchan agar memajukan mobilnya sedikit.

"Kak, maju dikit deh" Kata Leah

"Ok! Kenapa?"Tanya Ruchan

"Nggantengnya kelewatan, buruan itu di depan ada hal mencurigakan" Kata Leah.

"Iya ok deh. " Jawab Ruchan.

Leah pun melihat pemandangan yang membuatnya sakit hati, ya Viko selingkuh, dia sedang bermesraan dengan sahabat nya (Rina) ,Leah tak menyangka , kalau Rina sahabat nya yang selama ini selalu di bantu oleh dirinya berbuat seperti itu di belakangnya, seketika Leah menangis dan membuat Ruchan bingung.

"Dek kamu kenapa nangis memang nya , siapa yang ada di dalam mobil itu?" Tanya Ruchan

"Viko dan sahabat ku Kak. Dasar penipu! Semua penipu" Isak tangis Leah pun pecah dan semakin membuat Ruchan bingung. Lampu kembali hijau Ruhan pun mencari tempat untuk berhenti dan menenangkan Leah.

"Dek udah donk jangan nangis lagi, dia bukan seorang yang wajib adek tangisi, udah yaa" Bujuk Ruchan.

" Lo gak tau kak, gue dan Viko itu udah njalin hubungan ini dari Smp dan Rina , dia sahabat gue dari dulu TK" Kata Leah sambil menangis.

"Iya kakak tau, ya udah kita pergi ke tempat lain aja yuk! Mau kemana? Kakak anter" Kata Ruchan.

Leah pun ingin ke taman kota, di sana Leah menceritakan semua tentang kehiudupan nya selama ini. Dari mulai mama nya meninggal hingga perubahan nya yang semakin jauh dari agama.

"Ini minum dulu, kalau lapar, Kakak udah bawain roti. Kalau kurang ntar beli bakso" Rayu Ruchan.

"Gak lucu!?" Kata Leah sambil tersenyum.

"Gak lucu, tapi tersenyum" Kata Ruchan.

"Aku rasa hidup ku ini kayak di permainkan takdir Kak,dulu waktu kecil, saat masih ada Mama, semua seperti sempurna. Mama ngajarin aku hal agama yang baim dan kuat dengan sabar. Secara , Mama dulu di pesantren, setelah Mama meninggal lewat 2bulan , Papa nikah sama Ibu Suri itu, mana bawa Maemunah sama Jamillah lagi, terpaksa aku nerima mereka, mereka selalu jahat sama aku, jika aku ngadu ke Papa, Papa gak pernah percaya , akhirnya aku berupaya berubah. Siapa tau dengan aku berubah Papa akan menyayangi ku lagi seperti dulu. Ternyata gak! Papa malah semakin buruk perlakuanya kepadaku" Curhat Leah.

" Tunggu tuan putri aku menyela, siapa Maemunah dan Jamillah??" Tanya Ruchan dengan senyuman manisnya itu.

Leah melirik ke Ruchan

"Oh ok, lanjutkan!! Sepertinya aku tau siapa mereka." Kata Ruchan.

"Tadi pagi aku kaget aja, kenapa tiba-tiba semua orang jadi baik sama aku. Ternyata karena perjodohan ini. Sepertinya, mereka ingin aku cepat- cepat pergi dari rumah itu" Kata Leah.

"Tapi Dek, Kakak gak mau maksa Adek, kalau adek gak suka perjodohan ini, ya gak usah terusin. Dari pada kedepan nya adek gak bahagia "Kata Ruchan.

"Emang kakak gak mau nikah sama aku? Secara, aku bukan kayak ukhti-ukhti yang ada di sekitar Kakak" Kata Leah.

"Mau gimana keadaan Adek. Insyaallah, kakaK siap untuk nikahin Adek. Semua keputusan ada pada diri adek. Oh ya, ngomong-ngomong, dimana kata loe gue nya Adek? Jangan-jangan Adek dah mulai jatuh hati lagi sama Kakak" Goda Ruchan.

" Aaa kak Ruchan!" Jerit Leah

"Bercanda tuan purti ku" Kata Ruchan.

"Tapi, bagaimana dengan keputusan mu tentang perjodohan ini?'' Tanya Ruchan.

"Aku, emm?"

" Kalau memang gak mau yaa." Kata Ruchan.

"Mau" Singkat Leah.

" Emm?" Kata Ruchan.

"Iya,aku mau nikah sama Ustadz gaul ini" Kata Leah.

Ruchan tersenyum, akhirnya Leah menyetujui perjodohan nya,.dan sepertinya Ruchan sudah mulai menyukai Leah.

"Pulang yukk!!" Ajak Leah.

"Tunggu!! Berarti besok kita harus pulang ke Jogja" Kata Ruchan.

Ruchan sangat bahagia karena Leah menerima perjodohan itu, tanpa basa-basi Leah menerimananya, Ruchan siap mengumumkan si seluruh pesantren tentang perjodohan itu.