Bab. 15

Soraya kesal dengan ucapan Sandy yang selama ini belum menerima nya sebagai Mama sambungnya. Bagaimana pun Sandy tetap tidak bisa menerima kenyataan itu, karena niat Soraya sudah buruk sejak awal.

"Sandy ini, Pa sampai kapan dia mau bersikap seperti itu? Bahkan di acara begini saja dia tetap begitu" Kesal Soraya.

"Jangan kacaukan malam ini! Sudah diam saja, dia sudah mau kumpul bersama saja sudah jauh lebih bagus." Jawab Arman.

Di tempat lain, Sandy pun mendekati Ruchan. Dan menggoda nya. Dan ternya Sandy pun mengenal Ikhsan, kakak dari Ruchan.

"Asallammualaikum" Salam Sandy.

"Wa'alaikum Sallam" Jawab Ikhsan.

"Lhoo Sandy? Kamu Sandy kan? Apa kabar kamu San?" Tanya Ikhsan.

"Dari mana aja Bro tadi, gak tau kah? Aku yang tadi bertunangan dengan adikmu. Emm maksut aku, yang pakaikan cincin pertunangan di jari adikmu tadi" Gurau Sandy.

"kamu ini keluraga nya Leah kah?" Tanya Ikhsan.

Sandy pun mengiyakan pertanyaan Ikhsan, Ikhsan tidak menyangka jika akan bertemu lagi dengan Sandy. Banyak yang mereka bicarakan malam itu, Ruchan pun ikut senang dengan keakraban kakak dan calon kakak iparnya.

"Hey, ini calon ipar ku? Yakin mau nikah sama Leah? " tanya Sandy.

"Mas ini pertanyaanya lucu deh, ya saya yakin lah, kalau ndak yakin ya ndak jadi acaranya. " Jawab Ruchan.

Sandy pun menceritakan tentang masa kecil adiknya. Dimana Leah kecil suka usil, tomboy, nakal, bawel dan bahkan sulit di atur. Tapi di balik semua itu, Leah adalah anak yang pandai dan cerdas. kemampuannya dalam pendidikan pun sangat tinggi dan hatinya pun sangat baik.

Masih banyak lagi keusilan Leah yang di ceritakan oleh Sandy.Acara pun usai, semua penghuni pesantren bersiap-siap tidur, namun ada juga yang sedang melakukan rutinitas malam. Seperti mengaji, sholat, bersholawat, bahkan ada yang masih belajar mengajar.

Di dalam kamar Ruchan, dua sahabat nya sedang bercanda ria menggoda Ruchan.

"Han?!" Kata Arifin menahan tawa.

"Apa sih kalian? Ndak usah ngledek deh, ndak baik tau" Kata Ruchan.

"Cie yang empat hari maj nikah.Ciieee ciee" Goda Farhan.

"Apa sih!" Ruchan malu-malu.

"Eh oh ya Han, besok sampai tiga hari ke depan, jadwal tausiyah ke luar kota tetap jalan kan? Ndak gimana-mana sih sebenarnya, ini kan udah jauh-jauh hari jadwalnya?" Tanya Arifin.

"Yo sido lah! Palahane kan? Balek-balek langsung rabi (ya jadi lah! Malah bagus kan? Pulang-pulang langsung nikah)" Jawab Ruchan penuh dengan kegembiraan.

"Halah bucin! Ngene iki, nek Ustad sek rung tau ngarasakke kesadung tresno, opo maneh cepak wong wedok, sepisane tresno langsung lebay (Gini, kalau Ustad yang belum pernah merasakan jatuh cinta, apa lagi dekat dengan perempuan, sekali cinta langsung lebay)" Ledek Farhan.

Hahahahah...

Gelak tawa meramaikan kamar mereka...

Jam 03.00

Ruchan terbangun untuk melaksanakan sholat malam..

Setelah sholat malam dan dzikir selesai, Ruchan berinisiatif chat Leah..

Ruchan - Assallamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

selamat pagi tuan putri q😊

Chat pun terkirim, tapi belum di baca, Ruchan fikir Leah pasti kecapekan dan masih tidur, namun dugaan Ruchan salah, Leah membalas chat Ruchan dengan cepat.