Bab. 17

"Kak! Andai saja Mama masih ada, dia pasti bahagia kan kak? Leah nikah sama pilihan Mama, Leah sayang banget sama Mama, Papa. Leah juga sayang Kak Sandy, Kakak adalah cinta kedua ku setelah Papa," Kata Leah sambil memeluk Sandy dan menangis.

"Leah, Kakak yang belum rela melepas kamu untuk laki-laki lain. Kakak masih pengen meluk kamu kayak gini. Makan bareng, main bareng, kita belum keliling dunia berdua berdua juga loh? Tapi Kakak akan jauh lebih bahagia, ketika kamu menikah dengan orang yang tepat, seperti Ruchan. Kakak menyukai nya, dan merestui kalian pernikahan kalian" Kata Sandy mencium rambut Leah.

Dari balik semak-semak, terlihat Sindi yang mendengar pembicaraan mereka. Sindi sangat terharu dan kagum, ia belum pernah melihat sebesar itu bentuk rasa kasih sayang sesama saudara kandung.

Sindi pun mendekati dan menegur Leah. Menurut pandangan Leah ternyata Sandy dan Sindi saling tertarik satu sama lain. Hal itu sudah bisa Leah tebak dari cara mereka saling memandang.

"Assalamualaikum" Salam Sindi.

"Waallaikum sallam" Jawab Leah dan Sandy.

"Sindi? Ada apa? Kamu nyari aku kah?" Tanya Leah.

"Mbak Leah, emm Mas Sandy" Kata Sindi malu- malu.

Leah yang melihat Sindi jadi salah tingkah seperti itu, membuatnya ingin sekali menggoda Sandy dan Sindi.

"Roman-roman nya ada akan terbentuk romansa nih. Pergi ah takut ganggu. Awas ada yang ketiga loh. Assallamualaikum" Kata Leah pergi begitu saja..

"Waalaikumsallam" Jawab Sandy dan Sindi.

Di kamar, Leah terus memikirkan tentang Ruchan. Ada apa dengan Leah? Apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia merindukan Ruchan? ApakahLeah sudah mulai jatuh cinta dengan Ruchan?

Setelah sholat subuh, para santri pun di buat sibuk. Akan ada dua perayakan pernikahan di pesantren. Tidak luput dengan Leah dan Sandy pun juga ikut membantu. Tapi Umi Desi melarang Leah membantu mengerjakan semuannya. Karena pamali jika calon pengantin ikut sibuk dalam melakukan pekerjaan di acara pernikahannya sendiri.

"Nduk? Cukup ya, pamali lho kalau kamu ikut beres-beres gini. Farhan akan membawakan dokumen buat nglengkapi persyaratan pernikahan kamu. Tolong di chek ya dulu ya, takutnya ada yang terlewat" Kata Umi Desi.

"Iya Umi, nanti Leah chek dulu, terima kasih" Jawab Leah.

Tidak lama setelah itu Farhan pun muncul dengan membawa map coklat, yang katanya berisikan hal penting keluarga.

"Assallamualaikum kakak ipar, ini ada berkas dari Jakarta coba di chek dulu heheheh" Kata Farhan.

"Terima kasih ya, sebentar aku chek dulu. Ok?" kata Leah.

"Dah lengkap kok, tinggal bawa aja ke kelurahan. Semua keperluan juga sudah hampir selesai. Terima kasih juga ya, Ustad udah mau repot untuk kita" Sambung Leah.

"Siap kakak ipar, santai aja " Goda Farhan.

"Emm Ustad Farhan. Kapan Ustad Ruchan pulang? jadi malam ini kan? Karena besok udah acara nya lho Ustad, dan akan di mulai pagi hari. pagi-pagi jam 8 harus udah ijab qobul" Tanya Leah dengan wajah muram.

"Harusnya malam ini Mbak pulangnya, coba nanti aku tak chat Ustad Han dulu ya" Jawab Farhan.

"Terima kasih" Kata Leah

"Kalau sudah tidak ada keperluan lagi, saya pamit dulu ya Mbak. Assallamualaikum warahmatullahi wabarokatuh" Salam Farhan.

"Wa'alaikum sallam" Jawab smeuannya.

Siang itu, Leah sudah mulai cemas. Kenapa belum juga ada yang ngasih kabar tentang kepulangan Ruchan, melihat Leah yang sedang cemas, Linda serangkai pun menghampiri Leah.

"Assallamualaikum" Salam Linda

"Wa'alaikum sallam" Jawab Leah.

"Masih nunggu?" Tanya Linda.

Leah hanya diam saja, ia tahu jika Linda hanyalah ingin membuatnya semakin cemas karena Tuhan belum pulang. Leah pun langsung pergi meninggalkan Linda.

Jam 17.30

Belum ada kabar juga tentang Ruchan, Leah jadi semakin cemas, bahkan dia tidak mau makan. Itu sangat berbahaya bagi kesehatan dengan tubuh yang selalu dalan diri.

"Mbak Leah, ayo masuk dulu. Kayaknya mau hujan deh, Mbak juga belum makan kan? Sholat maghrib dulu yu" Ajak Sindi.

Leah pun sholat maghrib, hingga Isyak Leah sampai menunaikan sholat isyak di masjid pesantren, agar bisa tahu Ruchan sudah pulang atau belum.

"Mbak Lin, denger-denger rombongan Ustad Ruchan belom sampai ya. Semoga saja gak ada apa-apa" Kata Arum melirik ke arah Leah.

"Amin, Amin, tapi aku cemas benget e, nggak tau kalau calon istrinya"Jawab Linda.

Leah semakin tidak karuan hati dan perasaannya. Besok adalah hari pernikahan nya, semoga saja tidak ada apa-apa, Sindi yang melihat kecemasan dan kegugupan Leah pun mendekati dan menghiburnya.

"Mbak, nggak usah terlalu di fikirkan, kita postif tinkink aja ya, kita doakan Ustad Ruchan beserta rombongan selamat sampai pesantren " Kita Sindi.

"Tapi, ini hujan lebat. Dan perasaan aku semakin tidak karuan. Perasaan tidak enak itu terus menghantuiku Sin" Kata Leah.

"Mbak Leah kan belum makan kan ya. Gimana kalau Mbak makan dulu, nanti malah Mbak sakit loh, kan besok acara pernikahan. Masa iya, pengantinnya lemes nanti. Kan nggak syahdu" Kata Sindi.

Leah menggeleng kepalanya. Leah pun pergi ke kamarnya. Ia belum tenang jika belum mendengar kabar dari Ruchan. Tidak lama kemudian Leah pun tertidur dengan sangat pulas.

"Assallamualaikum Sindi" Salam Sandy.

"Wa'alaikum sallam Mas Sandy, ada apa ya?" Tanya Sindi.

"Gimana dengan Leah, aku dengar dari santri lain, Leah dari tadi pendiam dan kelihatan sangat cemas. Kenapa?" Tanya Sandy kepada Sindi.

"Mbak Leah udah tidur kok Mas, dia cuma terlalu khawatir. Takut kalau pernikahan nya besok ndak jadi saja sih bilangnya ke aku" Jelas Sindi.

"Sebenernya Ustad Ruchan dan rombongan baru saja pulang sih. Alhamdulillah sehat wal'afiat, mereka terlambat karena ada hujan badai di daerah dimana Ustad Ruchan tausiyah. Kalau di bangunin ya kasihan dong" Kata Sandy.

"Alhamdhulillah, kalau gitu saya bangunin Mbak Leah nya ya Mas!" Kata Sindi.

"Eh nggak usah, biar dia istirahat, Ustad Ruchan juga mungkin kecapekan. Em gimana kalau kita kerjain Leah sama-sama?" Tanya Sandy sambil nahan tawa.

"Mas Sandy, udah tau adiknya cemas, mosok iya mau di kerjain, jahat ih" Kesal Sindi.

"Tapi kerjain gimana mas?" Sambung Sindi.

"Eemmmm tadi aja?" Kata Sandy.

Sandy dan Sindi berencana untuk mengerjai Leah. Sandy meminta Sindi untuk mengatakan kepada Leah, bahwa besok pagi Ruchan belum juga datang. Dan membuatnya sedikit menjadi bahan lelucon, agar membuatnya tidak merasa gugup lagi.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

usil sandy

2021-02-07

0

Farida Ida

Farida Ida

penasaran terus

2020-05-04

1

La Tahzan

La Tahzan

gpp lah leah ga mau makan,, jadi besok kalo leah pingsan kan bisa q yg gantiin leash nikah😂😂😂😂😂😂

2020-04-30

1

lihat semua
Episodes
1 Tiba-tiba Perjodohan
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Kecurigaan
37 Bertemu Dengan Keluarga Sindi
38 Fakta Mengejutkan
39 iJebakan Terulang Lagi.
40 Siap Melawan
41 Mengalah
42 Misi Berhasil
43 Kehamilan Leah
44 Nyawa Anak Terancam
45 Keputusan
46 Bahaya Terus Terjadi
47 Hampir Saja
48 Keputusan Leah
49 Tekad
50 Kak Sandy
51 Perpisahan Itu Terjadi
52 Di Bandara
53 Tengah Malam Yang Indah
54 Cerita Dari Intan
55 Jenis Kelamin
56 Malam Special
57 Pecah Ketuban
58 Perjuangan Leah.
59 Malam Yang Panjang
60 Kedatangan Keluarga
61 Rencana Leah dan Farhan
62 Kesibukan
63 Penyambutan Kembali
64 Sandy dan Leah.
65 Pemberian Nama
66 Kecelakaan motor.
67 Menjenguk Farhan
68 Farhan Tersadar
69 Acara Peresmian Gedung
70 Rahasia Terbongar (Yey)
71 Keadilan Untuk Hal Baik
72 Rasa Tak Biasa
73 Duka (Kembali)
74 Perdebatan Leah dan Umi
75 Mas Ruchan
76 Menggoda Abi (Ruchan)
77 Lamaran Kak Sandy
78 Bab. 78
79 Kegelisahan Sindi
80 Bab. 80
81 Masalah Baru Lagi
82 Hari Itu
83 Kabar Baik.
84 Cobaan Lagi
85 Kenapa Harus Begini
86 Ruchan Selamat
87 Pulang Ke Rumah
88 Pertemuan dengan Keluarga Korban
89 Rusuh!!
90 Aisyah
91 Keadaan Seperti Semula
92 Pagi Itu
93 Pernikhan Sandy
94 Badai
95 Setelah Badai
96 Pergi Ke Jakarta
97 Fakta Mengejutkan
98 Beruntung Memiliki Ruchan.
99 Jenang Sagu
100 Sifat Manja Ruchan
101 Kasih Sayang Leah.
102 Alhamdulillah
103 Mantan Atau Teman
104 Cerita Tentang Sekar.
105 Pelakor
106 Sekar dan Linda.
107 Firasat
108 Teror di hari pertama Lebaran.
109 Fakta 2
110 Ada Apa Dengan Ruchan
111 Pertanda Apa
112 Salah Sasaran.
113 Antara kabar Bahagia dan Duka
114 Kemajuan
115 Pertengkaran 3 ular
116 Jenang Sagu 2
117 Persekongkolan
118 Ruchan mulai ingat.
119 Memulai Dari Awal
120 Percakapan Ruchan dan Leah
121 Wedang Ronde
122 Go Singapura.
123 Singapura!!!!
124 Kemesraan itu
125 Pertemuan Sandy dan Sekar
126 -
127 Penjahat bertingkah lagi.
128 Bab. 128
129 Kepergian Sindi.
130 Kabar kabar
131 Bab. 131
132 Menjemput Baby Akbar.
133 Senyuman Sandy
134 Sibuk !!
135 Perhatian Ruchan.
136 Kejutan.
137 Pemikiran.
138 Dihujani Kabar Bahagia.
139 Sambil menyelam Minum Air.
140 Perjalanan ke Bandung.
141 Bertemu dengan Kembaran Umi
142 Cerita Versi Ambu Ningsih.
143 Menginap.
144 Si Kembar telah lahir.
145 Kesibukan.
146 Tamu tak terduga.
147 Pengetahuan Akbar.
148 Farhan dan Umi.
149 Akbar.
150 Kebersamaan
151 Kedatangan Sandy.
152 Pagi Hari
153 On The Way Jakarta.
154 Pertanyaan Aisyah.
155 Ingatan Ruchan Kembali.
156 Glenca dan Amara kembali.
157 Amarah Sandy.
158 Liburan Tertunda.
159 Curiga
160 Pertengkaran Ruchan dan Leah.
161 Masalah Selesai.
162 Ruchan dan Leah.
163 Kembali.
164 Aisyah.
165 Kesedihan Akbar.
166 Bab. 166
167 Bab. 167
168 Bab. 168 And
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Tiba-tiba Perjodohan
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Kecurigaan
37
Bertemu Dengan Keluarga Sindi
38
Fakta Mengejutkan
39
iJebakan Terulang Lagi.
40
Siap Melawan
41
Mengalah
42
Misi Berhasil
43
Kehamilan Leah
44
Nyawa Anak Terancam
45
Keputusan
46
Bahaya Terus Terjadi
47
Hampir Saja
48
Keputusan Leah
49
Tekad
50
Kak Sandy
51
Perpisahan Itu Terjadi
52
Di Bandara
53
Tengah Malam Yang Indah
54
Cerita Dari Intan
55
Jenis Kelamin
56
Malam Special
57
Pecah Ketuban
58
Perjuangan Leah.
59
Malam Yang Panjang
60
Kedatangan Keluarga
61
Rencana Leah dan Farhan
62
Kesibukan
63
Penyambutan Kembali
64
Sandy dan Leah.
65
Pemberian Nama
66
Kecelakaan motor.
67
Menjenguk Farhan
68
Farhan Tersadar
69
Acara Peresmian Gedung
70
Rahasia Terbongar (Yey)
71
Keadilan Untuk Hal Baik
72
Rasa Tak Biasa
73
Duka (Kembali)
74
Perdebatan Leah dan Umi
75
Mas Ruchan
76
Menggoda Abi (Ruchan)
77
Lamaran Kak Sandy
78
Bab. 78
79
Kegelisahan Sindi
80
Bab. 80
81
Masalah Baru Lagi
82
Hari Itu
83
Kabar Baik.
84
Cobaan Lagi
85
Kenapa Harus Begini
86
Ruchan Selamat
87
Pulang Ke Rumah
88
Pertemuan dengan Keluarga Korban
89
Rusuh!!
90
Aisyah
91
Keadaan Seperti Semula
92
Pagi Itu
93
Pernikhan Sandy
94
Badai
95
Setelah Badai
96
Pergi Ke Jakarta
97
Fakta Mengejutkan
98
Beruntung Memiliki Ruchan.
99
Jenang Sagu
100
Sifat Manja Ruchan
101
Kasih Sayang Leah.
102
Alhamdulillah
103
Mantan Atau Teman
104
Cerita Tentang Sekar.
105
Pelakor
106
Sekar dan Linda.
107
Firasat
108
Teror di hari pertama Lebaran.
109
Fakta 2
110
Ada Apa Dengan Ruchan
111
Pertanda Apa
112
Salah Sasaran.
113
Antara kabar Bahagia dan Duka
114
Kemajuan
115
Pertengkaran 3 ular
116
Jenang Sagu 2
117
Persekongkolan
118
Ruchan mulai ingat.
119
Memulai Dari Awal
120
Percakapan Ruchan dan Leah
121
Wedang Ronde
122
Go Singapura.
123
Singapura!!!!
124
Kemesraan itu
125
Pertemuan Sandy dan Sekar
126
-
127
Penjahat bertingkah lagi.
128
Bab. 128
129
Kepergian Sindi.
130
Kabar kabar
131
Bab. 131
132
Menjemput Baby Akbar.
133
Senyuman Sandy
134
Sibuk !!
135
Perhatian Ruchan.
136
Kejutan.
137
Pemikiran.
138
Dihujani Kabar Bahagia.
139
Sambil menyelam Minum Air.
140
Perjalanan ke Bandung.
141
Bertemu dengan Kembaran Umi
142
Cerita Versi Ambu Ningsih.
143
Menginap.
144
Si Kembar telah lahir.
145
Kesibukan.
146
Tamu tak terduga.
147
Pengetahuan Akbar.
148
Farhan dan Umi.
149
Akbar.
150
Kebersamaan
151
Kedatangan Sandy.
152
Pagi Hari
153
On The Way Jakarta.
154
Pertanyaan Aisyah.
155
Ingatan Ruchan Kembali.
156
Glenca dan Amara kembali.
157
Amarah Sandy.
158
Liburan Tertunda.
159
Curiga
160
Pertengkaran Ruchan dan Leah.
161
Masalah Selesai.
162
Ruchan dan Leah.
163
Kembali.
164
Aisyah.
165
Kesedihan Akbar.
166
Bab. 166
167
Bab. 167
168
Bab. 168 And

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!